Kisah Raja Purnawarman Atasi Banjir di Bekasi Kuno: Gali Sungai Candrabhaga-Gomati

ADVERTISEMENT

Kisah Raja Purnawarman Atasi Banjir di Bekasi Kuno: Gali Sungai Candrabhaga-Gomati

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 05 Mar 2025 11:30 WIB
Prasasti Tugu, bukti Kerajaan Tarumanegara. (Dok Situs Kemendikbud)
Foto: Prasasti Tugu, bukti Kerajaan Tarumanegara. (Dok Situs Kemendikbud)
Jakarta -

Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tua di Nusantara. Berdasarkan catatan sejarah dan sejumlah situs peninggalan, Kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan Hindu aliran Wisnu.

Kerajaan ini berdiri pada abad ke-4 hingga 7 M atau sekitar 358-669 M.

Raja yang tersohor dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Ialah yang diperkirakan membawa Tarumanegara ke puncak kejayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan dalam buku Genealogi Kerajaan Islam di Jawa karya Peri Mardiono, pada masa kepemimpinan Raja Purnawarman, ada banyak terobosan dan kebijakan untuk kemajuan Tarumanegara.

Sebagai contoh, pada 417 M Purnawarman mengerahkan rakyatnya untuk menggali Sungai Gomati dan Candrabhaga yang saat ini dikenal sebagai Kali Bekasi sepanjang 6.112 tombak atau sekitar 11 kilometer. Dalam versi lain, ada yang menyebut 6.122 busur atau sekitar 12 km.

ADVERTISEMENT

Penggalian Sungai Gomati untuk Antisipasi Banjir

Prasasti Tugu menceritakan Raja Purnawarman pada masa pemerintahannya yang ke-22 menggali Sungai Gomati. Proses penggalian sungai ini dilakukan selama 21 hari.

Sungai tersebut dibuat setelah sebelumnya masyarakat selesai menggali Sungai Candrabhaga. Pada akhir penggalian, Raja Purnawarman memberikan hadiah seribu ekor lembu kepada para brahmana.

Dikutip dari buku Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs Anwar Kurnia dan Drs H Moh Suryana, Sungai Gomati digali untuk antisipasi banjir di aliran sungai Candrabhaga. Ini menyiratkan perhatian Raja Purnawarman kepada rakyatnya.

Pekerjaan menggali sungai itu pun dilakukan secara gotong royong dan tanpa dipaksa.

Sungai Candrabhaga sendiri diperkirakan terletak di Bekasi. Sebab, kaitannya adalah dengan nama Candrabhaga yang diduga berasal dari kata candra dan bhaga.

Candra berarti sasi (bulan), sehingga karena adanya perubahan kata menjadi bhagasasi. Pada perkembangannya, bhagasasi menjadi Bekasi.

Penggalian Sungai Gomati ini tak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian dan sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara sendiri atau dengan dunia luar, seperti dijelaskan dalam buku Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs PRawoto, Mpd.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads