Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa pelangi tidak pernah menunjukkan warna putih dan gelap seperti hitam, cokelat, atau abu-abu? Ternyata, ada penjelasan ilmiah yang menarik di balik fenomena ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelangi adalah lengkungan spektrum warna yang tampak di langit akibat pembiasan cahaya matahari oleh butiran air hujan atau embun.
Sumber lain menyebut pelangi adalah fenomena optik dan meteorologi yang terjadi ketika spektrum cahaya secara kontinu muncul di langit, tepat saat sinar matahari memancar mengenai titik-titik air hujan yang jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari proses tersebut, terbentuklah lengkungan cahaya yang terdiri dari tujuh warna utama: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Bagaimana Pelangi Terbentuk?
Pelangi terbentuk setelah hujan reda, ketika tetesan air di udara memecah cahaya matahari yang awalnya berwarna putih. Cahaya putih ini disebut sinar monokromatik, sedangkan setelah terurai menjadi berbagai warna, disebut sinar polikromatik.
Fenomena ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja selama ada tiga sifat cahaya yang bekerja bersamaan: refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), dan difraksi (pembelokan).
Lalu, bagaimana cahaya yang awalnya putih bisa terurai menjadi warna-warna pelangi? Yuk, kita pahami melalui penjelasan tentang gelombang cahaya.
Gelombang Cahaya dan Warna Pelangi
Mengutip dari The Conversation, cahaya bergerak dalam bentuk gelombang. Setiap warna dalam pelangi memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.
Warna ungu memiliki panjang gelombang paling pendek, sekitar 400 nanometer (nm), sedangkan warna merah memiliki gelombang terpanjang, sekitar 700 nm.
Semua warna ini masuk dalam spektrum tampak (visible spectrum), bagian dari spektrum elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Ketika cahaya mengenai tetesan air hujan, terjadi pembiasan yang memisahkan panjang gelombang menjadi warna-warna berbeda. Hasilnya adalah lengkungan warna-warni yang indah di langit.
Menariknya, urutan warna pelangi dapat sedikit bergeser tergantung pada panjang gelombang dan sudut pembiasannya.
Selain tujuh warna yang biasa kita kenal, sebenarnya ada warna-warna lain di antara spektrum tersebut, seperti biru kehijauan - campuran antara biru dan hijau yang berdekatan dalam spektrum.
Mengapa Tidak Ada Warna Putih dan Gelap di Pelangi?
Warna gelap seperti cokelat tidak muncul di pelangi karena cokelat merupakan hasil campuran merah dan hijau, sedangkan dalam spektrum, merah dan hijau tidak saling berdekatan.
Warna-warna hanya bisa tercipta dari campuran warna yang letaknya berdampingan dalam spektrum. Oleh sebab itu, warna seperti cokelat tidak akan terlihat di pelangi.
Lalu bagaimana dengan warna hitam dan putih? Kedua warna ini juga tidak tampak dalam pelangi. Hitam sebenarnya adalah ketiadaan warna, yang muncul saat tidak ada cahaya sama sekali, seperti langit di malam hari.
Sedangkan putih adalah gabungan dari seluruh warna yang menyatu. Saat cahaya putih dibelokkan dan diuraikan, warna putih itu akan hilang, berubah menjadi warna-warna yang bisa kita lihat di pelangi.
Karena hitam dan putih tidak muncul dalam spektrum pelangi, warna hasil pencampuran keduanya, yakni abu-abu, juga tidak akan pernah tampak.
(pal/faz)