Ditemukan! 866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun

ADVERTISEMENT

Ditemukan! 866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 24 Mar 2025 08:30 WIB
866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun
Foto: (Dokumentasi Ocean Census via oceancensus.org)
Jakarta -

Bumi adalah planet yang 70% terdiri dari lautan, baru 10% yang diketahui. Nah lembaga ini mengadakan sensus lautan selama 2 tahun, 866 spesies baru ditemukan!

Nippon Foundation-Nekton Ocean Census, upaya kolaboratif terbesar di dunia untuk mempercepat penemuan kehidupan laut, mengumumkan penemuan 866 spesies laut baru, demikian dilansir dari laman Ocean Census, Senin (10/3/2025) lalu, ditulis Senin (24/3/2025).

"Lautan meliputi 71 persen planet kita, namun dikatakan bahwa hanya sekitar 10 persen kehidupan laut yang telah ditemukan sejauh ini, sehingga diperkirakan masih ada 1-2 juta spesies yang belum terdokumentasi. Temuan terbaru ini menunjukkan bagaimana kolaborasi internasional dapat memajukan pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati laut," ujar Direktur Eksekutif Mitsuyuki Unno The Nippon Foundation yang mewakili mitra pendiri Ocean Census.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini identifikasi dan pendaftaran resmi spesies baru dapat memakan waktu hingga 13,5 tahun. Hal ini membuat beberapa spesies mungkin punah bahkan sebelum terdokumentasi.

Untuk mengatasi hal ini, Nippon Foundation dan Nekton bersama-sama meluncurkan Ocean Census pada bulan April 2023 untuk mengubah penemuan spesies, mempercepat identifikasi kehidupan laut untuk menutup kesenjangan pengetahuan yang kritis sebelum terlambat.

ADVERTISEMENT

Mempercepat Penemuan Spesies Laut

Aliansi global Ocean Census telah melakukan 10 ekspedisi global dan menyelenggarakan 8 Lokakarya Penemuan Spesies, yang memberikan 19 Penghargaan Penemuan Spesies kepada para ahli taksonomi di seluruh dunia.

Spesies baru hiu, kupu-kupu laut, naga lumpur, karang bambu, beruang air, oktokoral, spons, udang, kepiting, ikan karang, lobster jongkok, kuda laut, limpet, udang berkerudung, laba-laba laut, dan bintang laut-yang mencakup lusinan kelompok taksonomi-telah didaftarkan ke Platform Data Keanekaragaman Hayati Ocean Census, yang sebelumnya disebut sebagai Sistem Cyberbiodiversity.

Versi betanya dikembangkan melalui kemitraan dengan Pusat Pemantauan Konservasi Dunia Program Lingkungan PBB, kini dapat diakses oleh para peneliti dan masyarakat umum.

Menggunakan penyelam, kapal selam, dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), spesies baru telah diidentifikasi dari kedalaman 1 hingga 4.990 meter, dengan analisis yang dilakukan oleh ilmuwan yang bekerja sama dari Ocean Census Science Network.

Tiga Temuan Penting dan Signifikan

Ocean Census mengungkapkan ada 3 temuan spesies penting dan signifikan sebagai berikut.

Hiu Gitar

866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun Foto: (Dokumentasi Ocean Census via oceancensus.org)

Hiu ini diidentifikasi pada kedalaman sekitar 200m di lepas pantai Mozambik dan Tanzania oleh pakar hiu terkenal di dunia David Ebert, yang juga dikenal sebagai 'Lost Shark Guy' (Penerima Penghargaan Penemuan Spesies Sensus Laut).

Ini adalah spesies hiu gitar ke-38 yang diketahui di seluruh dunia, kelompok yang sangat terancam punah sehingga dua pertiga spesiesnya terancam.

Gastropoda Turridrupa magnifica

866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun Foto: (Dokumentasi Ocean Census via oceancensus.org)

Gastropoda (siput/keong) laut ditemukan pada kedalaman 200-500m di lepas pantai Kaledonia Baru dan Vanuatu oleh Dr Peter Stahlschmidt (Universitas Landau, Jerman).

Gastropod turrid memiliki 'tombak' berbisa yang digunakan untuk menangkap mangsa. 'Tombak' ini menghasilkan peptida dengan aplikasi potensial dalam penghilang rasa sakit dan pengobatan kanker. Obat yang digunakan untuk mengobati nyeri kronis awalnya dikembangkan dari keluarga siput terkait, prospek menjanjikan di bidang bioteknologi kelautan.

Oktokoral Baru

866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun866 Spesies Baru di Laut dalam Sensus Lautan Dunia 2 Tahun Foto: (Dokumentasi Ocean Census via oceancensus.org)

Ditemukan di Maladewa oleh Aishath Sarah Hashim & Aminath Nasath Shanaan (Maldives Marine Research Institute) dan Asako K Matsumoto (Chiba Institute of Technology; The University Museum, University of Tokyo). Hanya ada 5 spesies yang diketahui dari genus ini.

Selain itu, ini adalah genus pertama yang tercatat dari Maladewa. Ini menyoroti keanekaragaman yang belum ditemukan. Oktokoral menyediakan habitat penting bagi kehidupan laut dan memainkan peran penting dalam stabilitas terumbu karang dan siklus nutrisi.

Rencana Ekspedisi di 2025

Untuk tahun 2025, berdasarkan temuan awal, Ocean Census akan menyediakan lusinan Penghargaan Penemuan Spesies lagi, melaksanakan 10 ekspedisi baru, dan menyelenggarakan 7 Lokakarya Penemuan Spesies tambahan di seluruh Samudra Pasifik, Hindia, dan semua laut di belahan Bumi selatan.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads