Bulan menjadi salah satu objek di tata surya yang terus dieksplorasi oleh ilmuwan. Salah satu misteri permukaannya yang memiliki banyak cekungan atau kawah.
Kawah di Bulan terbentuk akibat tumbukan meteorit dan asteroid selama miliaran tahun. Kawah ini menyebar di berbagai wilayah di Bulan dan salah satunya memiliki ukuran yang sangat besar.
Lantas apa nama kawah yang terbesar di Bulan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawah Terbesar di Bulan
![]() |
Ada beberapa struktur di permukaan Bulan yang memiliki ukuran yang sangat besar, seperti cekungan "Kutub Selatan-Aitken". Kawah ini dianggap sebagai salah satu kawah tumbukan terbesar dan tertua di tata surya.
Dengan diameter sekitar 2.500 kilometer, kawah ini mencakup hampir seperempat permukaan Bulan di belahan selatan. Struktur dan luasnya menjadi fokus utama bagi para ilmuwan untuk mempelajari sejarah pembentukan Bulan.
Dalam studi yang terbit di Earth and Planetary Science Letters Volume 650, 15 January 2025, 119123, oleh Hannes Bernhardt dan kawan-kawan, terungkap bahwa ukuran kawah atau cekungan Kutub Selatan-Aitken ternyata jauh lebih besar dari yang selama ini diperkirakan.
Seorang ahli geologi sekaligus salah satu peneliti dalam studi, Hannes Bernhardt menerangkan bahwa penelitian kawah Kutub Selatan-Aitken sangat sulit dilakukan karena ukurannya yang sangat luas.
"Penelitian kami menantang banyak gagasan yang ada tentang bagaimana dampak besar ini terjadi dan mendistribusikan material, tetapi kini kami selangkah lebih dekat untuk lebih memahami sejarah awal Bulan dan evolusinya dari waktu ke waktu," Bernhardt kepada Science Alert, dikutip Senin (30/12/2024).
Bernhardt dan timnya, melakukan penelitian dengan memetakan data geologi Bulan yang diambil dari Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA yang telah mengitari Bulan sejak 2009.
Dengan fokus terhadap lebih dari 200 fitur gunung yang tersebar di pinggiran kawah, para peneliti menemukan bahwa bentuk kawah terbesar Bulan ternyata jauh lebih melingkar dari yang selama ini diukur oleh ilmuwan.
"Bentuk yang lebih bulat dan melingkar menunjukkan bahwa sebuah objek menghantam permukaan Bulan pada sudut yang lebih vertikal, mungkin mirip dengan menjatuhkan batu langsung ke tanah," kata Bernhardt.
Hasil Penelitian Bisa Dipakai untuk Misi
Peneliti mengklaim bahwa studi mereka berhasil mengungkap bahwa kawah yang berada di permukaan Bulan ternyata memiliki ukuran yang jauh lebih melingkar dan lebih besar dari yang selama ini diperkirakan.
"Salah satu implikasi paling menarik dari penelitian kami adalah bagaimana hal itu dapat diterapkan pada misi ke Bulan dan seterusnya," ujar Bernhardt .
"Para astronot yang menjelajahi kutub selatan bulan mungkin memiliki akses yang lebih mudah ke materi-materi bulan kuno yang dapat membantu kita memahami bagaimana Bulan dan tata surya kita terbentuk," tutupnya.
(faz/faz)