Tempe hingga Teater Mak Yong Diajukan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Kementerian Kebudayaan umumkan telah mengajukan formulir pengusulan Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) ke Sekretariat UNESCO, Paris akhir Maret 2025 lalu. Di 2025, Indonesia mengajukan 3 budaya baru yakni Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam menjaga warisan budaya takbenda. Dengan mendapat predikat ICH UNESCO, budaya-budaya ini akan diakui secara internasional.

"Indonesia berkomitmen untuk menjaga warisan budaya takbenda dan kami telah meratifikasi (disahkan secara dokumen negara) [Perlindungan Warisan Budaya Takbenda] 2023 untuk menjaga warisan budaya takbenda dan terus secara aktif mendaftarkan berbagai elemen tradisi budaya kita dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO," ujarnya.

"Kami percaya bahwa pengakuan internasional bukanlah tujuan akhir, tetapi cara untuk memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan," katanya lagi dikutip dari postingan Instagram Kementerian Kebudayaan, Jumat (4/4/2025).

Alasan Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong Diajukan IHC UNESCO

Setiap tahunnya, UNESCO membuka kesempatan bagi negara-negara untuk mengusulkan nominasi warisan budaya takbenda. Proses pengusulan ini paling lambat dilakukan pada 31 Maret setiap tahunnya.

Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong akan menjadi bagian dari Daftar Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity jika disetujui. Setelah diajukan seluruh warisan budaya dari berbagai negara akan dinilai oleh UNESCO.

Proses penilaiannya panjang dan akan diumumkan dalam sidang ke-20 UNESCO yang biasanya digelar akhir tahun mendatang.

Ada alasan mengapa Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong yang diajukan Kementerian Kebudayaan tahun ini. Kata 'tempe' bukan sekedar makanan favorit masyarakat Indonesia yang dibuat dari kacang kedelai.

Bukti historis tempe diketahui ditemukan pada Serat Centhini (naskah sastra Jawa abad ke-19). Berangkat dari hal tersebut, Kementerian Kebudayaan menilai tempe layak diusulkan oleh Indonesia ke daftar ICH UNESCO karena masih terus hadir dan berkelanjutan hingga saat ini.

Selanjutnya, Jaranan diusulkan menjadi ICH UNESCO oleh Indonesia dan Suriname. Alasannya karena Jaranan dapat mempererat hubungan budaya antarnegara.

Terakhir adalah alasan dibalik pengajuan Teater Mak Yong. Bukan pengajuan baru, Kementerian Kebudayaan memilih mengajukan extended nomination (nominasi tambahan) dari yang sudah diajukan Malaysia dan dienkripsi pada 2008 lalu.

Seluruh pengajuan sudah dilakukan, kini bangsa Indonesia tinggal mengawal dan mendukung agar ketiganya bisa diklaim sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO asal Indonesia.

Daftar 16 Warisan Budaya Takbenda UNESCO asal Indonesia

Jika berhasil disahkan, Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong akan melengkapi daftar 16 warisan budaya Takbenda UNESCO dari Indonesia. Adapun daftarnya dikutip dari laman Indonesia.go.id yakni:

1. Keris (2008)
2. Pertunjukan Wayang (2008)
3. Batik (2009)
4. Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009)
5. Angklung (2010)
6. Tari Saman (2011)
7. Noken atau tas tradisional Papua (2012)
8. Tiga genre Tarian Tradisional Bali (2015)
9. Kapal Pinisi (2017)
10. Pencak Silat (2019)
11. Pantun (2020)
12. Gamelan (2021)
13. Budaya Sehat Jamu (2023)
14. Reog Ponorogo (2024)
15. Kebaya (2024)
16. Kolintang (2024)

Itulah informasi tentang tiga budaya yang tengah diajukan jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Yuk kita dukung detikers!

Video: Begini Kesulitan di Balik Atraksi Pembarong Reog Ponorogo

Video: Begini Kesulitan di Balik Atraksi Pembarong Reog Ponorogo