Ketika Sri Mulyani Menitikkan Air Mata Kenang Mar'ie Muhammad

ADVERTISEMENT

Ketika Sri Mulyani Menitikkan Air Mata Kenang Mar'ie Muhammad

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 06 Feb 2025 19:00 WIB
Sri Mulyani ceritakan Mantan Menteri Keuangan Marie Muhammad hingga menitikan air mata.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menitikan air mata saat mengenang keteladanan seniornya Mari'e Muhammad. Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani bagikan kenangannya tentang sosok Mr Clean, Mar'ie Muhammad. Menurutnya mengenang sosok mantan Menteri Keuangan itu, bak melihat perjuangan pahlawan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.

Diceritakannya, ia telah mengetahui reputasi Mar'ie sebagai Mr Clean sejak masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1980-an. Kendati demikian, ia baru mengenal secara pribadi sekitar 1997-1998.

"Perkenalan secara pribadi dimulai pada saat terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998. Di mana saya diundang Masyarakat Transparansi Indonesia dan kemudian menghasilkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," tuturnya dalam acara Official Media Launching Mr Clean Authorized Biography of Mar'ie Muhammad di Galeri Indonesia Kaya Jakarta, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi Penasihat di Kementerian Keuangan

Bagi Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, Mar'ie adalah sosok yang selalu konsisten tentang masalah integritas dan membangun Indonesia dengan tata kelola yang baik serta anti korupsi. Hubungannya semakin dekat usai Ani menjadi Menteri Keuangan pada 2005.

"Saya menjadi Menteri Keuangan Tahun 2005 dalam sebuah suasana reformasi yang masih baru (dan) harus membangun Kementerian Keuangan yang waktu itu reputasinya masih belum baik," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dahulu ia menggambarkan karyawan di Kementerian Keuangan sebagai jamaah yang tersesat. Untuk itu tugasnya berat karena harus mengembalikan kementerian ke jalan yang benar.

Di usianya yang masih muda, Ani menjelaskan tak mudah memimpin lembaga besar seorang diri. Untuk itu, ia meminta pada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar didampingi sosok penasihat.

Sosok yang dipilih SBY kala itu adalah sang mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhamamd dan mantan Jaksa Agung Marsilam Simanjuntak.

"Dua-duanya terkenal sebagai orang bersih, tidak punya konflik kepentingan, orang yang committed (berkomitmen) dan luar biasa menjadi the most trusted confidence dan juga something (orang yang mampu dipercayai) bagi saya," kenang Ani.

Satu teladan yang selalu diingat Ani dari keduanya adalah rajin untuk berangkat ke kantor. Untuk itu, Ani menyediakan kantor tersendiri baik di Kementerian, kantor Pajak, hingga Bea Cukai bagi Mar'ie dan Marsilam.

Tumbuh di dua zaman berbeda, membuat Ani dan Mar'ie terkadang tak sepaham dalam pendapat. Tetapi perbedaan pendapat ini justru mendatangkan inspirasi baginya.

Legenda dan Role Model Sri Mulyani

Membagikan cerita di depan istri Mar'ie Muhammad, Ayu Remayati atau yang akrab dipanggil Ibu Etty, Sri Mulyani menyebut Mar'ie sebagai seorang legenda. Ia menyatakan rasanya tak ada lagi sosok yang hadir seperti Mar'ie.

"Buat saya, Pak Mar'ie adalah legenda. Karena sesuatu yang rasanya nggak mungkin untuk membangun sebuah reputasi yang uncompromised seperti Pak Mar'ie dalam suasana dan lingkungan yang sungguh-sungguh sangat menantang dan kompleks." jelasnya.

Tidak hanya legenda, Ani menyatakan Mar'ie sebagai role modelnya. Role model yang hadir secara nyata dan memberikan kekuatan moral untuk membangun Kementerian Keuangan seperti yang kini dikenal masyarakat.

"Dia adalah role model yang luar biasa dan memberikan kekuatan moral dalam memahami operasi bahkan politik yang tidak mudah pada masa-masa kita harus membangun fondasi awal bagi Kementerian Keuangan.

Menitikkan Air Mata Kenang Mar'ie Muhammad

Pada 2010, Sri Mulyani sempat mengundurkan diri dari jabatan Menteri Keuangan dan menduduki jabatan baru sebagai Managing Director Bank Dunia. Sebagai mentornya, Ani menceritakan hal ini kepada Mar'ie Muhammad.

Respon yang diberikan Mar'ie kala itu adalah patah hati dan menyayangkan kenapa ia harus pergi. Tetapi pada 2016, Ani ikut merasakan patah hati yang mendalam karena kepergian Mar'ie Muhammad.

"Waktu saya harus mengundurkan diri dan pindah, beliau sangat broken hearted. Saya tahu, saya pamit kepada beliau, nggak banyak kata-kata tapi rasanya menyayangkan kenapa saya pergi," kenangannya sambil terisak.

"Waktu beliau sakit dan kemudian meninggal, saya baru saja kembali lagi ke Indonesia. Belum ada 6 bulan saya dengar beliau sakit dan kemudian saya yang broken hearted kehilangan beliau," tambah Sri Mulyani sambil menyeka air mata.

Kehadiran Mar'ie Muhammad di hidupnya sangatlah membekas. Mar'ie adalah sebuah contoh yang bisa memberikan contoh pada awal-awal Ani menjadi pejabat publik.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada istri Mar'ie Muhammad dan keluarganya. Karena sudah memberikan waktu-waktu berharga Mar'ie untuk membangun negeri.

"Pak Mar'ie itu akan menjadi inspirasi yang tidak pernah berhenti bagi seluruh masyarakat Indonesia. Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada asalnya dan saya rasa itulah Pak Mar'ie," tegas Sri Mulyani.

"Tidak pernah memboroskan atau menyia-nyiakan waktu di mana beliau menjadi orangnya dan pada masanya. Itu adalah inspirasi yang sungguh sangat berharga bagi kita semua," tutup Ani.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads