Alexander Agung atau Alexander The Great adalah raja dari Makedonia yang hidup pada 356 hingga 323 SM. Namanya dikenal sebagai pemimpin yang berhasil menaklukkan wilayah yang sangat luas, mulai dari Persia, Yunani hingga Mesir, dan sebagian besar Asia.
Pada usia yang masih sangat muda, sekitar 20 tahun, Alexander Agung sudah diangkat menjadi Raja Makedonia. Selama 13 tahun kepemimpinannya ia berhasil mengalahkan pasukan Raja Darius III di wilayah yang sekarang disebut Turki, Irak, Iran, dan Mesir.
Kisah penaklukkannya begitu luas biasa, hingga setelah mengalahkan Kekaisaran Persia, Alexander Agung terus menaklukkan wilayah lain, termasuk yang kini disebut Afghanistan, Pakistan, serta India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang profesor sejarah dari Washington State University, Nikolaus Overtoom, belum lama ini mengungkapkan bahwa peran Alexander Agung begitu besar dalam peradaban dunia. Ia menjelaskan apabila Alexander Agung gagal dalam penaklukkan pertamanya di Persia kemungkinan besar dunia tidak akan berjalan seperti sekarang ini.
Mengapa demikian?
Jika Alexander Agung Kalah Melawan Persia, Sejarah Akan Berubah
Sebagai sejarawan, Overtoom telah mendalami mengenai sejarah Alexander Agung. Maka dari itu, ia mencoba membuat kemungkinan pertarungan pertama Alexander di Persia, yang sebenarnya bisa mengalami kekalahan.
Hal ini karena Raja dari Makedonia tersebut hampir terkena serangan di kepala oleh seorang komandan Persia bernama Spithridates.
"Namun, bagaimana bila hal ini benar-benar terjadi?" tanya Overtoom, dikutip dari Live Science.
"Singkatnya, jika Persia mengalahkan Alexander, dunia mungkin tidak dapat dikenali (seperti sekarang) lagi," jawabnya.
Overtoom menjelaskan penaklukkan Alexander di Persia terjadi pada 'era Hellenistik,' yang bertepatan dengan pertukaran, perubahan, dan pertumbuhan budaya, ekonomi, dan geopolitik di dunia. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kemungkinan kekalahan di Persia bisa mengubah peradaban dunia.
Menurutnya, Alexander Agung berperan dalam penyebaran agama Kristen ke seluruh dunia. Hal ini karena agama tersebut baru mulai muncul tiga abad setelah kematiannya.
Jadi, apabila Alexander Agung tidak berhasil menaklukkan Persia, kemungkinan kepercayaan terhadap agama tidak bisa menyebar seluas seperti sekarang ini.
"Bahasa Yunani Koine adalah bahasa yang digunakan untuk menulis dan menyebarkan ajaran serta pemikiran awal agama Kristen, dan digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan agama Kristen dengan cepat ke seluruh Mediterania dan Timur Tengah," jelas Overtoom.
"Jika bahasa Yunani Koine tidak tersedia bagi orang Kristen awal karena hal ini, maka mereka harus menggunakan bahasa yang kurang efektif dan dikenal untuk tulisan dan khotbah mereka, dan jika demikian halnya, maka agama Kristen tidak begitu berhasil dan mungkin tidak menjadi agama dunia," tambahnya.
Lebih jauh, agama Kristen, bahkan dikatakan tidak mungkin bertahan dalam ruang intelektual dan spiritual yang sangat kompetitif pada abad pertama hingga keempat.
Ini yang Terjadi Apabila Persia Menang
Seorang profesor sejarah dari Universitas Houston, Frank Holt turut mengomentari kemungkinan kekalahan dari Alexander Agung yang diyakini dapat mengubah peradaban dunia.
"Sebuah 'Pax Persica' (Perdamaian Persia) yang terkenal karena toleransinya kemungkinan besar akan berlaku dari perbatasan Yunani hingga India," kata Holt kepada Live Science, dikutip Jumat (10/1/2025).
Holt menjelaskan apabila Alexander kalah dalam pertempuran pertamanya, kemungkinan Persia akan terus menguasai sebagian besar Timur Tengah dengan menerapkan 'Pax Persica'. Kondisi ini berarti Persia akan membebaskan rakyatnya untuk menjalankan agama mereka.
Ia menambahkan, ibu kota Kekaisaran Persia di Persepolis, kemungkinan akan menjadi salah satu keajaiban dunia apabila tidak direbut dan dihancurkan oleh pasukan Alexander Agung.
Selain itu, dalam sudut pandang lain, jika Alexander Agung kalah dari Persia, kemungkinan Alexandria di Mesir juga tidak akan terbentuk. Ini berarti, kemungkinan orang-orang Yunani tidak akan berbondong-bondong pindah ke wilayah Timur untuk membangun peradaban.
"Dinasti Ptolemeus, yang memimpin dinasti Mesir selama hampir tiga abad, tidak akan pernah menguasai Mesir, dan Cleopatra VII tidak akan menjadi ratu yang terkenal," ungkap Holt.
Kemungkinan Perubahan Sejarah Dunia
Menurut Holt, jika Alexander dikalahkan oleh bangsa Persia dalam Pertempuran Gaugamela, yang terjadi di Irak utara pada 331 SM, maka sejarah akan tetap berubah secara dramatis, tetapi tidak sepenuhnya.
"Saat itu, Alexander telah merebut Mesir dan mendirikan Alexandria, dan kota ini mungkin masih berkembang pesat," ujar Holt.
"Jika kekalahan itu terjadi kemudian, seperti ketika Alexander berperang melawan Bessus, yang memproklamirkan diri sebagai raja Persia setelah Darius III terbunuh, maka sejarah pun akan berbeda," ucap sejarawan tersebut.
Dengan demikian, kemungkinan kekalahan Alexander Agung dapat mengubah sejarah dunia yang begitu berbeda, mulai dari politik, budaya hingga agama.
(faz/faz)