Lalat memiliki kemampuan luar biasa untuk melacak manusia dan dengan gesit menghindari upaya kita untuk mengusir mereka.
Namun, mengapa lalat berkeliaran di sekitar kita? Menurut ahli, alasannya tergantung pada spesies serangga tersebut.
"Untuk kelompok tertentu, mereka tertarik pada kita karena kita adalah mamalia dengan darah hangat yang dapat mereka makan," ujar Jonathan Larson, seorang entomolog di University of Kentucky, kepada Live Science.
"Seperti nyamuk dan lalat rusa dan beberapa lainnya, di mana mereka tertarik pada karbon dioksida kita yang kita keluarkan saat kita bernapas," ujarnya.
Mengapa Lalat Mudah Menemukan Manusia?
Tubuh manusia mudah ditemukan oleh lalat karena kita terus-menerus mengeluarkan bau yang secara alami menarik serangga, seperti karbon dioksida, asam laktat, dan asam karboksilat, menurut Jody Gangloff-Kaufmann, seorang entomolog di Cornell University dan rekanan penyuluh senior di Program Pengendalian Hama Terpadu Negara Bagian New York, mengatakan kepada Live Science.
Namun, bau-bau tertentu tersebut bergantung pada orangnya.
"Jika Anda dapat mencium bau, Anda akan melihat awan buih di sekitar tubuh semua orang yang Anda kenal," kata Sammy Ramsey, asisten profesor entomologi di University of Colorado Boulder, kepada Live Science.
"Komposisi minyak setiap orang dan molekul aerosol yang keluar dari kulit mereka - semuanya berbeda berdasarkan genetika, pola makan, dan aktivitas yang Anda lakukan hari itu. Namun, beberapa orang jauh lebih menarik daripada yang lain," lanjutnya.
Sementara lalat parasit menempel di dekat kita untuk menghisap darah kita, spesies lain seperti lalat rumah (Musca domestica) lebih tertarik pada nutrisi di kulit kita.
"Kulit kita ditutupi oleh sesuatu yang dapat mereka minum. Jadi ada karbohidrat dan protein dan segala macam hal dalam keringat kita dan hanya dalam minyak kulit kita, dan mereka dapat menjilatinya," kata Larson.
"Mereka bisa mendapatkan banyak hal dengan sangat cepat hanya dengan mengusapkan [mulut mereka] yang seperti spons di permukaan itu dan menyeruputnya," imbuhnya.
Namun, Ramsey menambahkan, lalat tidak bergantung pada keringat untuk makanan.
"Sebagian lalat menyerap nutrisi pada kulit kita, tetapi nutrisi tersebut sangat encer. Jadi, kemungkinan besar mereka menyerap keringat untuk mengisi kembali konsentrasi garam dalam tubuh mereka," katanya.
Mengapa Lalat Makan Makanan Manusia?
Lalat lebih cenderung memakan makanan kita saat mereka mencari makanan yang lebih mengenyangkan. Sementara beberapa spesies, termasuk lalat rumah, lebih menyukai bahan yang membusuk. Mereka tidak pilih-pilih makanan dan akan memakan sedikit dari semuanya.
Untuk memecah makanan padat, lalat itu memuntahkan enzim pencernaan untuk mencairkan makanan mereka dan kemudian menyedotnya melalui belalai mereka yang seperti sedotan.
Sistem untuk merasakan sumber makanan potensial bervariasi di antara 110.000 spesies lalat, bahkan di antara lalat jantan dan betina.
Banyak lalat yang bergantung pada rambut-rambut kecil pada antena atau tubuhnya yang memiliki reseptor sensorik untuk bau tertentu. Sel-sel sensorik ini dapat mendeteksi makanan dari jarak bermil-mil dan mengirimkan sinyal berbeda ke otak lalat, tergantung pada bahan kimia apa yang ditemukan sel-sel tersebut di udara.
Jika seekor lalat mengendus sesuatu yang disukainya, lalat itu akan mendekat dan hinggap di sana. Lalat memiliki reseptor rasa di kakinya, sehingga mereka dapat dengan cepat mengetahui apakah sesuatu itu dapat dimakan. Hal ini berguna saat mereka ingin mengambil camilan cepat sebelum ditepis oleh inangnya.
Lalat adalah Makhluk yang Penuh Rasa Ingin Tahu
Lalat juga memiliki mata besar dan bulat yang terdiri dari ribuan lensa individual yang sangat sensitif terhadap gerakan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga memungkinkan bidang pandang hampir 360 derajat. Banyak lalat menggunakan isyarat visual untuk menemukan makanan dan melarikan diri dari bahaya.
Ramsey menjelaskan, lalat rumah bisa sangat mengganggu karena mereka adalah makhluk yang secara alami ingin tahu.
"Perubahan antara rasa ingin tahu dan kapasitas mereka untuk selalu mendeteksi gerakan dan menghubungkan gerakan itu dengan potensi bahaya inilah yang memungkinkan mereka untuk terus-menerus hinggap di Anda dan permukaan lainnya," jelas Ramsey.
Namun, rasa ingin tahu alami ini juga menjadikan mereka vektor yang sempurna untuk menyebarkan penyakit, termasuk kolera, tuberkulosis, dan demam tifoid.
"Mereka hinggap di kotoran. Kaki mereka kotor. Mereka tidak mencuci tangan, lalu datang dan muntah di atas roti lapis Anda," kata Larson.
"Jadi mereka menyentuh semua itu dan menyebarkan kuman," lanjutnya.
Meskipun tidak ada metode yang cocok untuk setiap orang agar tidak menarik bagi semua spesies lalat, Gangloff-Kaufmann mengatakan mengenakan pakaian panjang dan bahan pengusir seperti DEET atau minyak lemon eucalyptus dapat membantu mencegah sebagian lalat.
(nah/nwk)