Waspada Cuaca Ekstrem Selama Nataru 2024, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Ini

ADVERTISEMENT

Waspada Cuaca Ekstrem Selama Nataru 2024, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Ini

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 24 Nov 2024 18:00 WIB
Sejumlah penonton mulai berdatangan ke Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi digelar pukul 19.00 WIB, meski hujan masih turun antusias penonton tak meredup. Satu persatu penonton mulai berdatangan dengan menggunakan jas hujan.
Ilustrasi musim hujan. Foto: Rifkianto_nugroho
Jakarta -

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan potensi cuaca ekstrem selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Potensi ini dikatakan bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Dwikorita mengatakan fenomena La Nina yang bersamaan dengan musim hujan ini mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 40 persen. Fenomena ini diprediksi terjadi mulai November atau Desember 2024 dan berakhir Maret atau April 2025.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai," kata Dwikorita pada laman BMKG, dilansir Minggu (24/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Bencana-bencana yang berpotensi terjadi selama musim hujan diiringi La Nina ini menurut Dwikorita contohnya banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Di daerah gunung aktif, potensi banjir lahar pun bisa saja terjadi.

Pada tahun 2025, BMKG melihat ada beberapa faktor utama yang memengaruhi cuaca dan iklim. Salah satunya penyimpangan suhu muka laut di perairan Indonesia, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Penyimpangan tersebut berkaitan dengan fenomena La Nina lemah.

ADVERTISEMENT

La Nina lemah bisa mengakibatkan curah hujan di Indonesia meningkat. Tak cuma itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) pun turut berpengaruh pada kondisi hujan.

Berdasarkan pantauan BMKG, wilayah Indonesia pada 2025 berpotensi mengalami curah hujan sekitar 1.000 - 5.000 mm per tahun. Sebanyak 67 persen wilayah diperkirakan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun.

Daerah yang menerima curah hujan sebesar itu antara lain sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

Sementara untuk 15% wilayah lainnya diprediksi memiliki curah hujan normal. Seperti sebagian kecil Sumatra, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah.

Kemudian, 1% wilayah mengalami curah hujan di bawah normal. Misalnya Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

Dampak Baik La Nina untuk Wilayah Indonesia

Meskipun potensi bencana selama La Nina ini ada, Dwikorita mengatakan ada dampak baiknya juga bagi sejumlah sektor. Salah satunya pertanian.

Petani bisa membuat perluasan area dan irigasi selama musim hujan ini. Selain itu, petani bisa membuat tadah hujan untuk pasokan air ladang dan sawah.

Menurut Dwikorita, dengan ladang sawah yang makmur makan akan turut mewujudkan program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Khususnya dalam poin ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan.

Ia juga menghimbau untuk memperhatikan juga mitigasi bencana. Termasuk memastikan pasokan energi listrik terjamin dan menyediakan rainwater harvesting untuk antisipasi kekeringan di musim kemarau.

"Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya," tuturnya.




(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads