Mengapa Banyak Nyamuk Muncul saat Musim Hujan? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Banyak Nyamuk Muncul saat Musim Hujan? Ini Jawabannya

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 25 Nov 2024 17:00 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi Nyamuk. (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Banyak nyamuk mulai bermunculan seiring dengan hujan yang mengguyur Tanah Air. Lantas, mengapa banyak nyamuk muncul saat musim hujan?

BMKG menyatakan beberapa wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Akibat dinamika atmosfer serta fenomena La Nina, musim hujan di Indonesia diperkirakan akan berlangsung sampai Februari 2025.

Musim penghujan ini menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang beberapa bulan terakhir 'tersengat' cuaca panas. Namun, musim hujan juga menjadi penanda munculnya nyamuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Banyak Nyamuk Muncul saat Musim Hujan?

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam laman resminya, yang dikutip Sabtu (24/11/2024), musim penghujan menyediakan banyak tampungan air. Kondisi tersebut memudahkan nyamuk untuk berkembangbiak.

Nyamuk akan mengikuti manusia karena kebutuhannya akan menghisap darah. Dengan adanya musim penghujan, kepadatan nyamuk akan semakin tinggi.

ADVERTISEMENT

Jenis nyamuk yang selalu diwanti-wanti adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini merupakan sumber penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan kematian.

Potensi DBD di Indonesia

Pada 2023, Kemenkes melaporkan 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian. Pada minggu ke-43 tahun 2024, dilaporkan 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Yudhi Pramono mengatakan, sejak awal 2024, peningkatan kasus DBD dan angka kematian yang dilaporkan tidak hanya di daerah endemis, tetapi juga di daerah yang sebelumnya bebas dari DBD. Peningkatan risiko penularan dengue ini juga dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan perubahan iklim.

"Untuk regional ASEAN saat ini, telah dilaporkan ada kurang lebih 219 ribu kasus, dengan 774 kematian, dan Indonesia sendiri adalah penyumbang terbanyak dari kasus dengue tersebut," kata dr. Yudhi dalam laman Kemenkes dikutip Sabtu (23/11/2024).

Ia menyatakan jika Kemenkes telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah terjadinya kejadian luar biasa akibat dengue. Salah satu upaya tersebut yakni mengupayakan budaya pemberantasan sarang nyamuk.

"Program tersebut juga bertujuan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang biasanya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan gerakan satu rumah satu jumantik juga mengandung pesan untuk pencegahan dan pengendalian dengue dimulai dari rumah," lanjut dr. Yudhi.

Gejala DBD

Gejala DBD umumnya akan timbul 4 sampai 10 hari setelah digigit oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala awal orang yang terkena DBD antara lain:

- Demam tinggi hingga 41 derajat celcius
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, dan sendi
- Nyeri atau rasa sakit di bola mata
- Ruam atau bintik merah pada kulit
- Mual dan muntah
- Perdarahan kecil dari gusi atau hidung walau jarang

Tips Mencegah Nyamuk di Rumah

Untuk mencegah berkembangnya nyamuk pada musim hujan, detikers bisa mencoba tips-tips mencegah nyamuk sebagai berikut:

1. Pastikan area rumah terbebas dari genangan air

2. Gunakan AC dan jaring pada jendela serta pintu masuk untuk menghalangi nyamuk

3. Pakai penangkal nyamuk beraroma jeruk, lavender atau rosemary

Itu dia alasan banyak nyamuk muncul saat musim hujan serta cara mencegahnya bersarang di rumah. Semoga membantu, ya!




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads