Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti teknik, mekanik, hingga penelitian ilmiah. Satu alat in memungkinkan digunakan untuk berbagai pengukuran.
Agar bisa memanfaatkan jangka sorong secara optimal, perlu pemahaman mengenai cara menghitung hasil pengukurannya. Sebelum itu, ketahui kegunaan jangka sorong, beserta bagian-bagiannya.
Apa Itu Jangka Sorong?
Jangka sorong adalah alat ukur panjang, seperti penggaris. Namun, menurut Modul Pembelajaran Jangka Sorong oleh Nasril Arfandy, kemampuannya lebih banyak dari penggaris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, alat ukur ini bisa digunakan untuk mengukur panjang, diameter sebuah cincin, diameter bagian pipa, hingga dalam dan luas benda.
Menurut modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji, tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut dengan skala nonius. Tingkat ketelitian alat ukur ini selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, hingga 0,02 mm.
Bagian-bagian Jangka Sorong
Sebelum menggunakan jangka sorong, penting untuk mengetahui bagian-bagiannya.
- Rahang dalam: Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap, fungsinya, mengukur ketebalan atau diameter luar sebuah benda
- Rahang luar: Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap, fungsinya mengukur diameter sebuah benda
- Depth probe: Mengukur kedalaman suatu benda
- Skala utama: Menyatakan hasil pengukuran utama dalam bentuk satuan, seperti cm dan inchi
- Skala nonius: Disebut juga sebagai skala Vernier. Fungsinya sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm dan inchi.
- Kunci peluncur: Menjaga pengukuran yang diperoleh
- Kunci penggerak halus: Mengatur posisi rahang secara halus
Cara Menggunakan Jangka Sorong
Cara menggunakan jangka sorong dapat dibedakan sesuai dengan fungsinya. Mulai dari mengukur diameter luar, diameter dalam, hingga kedalaman benda. Mengutip buku Laboratorium Fisika 1 oleh Dr Ni Ketut Rapi, M.Pd, begini langkahnya:
Mengukur Diameter Luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Geser rahang geser (rahang sorong) jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk di antara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
- Letakkan benda di antara dua rahang
- Geser rahang geser ke kiri sehingga benda yang diukur terjepit dengan pengunci kedua rahang
- Catat hasil pengukuran
Mengukur Diameter Dalam
Untuk mengukur diameter sebuah benda, misalnya diameter sebuah cincin, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Geser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan
- Letakkan benda yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda tersebut
- Geser rahang geser ke kanan sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda yang diukur
- Catat hasil pengukuran
Mengukur Kedalaman Benda
Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda atau tabung. Begini langkahnya:
- Letakkan tabung dalam posisi tegak
- Putar jangka (dalam posisi tegak), kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya
- Geser rahang geser ke bawah, hingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
- Catat hasil pengukuran
Cara Menghitung Jangka Sorong
Untuk membaca dan menghitung hasil pengukuran jangka sorong, ikuti langkah-langkah berikut:
- Baca skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat di depan titik nol skala nonius
- Baca skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama
- Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan:
Hasil=Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x nst)
Contoh Cara Menghitung Jangka Sorong
1. Diagram ini menunjukkan suatu pengukuran jangka sorong.
![]() |
Hitunglah hasil perhitungannya!
Diketahui:
- Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada skala nonius adalah 18,9 cm dan 19 cm.
- Penunjukan angka pada skala nonius mempunyai ketelitian 0,01 cm. Angka yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-2
Jawab:
H=Skala utama + (Skala nonius x skala terkecil jangka sorong)
=18,9 cm+ (2 cm x 0,01 cm)
= 18,92
Jadi, hasil pengukurannya adalah 18,92 cm.
2. Hitung pengukuran jangka sorong berikut
![]() |
Diketahui:
-Angka nol pada skala nonius berada pada angka 3,1
-Posisi skala nonius yang berimpit pada skala utama ada di angka 9
Jawab:
H=Skala utama + (Skala nonius x skala terkecil jangka sorong )
H= 3,1 cm+(9 cmx 0,01 cm)
= 3,1 cm+ 0,09 cm
= 3,19 cm
3. Hasil pengukuran yang didapat dari jangka sorong ini yaitu:
![]() |
Diketahui:
-Skala utama: 15,3 cm
-Posisi skala nonius yang berimpit pada skala utama ada pada angka 10
Jawab:
H=Skala utama + (Skala nonius x skala terkecil jangka sorong)
H=15,3 cm +(10 cm x0,01 cm)
= 15,3 cm +0,10 cm
= 15, 40 cm.
(elk/row)