Robot Dilatih Prosedur Pembedahan, Benarkah Bisa Mengoperasi seperti Dokter Manusia?

ADVERTISEMENT

Robot Dilatih Prosedur Pembedahan, Benarkah Bisa Mengoperasi seperti Dokter Manusia?

Hani Muthmainnah - detikEdu
Selasa, 03 Des 2024 10:00 WIB
Sebuah robot, yang untuk pertama kalinya dilatih untuk melakukan prosedur pembedahan
Foto: Youtube John Hopkins University/Sebuah robot, yang untuk pertama kalinya dilatih untuk melakukan prosedur pembedahan
Jakarta -

Pernahkah terpikirkan sebuah robot melakukan operasi layaknya dokter bedah? Ternyata hal ini bisa saja terjadi karena belum lama ini, para ilmuwan telah melatih robot melakukan prosedur pembedahan. Ternyata, robot bisa melakukannya dengan terampil.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Johns Hopkins University (JHU) dan Universitas Stanford, sebuah robot dilatih untuk melakukan prosedur pembedahan. Robot-robot melakukannya dengan menonton video ahli bedah yang berpengalaman.

"Sungguh ajaib memiliki model ini dan yang kami lakukan hanyalah memberikan masukan kamera dan model ini dapat memprediksi gerakan robot yang diperlukan untuk operasi," kata penulis senior Axel Krieger, asisten profesor di Departemen Teknik Mesin JHU, dikutip dari laman resmi JHU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami percaya ini menandai langkah maju yang signifikan menuju batas baru dalam robotika medis," imbuhnya.

Bagaimana Robot Bisa Melakukan Prosedur Pembedahan?

Untuk melatih "robot sistem bedah da Vinci" ini, tim peneliti menggunakan pembelajaran imitasi agar robot dapat melakukan tiga tugas mendasar prosedur pembedahan, yang meliputi manipulasi jarum, mengangkat jaringan tubuh, dan menjahit.

ADVERTISEMENT

Dalam setiap kasus, robot ini dilatih untuk melakukan prosedur yang sama dengan keterampilan yang dimiliki oleh dokter manusia.

Model robot ini dirancang dengan pembelajaran imitasi yang sama dengan ChatGPT. Namun, jika Chat GPT dapat bekerja dengan kata- kata dan teks, robot ini bekerja dengan kinematika yang dapat memecah sudut gerak robot menjadi matematika.

Dalam pelatihan, para peneliti memasukkan ratusan video yang direkam dari kamera pergelangan tangan yang dipasang di lengan robot selama prosedur pembedahan ke robot milik mereka. Video-video ini direkam oleh dokter bedah di seluruh dunia menggunakan analisis pascaoperasi yang kemudian diarsipkan.

Selama ini, hampir 7.000 model robot da Vinci ini telah digunakan di seluruh dunia dan lebih dari 50.000 dokter bedah juga dilatih menggunakan sistem ini. Namun, para peneliti mengatakan bahwa sistem tersebut tidak akurat.

Untuk mengatasi ini, mereka kemudian menemukan solusinya dengan melatih gerakan relatif bukan tindakan absolut yang tidak akurat.

"Yang kami perlukan hanyalah input gambar. Lalu sistem AI akan menemukan tindakan yang tepat," kata Ji Woong Brian Kim, penulis utama studi tersebut.

"Kami menemukan bahwa dengan ratusan video demo, model tersebut mampu mempelajari prosedur dan menggeneralisasi lingkungan baru yang belum pernah ditemui," imbuhnya.

Kemajuan Program Robot untuk Pembedahan

Sebelumnya, memprogram robot untuk melakukan aspek operasi yang sederhana sekalipun memerlukan pengkodean tangan di setiap langkahnya.

"Seseorang mungkin menghabiskan satu dekade mencoba membuat model penjahitan. Dan itu penjahitan hanya untuk satu jenis operasi," ungkap Krieger.

Menurutnya, hal itu sangat membatasi. Namun, dengan model baru yang ditemukan, hanya perlu mengumpulkan pembelajaran tiruan dari berbagai prosedur, kemudian melatih robot untuk mempelajarinya dalam beberapa hari.

"Hal ini memungkinkan kita untuk mempercepat pencapaian tujuan otonomi sekaligus mengurangi kesalahan medis dan mencapai operasi yang lebih akurat," tutur Krieger.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads