Ilmuwan: Makin Parah Krisis Iklim, Makin Deras Hujan di Seluruh Dunia

ADVERTISEMENT

Ilmuwan: Makin Parah Krisis Iklim, Makin Deras Hujan di Seluruh Dunia

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 07 Des 2024 14:00 WIB
People stand and look at the rising water after the River Ouse burst its banks following heavy rain in York, Britain, December 11, 2023. REUTERS/Phil Noble     TPX IMAGES OF THE DAY
Banjir Akibat Hujan Deras di Inggris. (Foto: REUTERS/PHIL NOBLE)
Jakarta -

Intensitas hujan lebat dan banjir akan semakin meningkat seiring menghangatnya iklim Bumi. Peringatan itu muncul setelah Badai Bert yang menghantam sebagian wilayah Inggris.

Hujan lebat dan angin kencang itu menewaskan sedikitnya lima masyarakat sipil. Badai juga menyebabkan gangguan yang meluas di Wiltshire, Gloucestershire, dan South Gloucestershire, dengan kerusakan pada rumah, toko, dan jalan.

Orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Yate dan pusat kota Bradford-on-Avon. Wilayah Chippenham juga lumpuh total dengan jalan dan sekolah juga ditutup pada hari Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ross Henning, anggota dewan Wiltshire untuk Chippenham, mengatakan perubahan iklim sedang menghampiri manusia. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi.

"Seharusnya ada beberapa mitigasi yang dilakukan untuk orang-orang yang terkena dampak banjir. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Dewan Wiltshire," ujarnya dalam BBC dikutip Kamis (5/12/2024).

ADVERTISEMENT

Makin Parah Perubahan Iklim Makin Deras Hujan

Dr Leanne Archer, rekan peneliti di Universitas Bristol, memperkirakan intensitas hujan akan meningkat karena iklim terus menghangat.

"Jadi, hal itu tidak hanya akan terjadi lebih sering, tetapi ketika itu terjadi, hujan akan lebih deras dan itu berarti air harus mencari tempat untuk mengalir lebih cepat," jelasnya.

Analisis data dari 100 tahun terakhir oleh Kantor Meteorologi Inggris menunjukkan jika musim dingin di Inggris akan menjadi lebih basah dan lebih hangat. Dr Archer mengatakan jika para ilmuwan perubahan iklim telah mencoba memahami bagaimana perubahan iklim membentuk Badai Bert.

Mempertimbangkan berbagai solusi untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang, Dr Archer menegaskan tidak ada satu solusi tunggal. Namun, pihaknya perlu memastikan jika pertahanan yang diterapkan saat ini tahan terhadap perubahan iklim di masa mendatang.

Dorong Regulasi Pengurangan Gas Rumah Kaca

Ia menambahkan jika pemerintah juga harus memastikan target yang ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Kami memprioritaskan misi kami untuk menjadi negara adikuasa energi bersih dan mempercepat transisi menuju nol emisi," ujar juru bicara pemerintah.

"Sejak Juli, kami telah menyingkirkan hambatan terhadap angin darat, menyetujui lebih dari 2GW tenaga surya, dan meluncurkan Great British Energy milik publik untuk berinvestasi dalam energi terbarukan," mereka menambahkan.

Ian Withers, direktur Badan Lingkungan Hidup untuk Wessex, menjelaskan jika badan tersebut menginvestasikan uang dari pemerintah untuk menerapkan skema banjir yang melindungi masyarakat.

"Kita benar-benar perlu menyadari bahwa perubahan iklim sedang terjadi dan curah hujan kita semakin buruk," katanya.

"Ada banyak pekerjaan yang kami lakukan dengan masyarakat untuk memahami bagaimana mereka dapat membuat properti dan bisnis mereka lebih tangguh terhadap banjir," sambungnya.

Namun, ia menyadari jika pertahanan banjir tidak akan menahan air selamanya. Ia menekankan jika kehidupan dan pekerjaan sehari-hari perlu mendapat perlindungan lebih baik dari risiko banjir.

"Jadi gaya hidup, bisnis, dan rumah tangga kita perlu dilindungi dengan lebih baik terhadap risiko banjir," tutupnya.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads