Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional yang Dirayakan Setiap 21 Februari

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional yang Dirayakan Setiap 21 Februari

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 21 Feb 2025 19:30 WIB
Hari Bahasa Ibu Internasional dirayakan setiap 21 Februari.
Hari Bahasa Ibu Internasional dirayakan setiap 21 Februari. Foto: PBB
Jakarta -

Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) diperingati setiap tahunnya pada 21 Februari untuk mendorong pelestarian dan perlindungan semua bahasa. Di 2025 HBII merayakan ulang tahun peraknya yakni 25 tahun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan bahasa sangat penting bagi pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan berfungsi sebagai sarana utama untuk mentransfer pengetahuan dan melestarikan budaya. Saat ini, ada 8.324 bahasa di dunia.

Dari jumlah tersebut, banyak yang berisiko punah karena globalisasi dan perubahan masyarakat. Peringatan 25 tahun HBII merayakan seperempat abad upaya untuk melestarikan keragaman bahasa dan mempromosikan bahasa ibu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonggak sejarah HBII menekankan pentingnya pelestarian bahasa dalam menjaga warisan budaya, meningkatkan pendidikan, dan membina masyarakat yang lebih damai.

Untuk merayakan HBII 2025, yuk kembali ketahui sejarahnya dan bagaimana perayaannya di Indonesia sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Melansir India Today dan arsip detikEdu, Jumat (21/2/2025) Hari Bahasa Ibu Internasional diamanatkan oleh UNESCO pada 1999 untuk menandai kematian para martir (orang yang rela mati/pejuang) bahasa asal Bangladesh (dulu Pakistan Timur) pada 1952.

Pada 21 Februari 1952 terjadi peristiwa pembunuhan para martir yang berisi para pelajar Dhaka. Mereka berunjuk rasa di jalan menentang upaya pemerintah Bangladesh menjadikan bahasa Urdu sebagai bahasa nasional.

Karena diketahui mayoritas penduduk kala itu adalah penutur bahasa Bengali. Aksi protes ini seharusnya berlangsung damai, tetapi berubah menjadi kekerasan setelah adanya tembakan dari polisi dan beberapa siswa tewas.

Para siswa yang tewas dianggap sebagai 'pahlawan' bahasa lantaran mengorbankan nyawa demi pengakuan sebuah bahasa. Sebagai hasil kontribusi mereka, dua tahun kemudian pada 1956 bahasa Bengali dianugerahi status sebagai salah satu bahasa resmi Pakistan.

Ketika Bangladesh merdeka pada 1971, bahasa tersebut tetap menjadi bagian dari identitas negara tersebut. Pada 9 Januari 1988, Rafiqul Islam, seorang Bangladesh yang tinggal di Vancouver, Kanada menulis surat kepada Kofi Annan, dahulu Sekretaris Jenderal PBB.

Surat itu berisi permintaan untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan. Ia meminta adanya Hari Bahasa Ibu Internasional.

Kemudian pada sidang Konferensi Umum UNESCO pada tanggal 17 November 1999 ditentukannya Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari. Tanggal ini dipilih berdasarkan peristiwa di Bangladesh pada 1952 dan dirayakan setiap tahun di seluruh dunia.

Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional

Tahun ini, Hari Bahasa Ibu Internasional dirayakan di Markas Besar UNESCO pada 20-21 Februari 2025 waktu setempat. UNESCO mengangkat tema "Languages matter: Silver Jubilee Celebration of International Mother Language Day" atau "Bahasa itu penting: Perayaan Ulang Tahun Perak Hari Bahasa Ibu Internasional".

UNESCO menggaris bawahi urgensi percepatan kemajuan pada keberagaman bahasa. Sehingga pada 2030 bisa terbangun dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Tak hanya global, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga merayakan HBII 2025. Dengan tema "Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua", HBII dirayakan di berbagai provinsi Indonesia pada 20-27 Februari 2025.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa ibu dalam pendidikan, mendorong penerapan pendidikan multibahasa, serta memperkuat pelestarian bahasa daerah.

Berbagai kegiatan yang akan diadakan mencakup kampanye Twibbon, pameran, dialog, siniar, webinar, serta pemutaran film pendek berbahasa daerah dan video revitalisasi bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads