Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga untuk mengantisipasi cuaca ekstrem pada 22-28 November 2024. Warga juga diminta siap siaga atas potensi risiko bencana hidrometeorologi, antara lain banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah fenomena atmosfer atmosfer berkontribusi pada pembentukan awan hujan di berbagai wilayah RI. Dikutip dari akun Instagram @infoBMKG, cek faktor penyebab, daftar daerah dengan hujan lebat, dan antisipasi cuaca ekstrem yang bisa dilakukan.
Daftar Daerah dengan Hujan Sedang - Lebat 22-28 November 2024
Potensi angin kencang terpantau di wilayah pesisir Sumatra Utara hingga Bengkulu. Lebih lanjut BMKG memprakirakan potensi hujan sedang sampai lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah-wilayah berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatra Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Faktor Penyebab Hujan 22-28 November 2024
Berdasarkan pantauan BMKG, berikut dinamika atmosfer yang memicu potensi hujan sedang-lebat, angin kencang, kilat/petir di mayoritas wilayah Indonesia:
Bibit Siklon Tropis 96S
Bibit siklon ini terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Keberadaannya secara tidak langsung memengaruhi cuaca dan perairan Indonesia barat.
Dipole Mode Negatif
Dipole mode adalah fenomena saat suhu muka laut berbeda di dua wilayah. Dipole mode negatif yang konsisten memicu peningkatan pasokan uap air, sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia barat dan tengah.
Madden-Julian Oscillation (MJO)
MJO adalah aktivitas dalam musim di wilayah tropis saat aktivitas konveksi bergerak ke arah timur, dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. MJO diprediksi BMKG akan aktif di wilayah barat Indonesia sehingga memicu pembentukan awan hujan di Sumatra, Kalimantan bagian barat, dan sebagian Jawa.
Gelombang Rossby dan Kelvin
Gelombang Rossby adalah pola gelombang besar di atmosfer yang berdampak pada cuaca. Sedangkan gelombang Kelvin adalah gelombang atmosfer yang dipicu osilasi dan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan.
Keberadaan gelombang Rossby dan Kelvin akan memperbesar peluang pembentukan awan hujan yang signifikan di Indonesia barat dan timur, seperti Sumatra, sebagian Jawa, Bali, NTT, dan Papua.
Cara Mengantisipasi Cuaca Ekstrem
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim hujan disertai fenomena La Nina lemah ini berdampak pada naiknya curah hujan 20-40 persen hingga sekitar Maret-April 2024.
La Nina adalah fenomena anomali iklim global akibat suhu permukaan laut di Samudra Pasifik mendingin lebih dari biasanya. Fenomena La Nina memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan tanah longsor.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai," kata Dwikorita Karnawati di Jakarta, dikutip dari laman BMKG, Jumat (22/11/2024).
La Nina juga memicu bencana banjir lahar hujan, khususnya di kawasan yang gunung apinya sedang atau baru-baru ini erupsi. Banjir ini terjadi saat air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung api seperti pasir, abu, bebatuan, kayu, dan pohon.
Berikut langkah antisipasi cuaca ekstrem:
- Bersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir
- Hindari aktivitas di daerah rawan bencana
- Siapkan perlengkapan darurat dan tas siaga bencana
- Pantau info cuaca di akun media sosial @infoBMKG, aplikasi infoBMKG, dan situs www.bmkg.go.id.
Kendati La Nina berpotensi mendatangkan bencana, hujan sedang dan lebat yang muncul juga dapat ditampung di rumah, sumur, dan embung untuk penggunaan sehari-hari. Yuk, waspada cuaca ekstrem sepekan ke depan!
(twu/pal)