10 Nama Sunda yang Sudah Hilang, Masyarakat Pilih Nama Ini Untuk Anaknya

ADVERTISEMENT

10 Nama Sunda yang Sudah Hilang, Masyarakat Pilih Nama Ini Untuk Anaknya

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Rabu, 12 Mar 2025 13:32 WIB
Nama laki-laki asal Sunda
Ilustrasi nama-nama Sunda. Foto: Tya Eka Yulianti
Jakarta -

Nama Sunaja hingga Boelah mungkin sudah asing bagi masyarakat Sunda. Padahal nama-nama tersebut dahulunya dikenal sebagai nama Sunda.

Dalam 90 tahun terakhir memang ada nama-nama Sunda yang sudah hilang karena tidak digunakan lagi. Sebagai gantinya, muncul nama-nama modern yang menjadi tren digunakan, seperti Khanza dan Keysa.

Namun demikian, ada juga nama-nama Sunda yang masih eksis di tengah penggunaan nama modern dari asing, misalnya Asep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini merupakan hasil penelitian dari sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa dari Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika & IPA Universitas Padjadjaran (Unpad). Mereka mengambil sampel data di Sumedang, Jawa Barat.

Siapa saja nama-nama Sunda yang hilang, masih eksis, dan nama baru yang menjadi tren? Simak ulasannya di sini.

ADVERTISEMENT

Nama Sunda yang Hilang

Dilansir dari laman Unpad, berikut ini nama-nama Sunda yang sudah hilang dalam 90 tahun terakhir:

  • Boelah
  • Sunaja
  • Saim
  • Sundia
  • Djatma
  • Unamah
  • Entjil
  • Eyut
  • Kitji
  • Macih.

Nama yang Jadi Tren dalam 10 Tahun Terakhir

Nama-nama baru yang modern pun muncul menjadi tren dalam penamaan anak. Nama-nama tersebut antara lain:

  • Khanza
  • Naura
  • Arsila
  • Keyla
  • Raffa
  • Rafka
  • Aqila
  • Zahra
  • Aleska
  • Keysa.

Nama yang Masih Jadi Favorit di Sumedang

Selain itu, peneliti juga merilis 10 nama favorit di Sumedang selama ini. Kebanyakan nama ini sangat umum dimiliki orang Sunda, yakni:

  • Muhammad
  • Muhamad
  • Dede
  • Asep
  • Ade
  • Ai
  • Agus
  • Ani
  • Wawan
  • Cucu.

"Walaupun 80% dari 10 nama favorit masih digunakan, tetapi penggunaannya relatif turun. Bahkan nama favoritnya sudah berubah, mengambil serapan dari budaya lain," kata Guru Besar FMIPA Unpad Prof. Dr. Atje Setiawan Abdullah, MS, MKom.

Sekilas Tentang Penelitian Nama Sunda

Adapun penelitian ini merupakan bagian dari penerapan etnomatematika dan etnoinformatika. Informasi yang didapatkan terdiri dari nama-nama favorit, nama yang sudah hilang, hingga nama baru yang muncul.

Para peneliti adalah Prof Atje bersama tim dosen dan mahasiswa. Objek yang diteliti adalah perubahan antroponimi atau penamaan orang di Kabupaten Sumedang selama 100 tahun terakhir (1920-2020).

"Nama-nama Sunda di pedesaan Sumedang masih banyak digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlahnya relatif turun. Sedangkan nama Sunda di perkotaan relatif sudah banyak berubah," kata Prof Atje ketika menjelaskan materi penelitian Pengenalan Etnoinformatika untuk Warisan Budaya Takbenda kepada 170 pelajar dan guru SMKN Sukasari, Sumedang, yang dimuat dalam situs Unpad pada Selasa (6/12/2022).

Atje juga berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi masyarakat agar ikut terlibat melestarikan budaya Sunda, termasuk dalam pemberian nama anak.




(bai/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads