Mabuk perjalanan kerap menghantui pemudik darat, laut, dan udara di musim mudik dan arus balik Lebaran. Jelang Lebaran 2025, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Citra Ariani SpKP MBiomed menjelaskan sejumlah tips agar tidak mabuk perjalanan.
Dosen dan peneliti di bidang biomedik fisiologi manusia IPB University ini menjelaskan, mabuk perjalanan atau motion sickness adalah kondisi saat ada ketidaksinkronan antara rangsangan visual pada mata dan keseimbangan pada telinga.
Sejumlah indera tubuh merasakan kita sedang bergerak di perjalanan bersama kendaraan, tetapi tubuh kita secara relatif diam di dalam kendaraan. Ketidaksinkronan ini mengakibatkan timbulnya gejala seperti pusing, mual, dan muntah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mabuk perjalanan bisa dialami siapa saja. Namun, biasanya orang yang mabuk perjalanan adalah mereka yang lebih rentan, seperti perempuan, anak-anak usia 2-12 tahun, dan orang dengan vertigo atau migrain. Faktor hormonal seperti menstruasi atau hamil juga bisa meningkatkan risiko mabuk perjalanan.
Jika sudah mabuk perjalanan, seseorang akan merasa mual, pusing, berkeringat dingin, merasa tidak nyaman, liur berlebihan, merasa tidak seimbang, serta muntah. Jika secara psikologis merasa cemas atau takut akan perjalanan, atau takut akan mabuk darat itu sendiri di jalan, maka gejalanya bisa makin buruk.
Tips Agar Tidak Mabuk Perjalanan dari Dosen FK IPB
Untuk menghindari munculnya gejala mabuk darat, laut, dan udara di atas, berikut tips dari dr Citra:
Makan Permen Jahe-Minum Teh Jahe
Makan makanan atau minuman mengandung jahe bisa bantu kurangi gejala mabuk perjalanan. Contohnya seperti makan permen jahe atau minum teh jahe selama di perjalanan.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan, konsumsi 1 gram jahe saja signifikan mengurangi gejala mual pada perempuan hamil, mengatasi mabuk perjalanan, maupun mual setelah operasi dan pengobatan kanker.
Sebab, senyawa pada jahe menekan pusat saraf pada otak yang mengirim sinyal mual dan muntah sehingga menenangkan pemudik yang mabuk perjalanan.
"Menghirup minyak esensial dengan aroma jahe, lavender, atau peppermint juga dapat membantu sebagian orang. Namun, perlu diperhatikan bahwa aroma tertentu justru dapat memperburuk mabuk perjalanan pada sebagian orang," kata Citra dalam keterangannya.
Minum Obat Antimabuk
Citra menjelaskan obat antimabuk lazimnya bekerja dengan cara menyupresi sinyal pada otak yang menyebabkan ketidaksinkronan informasi antara mata dan telinga. Obat antimabuk yang dijual bebas di pasaran biasanya mengandung dimenhidrinat, golongan antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS menyarankan agar obat antimabuk bebas dicoba dulu di rumah sebelum bepergian. Fungsinya agar pemudik tahu dosis yang tepat dan efek samping mengonsumsinya.
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, Citra menyarankan agar pemudik bersangkutan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat antimabuk bebas tersebut.
Pilih Tempat Duduk
Memilih tempat duduk yang tepat di bus, kereta, atau pesawat berperan penting untuk mengurangi kemungkinan mabuk darat. Melihat jauh ke luar jendela bantu indera menyeimbangkan kembali sistem pengaturan posisi dan keseimbangan tubuh di dalam otak dan telinga bagian dalam.
Saat melihat keluar jendela, coba fokus pada cakrawala (horizon), pohon, atau landmark tertentu di kejauhan untuk menyeimbangkan sinyal yang ditangkap indera.
Kemudian, hindari membaca atau melihat layar ponsel/laptop/tablet, karena berisiko membuat otak mengira badan tidak bergerak berdasarkan yang ditangkap mata, tetap otak juga berdasarkan tangkapan indera lain merasakan gerakan, sehingga sistem keseimbangan tubuh di otak terganggu
"Untuk perjalanan dengan kendaraan pribadi atau bus, duduk dekat jendela atau di kursi depan mobil dapat membantu mengurangi gejala mabuk perjalanan. Untuk perjalanan udara, tempat duduk di dekat sayap pesawat lebih disarankan," terang Citra.
Untuk alasan yang sama, ia mengatakan pengemudi kendaraan pribadi lebih tahan pada risiko mabuk perjalanan ketimbang penumpang. Karenanya, melihat horizon dan landmark di kejauhan juga bisa dicoba penumpang mudik.
"Saat Anda harus menjadi penumpang, usahakan agar dapat melihat ke horizon, cukup tidur sebelum berangkat, dan menjaga hidrasi tubuh dengan banyak minum air putih," tambah Citra.
Mendengarkan Musik dan Hindari Rokok
Citra juga menyarankan pemudik mengaktifkan distraksi yang menyenangkan seperti mendengarkan musik. Cara ini bisa kurangi isi pikiran terkait rasa tidak nyaman di perjalanan.
"Hindari merokok dan makan makanan berat sebelum berangkat karena hal tersebut bisa memperburuk gejala mabuk perjalanan. Distraksi, seperti berbicara atau mendengarkan musik, juga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman selama perjalanan," imbuhnya.
Selamat menyambut Lebaran 2025 detikers, yuk coba tips antimabuk perjalanan!
(twu/faz)