Malas adalah sifat wajar yang dimiliki seseorang. Malas juga bisa mempunyai makna negatif maupun positif tergantung dengan konteksnya.
Dikutip dari laman Berkeley Well Being Institute, dalam buku karya psikolog sosial Devon Price yang berjudul Laziness Does Not Exist, kemalasan adalah sifat kepribadian yang nyata. Malas biasanya digunakan sebagai cara untuk mengabaikan orang-orang yang berbeda dari kita.
Price juga menyebut bahwa malas bisa dipicu oleh faktor lain seperti rasa cemas, depresi, dan rendahnya harga diri. Dalam psikologi tak ada teori yang menjabarkan tentang malas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada teori tentang penundaan. Ada dua teori psikologi yang menyebutkan soal penundaan.
Pertama teori motivasi temporal. Teori ini menyatakan bahwa manusia cenderung menunda-nunda tugas yang sulit dan tidak menyenangkan, sehingga meremehkan penghargaan.
Kedua adalah teori pengaturan emosi. Teori ini mengatakan penundaan bisa menjadi cara untuk mengatasi emosi negatif. Penundaan berfungsi sebagai strategi dalam mengelola emosi.
Artinya, penundaan tugas bisa dijadikan alternatif cara menyenangkan diri dalam jangka waktu pendek, bukan panjang.
Tanda-tanda Malas Menurut Psikologi
Kemalasan memang bukanlah hal yang harus selalu diidentifikasi sebagai masalah psikologi. Namun, ada beberapa malas yang dapat mengindikasikan masalah seperti kecemasan, depresi, atau kelelahan.
Beberapa tanda jika seseorang malas, baik malas dalam artian biasa atau malas sebagai gejala masalah psikologi antara lain:
1. Suka Menunda
Penundaan kerap dianggap sebagai kemalasan. Penundaan biasanya berhubungan dengan menyelesaikan tugas.
Perilaku suka menunda ini perlu untuk dihindari karena biasanya akan menimbulkan stres. Mengerjakan tugas dekat dengan tenggat waktu tak jarang malah membuat seseorang stres dan mendapat hasil yang buruk.
2. Menghindari Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab sudah seharusnya diselesaikan. Jika seseorang selalu berusaha menghindari tanggung jawab itu artinya dia adalah seorang pemalas.
3. Kurang Fokus
Saat otak kurang fokus, maka efisiensi kerja akan terganggu. Kurang fokus menyebabkan seseorang menunda pekerjaan dan terkesan seperti malas.
4. Gangguan
Seseorang bisa menunda pekerjaan karena alasan gangguan dari luar. Misalnya ada suara bising atau hal lain yang menghambatnya untuk fokus mengerjakan tugasnya.
5. Kewalahan
Pikiran yang sudah membatasi diri untuk tidak mau menyelesaikan sebuah pekerjaan akan menyebabkan perasaan kewalahan. Perasaan kewalahan ini dapat membatasi diri dalam melakukan banyak tindakan padahal fisik dan tenaga bisa saja mampu mengerjakan hal tersebut.
6. Kurang Inisiatif
Saat malas, seseorang akan terlihat kurang berinisiatif atas banyak hal. Perasaan malas dapat membuat motivasi berkurang dan menurunkan adrenalin seseorang dalam mengejar tantangan baru.
7. Kurang Aktivitas Fisik
Seseorang yang malas akan cenderung malas beraktivitas fisik. Menjalani gaya hidup dengan tidak banyak gerak biasanya dianggap sebagai kemalasan.
8. Sering Merasa Lelah
Tanda kemalasan lainnya adalah sering merasa lelah. Kelelahan ini juga kerap dikaitkan dengan depresi atau masalah medis lainnya.
Cara Menghentikan Perilaku Malas
Mengutip penjelasan di laman Healthline yang telah di-review oleh psikiater mental, Timothy J Legg, berikut cara menghentikan kemalasan:
1. Mengelola Tujuan
Kemalasan bisa disebabkan karena seseorang terlalu lelah. Termasuk lelah dalam mencapai tujuannya.
Namun, hal ini bisa dikelola misalnya dengan menetapkan tujuan yang lebih kecil dan dapat dicapai sesuai kemampuan diri. Terkadang, kemalasan muncul karena seseorang kewalahan dengan goals hidupnya sendiri.
2. Tak Jadi Perfeksionis
Dalam studi tahun 2017, peneliti mengamati mahasiswa antara tahun 1989 dan 2016. Hasil studi menemukan bahwa peningkatan perfeksionisme selama bertahun-tahun.
Para peneliti mencatat "kaum muda kini menghadapi lingkungan yang lebih kompetitif, ekspektasi yang lebih tidak realistis, dan orang tua yang lebih cemas dan suka mengontrol dibandingkan generasi sebelumnya".
Perfeksionis menyebabkan sikap kritis terhadap diri sendiri. Hal tersebut akhirnya bisa memicu kecemasan dan depresi sehingga perilaku malas pun akan muncul.
3. Pikirkan Kekuatanmu
Kemalasan kerap terjadi juga karena seseorang merasa tak memiliki nilai yang cukup dalam dirinya. Sehingga, mengenali kekuatan dalam diri sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan perasaan positif.
4. Buatlah Rencana
Cara menghindarkan diri dari kemalasan adalah dengan membuat rencana. Buatlah rencana yang untuk mencapai sesuatu serta petakan langkah mudah untuk mencapainya.
5. Jauhi Distraksi
Distraksi adalah hal yang bisa berasal dari luar diri dan sifatnya tak bisa dikontrol. Salah satu distraksi terbesar yang banyak dihadapi orang-orang zaman sekarang adalah scrolling media sosial.
Cobalah untuk memetakan strategi dalam menjauhi distraksi ini. Misalnya membuat pengingat jatah scrolling media sosial per harinya atau menjauhkan diri dari handphone saat harus mengerjakan tugas.
Itulah beberapa tanda jika kamu malas beserta cara untuk menghentikannya. Semoga bermanfaat ya!
(cyu/nah)