Penemuan Kepala "Manusia Ular" Berusia 7.500 Tahun, Milik Budaya Kuno di Asia Barat

ADVERTISEMENT

Penemuan Kepala "Manusia Ular" Berusia 7.500 Tahun, Milik Budaya Kuno di Asia Barat

Muhammad Alfathir - detikEdu
Rabu, 11 Des 2024 18:30 WIB
Kerajinan peninggalan peradaban kuno di Asia Barat yang disebut sebagai kepala
Foto: Pusat Arkeologi Polandia dari Universitas Warsawa (PCMA UW)
Jakarta -

Arkeolog berhasil menemukan kerajinan tanah liat kuno yang diyakini sebagai kepala "manusia ular" peninggalan budaya kuno Ubaid. Budaya ini diketahui ada sebelum bangsa Sumeria membangun peradaban yang maju.

Sejak 2009, tim arkeolog telah menjalankan misi untuk menganalisis berbagai temuan di situs prasejarah bernama Bahra I, yang terletak di gurun Al-Subiyah, Kuwait. Terbaru, mereka menemukan kerajinan tanah liat yang diduga merupakan contoh dari apa yang disebut oleh budaya Ubaid sebagai "manusia ular".

Saat ditemukan, kerajinan tersebut memiliki bentuk menyerupai ular dengan tengkorak memanjang, hidung pesek, mulut tidak ada, dan mata sipit dan menyipit. Diduga, peninggalan ini sudah berusia sekitar 7.500 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun penemuan ini dilakukan oleh Dewan Nasional Kebudayaan, Seni, dan Sastra Kuwait (NCCAL) dan Pusat Arkeologi Polandia dari Universitas Warsawa (PCMA UW), yang tergabung dalam "Misi Arkeologi Kuwait-Polandia" (KPAM).

Penemuan Kepala "Manusia Ular"

Seorang arkeolog sekaligus pemimpin penggalian, Piotr BieliΕ„ski, menerangkan bahwa Bahra I merupakan salah satu situs prasejarah terpenting di Kuwait yang dapat membantu mengungkap pertukaran budaya antara masyarakat Neolitikum Arab dan budaya Ubaid.

ADVERTISEMENT

BieliΕ„ski menambahkan bahwa pertukaran budaya ini diperkirakan telah menyebar dari Mesopotamia ke wilayah lain, mulai dari Anatolia hingga Jazirah Arab.

Terkait penemuan kepala "manusia ular" yang terbuat dari tanah liat, diperkirakan merupakan peninggalan dari budaya Ubaid. Hal ini karena fitur kepala tersebut mencerminkan ciri khas dari budaya Ubaid, yakni tengkorak memanjang, mata sipit, dan hidung pesek.

"Penemuan ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang tujuan dan nilai simbolis, atau mungkin ritualistik, yang dimilikinya bagi masyarakat komunitas kuno ini," ujar BieliΕ„ski dalam Science Alert, dikutip Senin (9/12/2024).

Masyarakat Ubaid merupakan salah satu peradaban tertua di Mesopotamia (sekarang Irak) yang berkembang sekitar 5.500 hingga 4.900 SM. Mereka dikenal sebagai pelopor peradaban dan perkembangan budaya awal di Mesopotamia.

Menurut BieliΕ„ski, penemuan kepala "orang ular" ini mungkin menunjukkan jejak penyebaran praktik kepercayaan Ubaid di seluruh Asia Barat.

Penelitian Lanjutan

Selain penemuan peninggalan budaya Ubaid, terdapat berbagai benda lain yang ada di situs Bahra I. Salah satunya tembikar.

Seorang arkeobotani, Dr Roman Hovsepyan menjelaskan bahwa fragmen tembikar yang ditemukan di sekitar situs juga sedang diteliti untuk mengidentifikasi jejak tanaman. Hal ini dilakukan untuk membantu memahami ekologi di sekitar wilayah tersebut selama lebih dari tujuh ribu tahun yang lalu.

"Analisis awal telah mengungkapkan jejak tanaman liar, khususnya alang-alang, dalam tembikar yang diproduksi secara lokal, sementara sisa-sisa tanaman yang dibudidayakan, termasuk sereal, seperti jelai dan gandum, telah ditemukan dalam tembikar Ubaid yang diimpor," kata Hovsepyan kepada Science Alert.

Sementara itu, dengan adanya berbagai penemuan di Bahra I, tim arkeologi KPAM berharap untuk dapat menghasilkan penemuan lain yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai budaya Neolitikum Arab dan Ubaid.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads