Laporan 2050 Climate Change City Index menunjukkan, sejumlah kota di dunia berpotensi tenggelam pada masa depan. Penyebabnya karena perubahan iklim yang ekstrem hingga kenaikan air laut. Lantas kota mana saja yang bakal tenggelam?
Studi 2050 Climate Change City Index dari Nestpick menganalisis 85 kota di dunia. Indeks dikategorikan ke dalam tiga poin utama, yakni ketinggian laut, (dampak) perubahan iklim, dan kekurangan air.
Dalam studi ini, penilaian berkonsultasi dengan beberapa metodologi penelitian yang ada dari para ahli perubahan iklim dan laporan yang ada untuk membangun kerangka kerja penelitian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini termasuk Jean-Francois Bastin, Ahli Ekologi di Universitas Ghent, sistem klasifikasi iklim Koppen-Geiger, data World Resources Institute tentang kekurangan air, dan banyak lagi.
Dengan melihat kategorisasi iklim, suhu rata-rata, perubahan permukaan laut, dan kekurangan air, kemudian ditentukan kota mana yang diperkirakan akan mengalami perubahan-perubahan iklim tertinggi dan terendah antara saat ini hingga tahun 2050.
Bangkok Dinyatakan Paling Rawan Tenggelam
Hasil 2050 Climate Change City Index menempatkan Bangkok sebagai kota dengan proyeksi kenaikan permukaan laut paling rentan di dunia. Kota yang berada di dataran rendah ini memiliki ketinggian rata-rata 1,5 meter di atas permukaan laut.
Kondisi itu sudah termasuk terkena dampak perubahan iklim. Bangkok juga pernah dilanda banjir mematikan pada 2011, yang memakan korban jiwa ratusan orang dan seperlima kota tersebut dilaporkan terendam air.
Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), 5 orang dari 10,7 juta orang yang tinggal di Bangkok dapat terkena risiko banjir pada 2070. Kondisi ini bisa diperparah karena hujan deras yang mengguyur dan sistem drainase yang buruk.
Di sisi lain, kondisi tanah di Bangkok telah mengalami penurunan mengkhawatirkan, yang lajunya mencapai 120 milimeter per tahun pada tahun 1981 (4,7 inci).
Selain Bangkok, kota paling rawan tenggelam pada masa depan yaitu Amsterdam. Di Belanda, banjir bukan hal yang baru, karena negara ini memiliki permukaan yang rendah dari permukaan air.
Di ibu kota Belanda itu, bahkan 26% wilayahnya terletak di bawah permukaan laut dan sebagian besar wilayah perkotaan dibangun di sekitar badan air yang berpotensi banjir.
Meski begitu, Amsterdam telah mempunyai sistem pengendalian banjir tercanggih di dunia, dan telah berulang kali disesuaikan dan ditingkatkan selama 50 tahun terakhir.
Namun, ketika krisis iklim memburuk dengan cepat, proyeksi kenaikan permukaan laut menempatkan Amsterdam pada posisi yang berbahaya.
Lantas bagaimana dengan negara rawan tenggelam lainnya? Berikut daftarnya menurut 2050 Climate Change City Index.
10 Kota di Dunia yang Diprediksi Tenggelam di Masa Depan
1. Bangkok, Thailand
2. Kota Ho Chi Minh, Vietnam
3. Amsterdam, Belanda
4. Shenzhen, China
5. Melbourne, Australia
6. Cardiff, Inggris
7. Seoul, Korea Selatan
8. Boston, Amerika Serikat
9. Nairobi, Kenya
10. Marrakesh, Maroko
Selain kota-kota di atas, terdapat wilayah lain yang juga berpotensi tenggelam. Menurut laporan World Economic Forum (WEF) pada 2019, kota seperti Jakarta, Lagos di Nigeria, hingga Dhaka di Bangladesh juga terancam tenggelam.
Data WEF didasarkan pada kota yang telah dilanda banjir karena naiknya permukaan air laut yang perlahan-lahan memakan daratan. Berikut data kota yang terancam tenggelam pada 2050, dilansir WEF dan Business Insider.
Daftar 10 Kota di Dunia yang Diprediksi Tenggelam pada 2050
1. Jakarta, Indonesia
2. Lagos, Nigeria
3. Houston, Texas
4. Dhaka, Bangladesh
5. Venesia, Italia
6. Pantai Virginia
7. Bangkok, Thailand
8. New Orleans, Louisiana, AS
9. Rotterdam, Belanda
10. Alexandria, Mesir
(faz/nwk)