Liburan Sekolah Kok Terasa Cepat Berlalu, Psikolog Ini Ungkap Alasannya

ADVERTISEMENT

Liburan Sekolah Kok Terasa Cepat Berlalu, Psikolog Ini Ungkap Alasannya

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Kamis, 27 Mar 2025 03:00 WIB
Liburan Sekolah
Ilustrasi liburan Foto: Getty Images/iStockphoto/Danai Jetawattana
Jakarta -

Detikers lagi liburan sekolah ya? Jangan heran ya, nantinya liburan yang menyenangkan itu akan terasa sangat cepat berlalu. Namun, begitu kembali ke sekolah atau bekerja, kita akan merasa liburan tersebut ternyata lama.

Psikolog meyakini fenomena ini terjadi karena cara kerja otak yang menggunakan metode berbeda dalam menilai perjalanan waktu.

Misteri di balik apa yang disebut sebagai "paradoks liburan" dijelaskan oleh psikolog sekaligus penyiar BBC, Claudia Hammond. Hammond juga adalah profesor tamu bidang Pemahaman Publik tentang Psikologi di University of Sussex, Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Claudia Hammond menyebutkan saat kita melakukan hal-hal baru dan menarik, seperti saat berlibur, waktu terasa berlalu lebih cepat dibandingkan ketika kita sedang bosan atau cemas.

Namun, saat kita mengingatnya kembali, persepsi terhadap lamanya waktu justru bergantung pada seberapa banyak kenangan baru yang tercipta selama periode tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam dua minggu yang biasa dan rutin, seseorang rata-rata hanya membentuk sekitar enam hingga sembilan kenangan baru karena sebagian besar aktivitas yang dijalani bersifat monoton.

Sebaliknya, saat liburan, jumlah kenangan sebanyak itu dapat terbentuk hanya dalam satu hari, sebab hampir semua pengalaman terasa segar dan berbeda. Alhasil, saat dikenang, periode liburan tersebut seolah-olah berlangsung lebih lama dari kenyataan.

Claudia juga menambahkan, hal serupa terjadi seiring bertambahnya usia. Waktu terasa berjalan lebih cepat karena semakin sedikit pengalaman baru yang kita lalui, dan kegiatan sehari-hari menjadi semakin berulang.

Bagi mereka yang sering mengeluh bahwa tahun-tahun berlalu tanpa terasa, ia menyarankan untuk mencoba memperlambat laju waktu dengan cara memaksimalkan akhir pekan dan melakukan perubahan kecil dalam rutinitas.

"Mencoba rute berbeda saat berangkat kerja, turun satu halte lebih awal dari biasanya, atau sekadar mengganti menu makan siang yang itu-itu saja, dapat membantu membuat waktu terasa lebih lambat," ujarnya seperti dikutip dari The Telegraph.

Memahami dan mengelola persepsi kita terhadap waktu dapat membuat hidup terasa lebih bermakna, sekaligus membantu mereka yang merasa bahwa waktu berjalan semakin cepat seiring bertambahnya usia.




(pal/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads