Doa Sebelum & Sesudah Sahur Ramadhan, Siswa Jangan Lupa Baca Ya!

ADVERTISEMENT

#RamadanJadiMudah by BSI

Doa Sebelum & Sesudah Sahur Ramadhan, Siswa Jangan Lupa Baca Ya!

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 15 Mar 2025 03:00 WIB
African American Muslim woman enjoying while feeding her son during a meal at dining table.
Ilsutrasia sahur. Foto: Getty Images/iStockphoto/Drazen Zigic
Jakarta -

Agar bisa menjalani puasa Ramadhan dengan stamina baik, Muslim dianjurkan melakukan sahur. Makan sebelum terbit fajar ini punya banyak keutamaan dan dapat mendatangkan berkah.

Melansir laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), salah satu hadits Rasulullah SAW yang berisi anjuran melakukan sahur adalah:

"Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." (HR Bukhari, No 1789).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama sahur, Muslim juga dapat memanjatkan doa hingga mendirikan sholat malam. Seperti dijelaskan dalam hadis berikut:

"Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, beliau lalu bangkit melaksanakan salat." Kami bertanya kepada Anas, "Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan sholat?" Anas bin Malik menjawab, "Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat." (HR Bukhari, no 547)

ADVERTISEMENT

Niat Puasa yang Dibaca Saat Sahur

Niat adalah salah satu rukun yang perlu dipanjatkan saat Muslim hendak berpuasa. Niat ini bisa dibaca di malam hari hingga sebelum terbit fajar atau pada saat sahur.

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala"

Ada juga niat puasa selama satu bulan penuh yang dibacakan pada awal Ramadhan yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala."

Bacaan Doa Sebelum Sahur Ramadhan

Sebelum sahur, Muslim harus membaca doa sebelum makan terlebih dahulu agar apa yang dikonsumsi dapat menjadi berkah. Bacalah doa berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Bacaan Doa Setelah Sahur Ramadhan

Kemudian setelah selesai menyantap hidangan sahur, jangan lupa untuk membaca doa berikut:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Arab latin: Alhamdulillahi ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.

Keistimewaan Sahur Selama Ramadhan

Sahur adalah momen untuk mengisi energi agar kuat menjalani puasa seharian penuh. Selain itu, ternyata sahur juga adalah waktu paling tepat untuk memohon ampun.

Allah SWT berfirman:

اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ

Arab latin: Ash-shâbirîna wash-shâdiqîna wal-qânitîna wal-munfiqîna wal-mustaghfirîna bil-as-ḫâr

Artinya: "(Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam (saat sahur)." (QS. Ali-Imran: 17)

Dijelaskan dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan oleh Abdurrahman Al-Mukaffi, bahwa orang yang tengah berpuasa dianjurkan membaca doa sepanjang hari hingga berbuka. Rasulullah SAW bersabda:

"Tiga doa yang dikabulkan: Doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizholimi, dan orang yang bepergian (musafir)." (HR. Al-Baihaqi).

Diriwayatkan juga oleh Syu'aits bin Muhriz bahwa,"Ada seseorang pada masa pemerintahan Muhammad bin Sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, dia seorang wanita buta yang tiba-tiba melek matanya pada malam ke-24 bulan Ramadhan."

Syui'ats berkata, "Kemudian aku menemui wanita tersebut di rumah Musa Al-Muhtasib di wilayah Bashrah. Wanita tersebut berkata, 'Silahkan duduk, aku akan keluar dulu, nanti aku menemuimu.' Wanita itu pun kemudian keluar. Setelah itu aku bertanya kepada wanita tersebut 'Wahai ibu, doa apa yang dipanjatkan kepada Allah?' Dia menjawab, 'Aku senantiasa sholat sunnah pada awal malam di masjid kampung itu dan jika tiba waktu sahur, aku pun sholat malam di masjid rumahku dan berdoa:

"Wahai Dzat Yang Menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub. Wahai Dzat Yang Mengasihi keluarga Ya'qub. Wahai Dzat Yang Mengembalikan Yusuf pada Ya'qub. Kembalikanlah penglihatanku.'

Wanita tersebut melanjutkan dengan berkata, 'Setelah itu, aku merasa seakan-akan ada seseorang mencopot mataku, kemudian aku mampu melihat...."




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads