Begini Sejarah Libur Sekolah Satu Bulan Penuh Selama Ramadan

ADVERTISEMENT

Begini Sejarah Libur Sekolah Satu Bulan Penuh Selama Ramadan

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 02 Jan 2025 16:30 WIB
Selama bulan Ramadan, para siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 20 Marunda, Cilincing, Jakarta, tetap semangat belajar. Mereka juga memperbanyak ibadah.
Ilustrasi Belajar di Sekolah saat Ramadan. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Muncul wacana libur sekolah satu bulan penuh selama bulan Ramadan. Ternyata, kebijakan tersebut bukanlah hal yang perlu dan pernah diterapkan pada era kolonial Belanda.

Sebagai informasi, wacana libur sekolah selama bulan Ramadan muncul usai Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan kebijakan itu sebenarnya sudah diterapkan di Pondok Pesantren.

"Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama khususnya di Pondok Pesantren itu libur," kata Nasaruddin kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasaruddin mengatakan jika untuk saat ini libur satu bulan untuk sekolah umum masih dalam wacana. Pengumuman terkait kepastiannya akan disampaikan nanti.

"Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian. Yang jelas bahwa libur atau tidak libur, sama-sama kita berharap berkualitas ibadahnya. Bagi saya, itu yang paling penting. Ramadan itu adalah konsentrasi bagi umat Islam," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Apabila melihat catatan sejarah, kebijakan ini bukanlah hal yang baru di Indonesia. Di bawah penjajahan Belanda, pelajar di Indonesia pernah merasakan libur sekolah selama satu bulan penuh di bulan Ramadan.

Sejarah Libur Sekolah Satu Bulan Penuh di Bulan Ramadan

1. Era Penjajahan Belanda

Menurut laman resmi Museum Kepresidenan, kebijakan libur sekolah satu bulan selama Ramadan sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Kebijakan itu ditujukan untuk siswa sekolah tingkat dasar atau Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan sekolah tingkat menengah atau Algemeene Middelbare School (AMS).

2. Pemerintahan Presiden Soekarno

Kemudian pada saat Indonesia merdeka, Presiden Soekarno menjadwalkan ulang sekaligus menghentikan sementara kegiatan formal dan informal selama Ramadan. Hal ini agar umat Muslim bisa khusyuk beribadah puasa selama Ramadan.

3. Pemerintahan Presiden Soeharto

Saat estafet kepemimpinan berpindah ke Presiden Soeharto, kebijakan itu diatur ulang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Menteri P dan K) Daoed Joesoef pada saat itu menetapkan libur beberapa hari saja, yakni libur awal Ramadan satu minggu dan akhir Ramadan satu minggu juga. Aturan ini tertuang Keputusan Nomor 0211/U/1978.

4. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

Kebijakan libur sekolah satu bulan saat Ramadan muncul kembali pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kebijakan libur sekolah selama Ramadan ini menjadi momen yang begitu dikenang selama masa pemerintahan Gus Dur.

5. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri

Namun kebijakan itu tak berlangsung lama. Presiden terpilih Megawati Soekarnoputri mengembalikan kebijakan aturan libur sekolah sebagaimana aturan Daoed Joesoef yaitu libur di awal dan akhir Ramadan. Aturan ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintah-pemerintahan selanjutnya.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads