Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat siaga menghadapi puncak musim hujan 2024. Melalui prospek cuaca mingguan periode 3-9 Desember 2024, dijelaskan Jakarta akan masih dilanda hujan dan angin kencang.
Sebelumnya, BMKG mengungkap puncak musim hujan 2024 akan terjadi dalam dua periode. Yakni November-Desember 2024 dan Januari-Februari 2025.
Beberapa wilayah yang diperkirakan memasuki puncak musim hujan pada November-Desember 2024 yakni Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan. Di wilayah ini, potensi hujan lebat sangat mungkin terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi akan diperkuat dengan hadirnya sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten. Sirkulasi siklonik memicu peningkatan pengangkatan massa udara yang mempermudah terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi.
"Hal ini membuat potensi curah hujan yang signifikan lebih tinggi, sehingga masyarakat di daerah terkait perlu waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem," tulis BMKG dikutip dari laman resminya, Kamis (5/12/2024).
Peringatan Dini Hujan dan Angin Kencang
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir serta angin kencang akan terjadi hingga 9 Desember 2024. Wilayah yang perlu berhati-hati yakni:
Hujan Sedang-Lebat
- Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
- Jawa dan Bali: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.
- Nusa Tenggara: NTB.
- Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
- Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
- Maluku: Maluku Utara dan Maluku.
- Papua: Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat-Sangat Lebat
- Sumatera Selatan
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- NTT
Angin Kencang
- Sumatera Utara
- Riau
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jakarta
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo.
"Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan," ujar BMKG.
Fenomena Atmosfer Sepekan
Dalam sepekan ke depan juga akan ada sejumlah fenomena atmosfer yang akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Setidaknya ada tiga fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan.
Karena ketiganya, pembentukan awan hujan di berbagai wilayah bisa meningkat. Adapun ketika fenomena atmosfer yang terjadi yakni:
1. Dipole Mode Negatif
Fenomena yang meningkatkan pasokan uap air sehingga curah hujan menjadi kuat di wilayah barat Indonesia.
2. Madden-Julian Oscillation (MJO)
Fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia yang kini berada di fase 4 dan aktif di wilayah barat Indonesia. Gangguan fenomena MJO secara spasial terpantau aktif di:
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur bagian barat
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara bagian utara
3. Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency
Meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti:
- Sumatera bagian tengah hingga selatan
- Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kalimantan
- Sulawesi
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua
"Kombinasi dari fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan dan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia," tambah BMKG.
Imbauan BMKG
Untuk itu, BMKG mengimbau agar masyarakat waspada dan terus memantau informasi cuaca terkini. Berbagai upaya yang bisa dilakukan yakni:
- Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
- Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
- Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
- Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Demikianlah informasi prospek cuaca hingga 9 Desember 2024 mendatang. Jangan lupa bawa payung jika keluar rumah dan siap siaga selalu ya detikers!
(det/det)