6 Ilmuwan Ini Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Buat Dunia Lebih Baik

ADVERTISEMENT

6 Ilmuwan Ini Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Buat Dunia Lebih Baik

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 06 Des 2024 12:30 WIB
German born American physicist Albert Einstein (1879 - 1955), 1946.   (Photo by Central Press/Getty Images)
Einstein menjadi salah satu dari 6 ilmuwan disabilitas yang menciptakan dunia menjadi lebih baik. Cek daftarnya! Foto: Getty Images
Jakarta -

Keterbatasan bukan menjadi penyebab seseorang untuk berkembang atau bahkan membuat dunia lebih baik. Melalui penemuannya, 6 ilmuwan yang memiliki keterbatasan di berbagai faktor ini bisa membuktikannya.

Mereka tak menyerah hingga menciptakan sebuah inovasi yang berguna untuk dunia. Ada yang menyandang disabilitas bagian pendengaran hingga mental.

Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip dari Mental Floss.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6 Ilmuwan Penyandang Disabilitas

1. Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison merupakan pemegang 1000 hak paten di Amerika Serikat. Seperti hak untuk penemuan bola lampu, fonograf dan lainnya.

Ia adalah seorang jenius. Tetapi ketika berusia 12 tahun, Edison kehilangan hampir seluruh pendengarannya karena demam berdarah.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Edison percaya bahwa keadaan tuli yang dirasakannya memiliki hal positif. Penemu yang sangat bersemangat itu mengatakan karena 'tuli' ia bisa fokus dan asik pada pekerjaanya tanpa gangguan.

2. Temple Grandin

Pakar perilaku hewan Temple Grandin didiagnosis autisme saat masih anak-anak. Cara pandangnya terhadap dunia sangat unik.

Cara pandangnya menjadi aset bagi penelitian dan pengajarannya di Colorado State University dan industri peternakan. Ia mampu memahami perilaku hewan, sehingga bisa memperlakukan mereka lebih manusiawi.

Grandin bahkan merancang kandang yang mampu mengurangi stres pada hewan. Kini kandang itu digunakan di seluruh dunia.

3. Albert Einstein

Prestasi Albert Einstein dalam bidang matematika dan fisika tidak datang selurus jalan tol. Ia diketahui memiliki ketidakmampuan belajar atau disleksia.

Einstein tidak belajar berbicara sampai usianya 3 tahun dan sering dimarahi guru karena pemahaman mata pelajaran di sekolah terlambat. Meski begitu, kelemahan ini menunjukan sifat positif.

Ia mampu berkonsentrasi, menyukai buku, dan memiliki imajinasi. Ketiga hal ini membantu Einstein dalam menjalani kariernya sebagai fisikawan yang luar biasa.

4. Geerat Vermeij

Geerat Vermeij adalah pakar sejarah kehidupan bumi yang terkenal di dunia. Penelitian yang dilakukannya telah menghasilkan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana makhluk bisa berinteraksi dengan predator mereka di masa lalu.

Menariknya, seluruh pemahaman yang disampaikan Vermeij hanya melalui sentuhan. Ya, ia adalah penyandang disabilitas netra.

Vermeij lahir dengan glaukoma dan telah buta sejak usia 3 tahun. Meski penglihatannya terbatas, ia menapaki jalan yang unik di bidang paleoekologi dan kemampuannya sangat luar biasa.

Ia mampu memeriksa fosil dan cangkang dengan teliti, peka terhadap variasi morfologi, mampu mendeteksi adaptasi evolusi dalam respon organisme terhadap pemangsa, hingga memperkaya studi tentang bumi di masa lalu.

5. Leonardo Da Vinci

Leonardo adalah sosok yang mampu menguasai banyak hal. Ia ahli dalam melukis, anatomi, fisika, matematika, astronomi, dan puluhan bidang lainnya.

Tetapi dalam sketsa dan buku catatanya, diketahui Leonardo mungkin menderita disleksia. Karena hampir semua catatan tulisan tangannya diketahui terbalik.

6. Charles Steimentz

Insinyur Charles Steinmetz hidup dengan keadaan kifosis bawaan. Kifosis adalah suatu kondisi di mana tulang belakang tidak terbentuk dengan benar dan menyebabkan lengkungan ke depan.

Karena hal ini, sosoknya digambarkan seperti "kurcaci" dan hampir ditolak dari Pulau Ellis ketika keluarganya bermigrasi dari Jerman ke Amerika Serikat. Jika dahulu ia ditolak, mungkin dunia akan rugi karena tidak keberadaan Charles Steinmetz.

Steinmetz adalah seorang matematikawan yang brilian. Ia adalah rekan kerja Thomas Alva Edison di General Electric.

Ia memiliki kontribusi penting bagi dunia teknik listrik. Bagaimana tidak, Steinmetz adalah sosok yang memecahkan pertanyaan tentang kehilangan daya. Penemuan lainnya adalah pengembangan arus searah dan arus bolak-balik pada listrik.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads