Siklon Tropis Man-Yi menelan setidaknya tujuh korban jiwa di Filipina lewat tanah longsor dan rumah hancur per Senin (18/11/2024). Keberadaan siklon ini memperburuk dampak sejumlah badai di Filipina beberapa waktu terakhir.
Siklon Tropis Man-Yi adalah satu dari enam badai besar terkuat yang menghantam Filipina utara dalam satu bulan terakhir. Kecepatan angin Man-Yi mencapai 195 km/jam saat melanda Catanduanes, Filipina pada Sabtu (16/11/2024) malam, dikutip dari PBS.
Man-Yi memicu hujan deras dan angin kencang sehingga terjadi tanah longsor di Kota Ambaguio, Provinsi Nueva Vizcaya, Filipina pada Senin (18/11/2024 dini hari. Bencana ini mengubur sebuah rumah dan menewaskan tujuh orang termasuk anak-anak, sedangkan tiga orang lain luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga orang lainnya diperkirakan terkubur di dalam longsoran lumpur, batu-pohon besar, dan pohon-pohon yang tumbang.
Dampak Siklon Tropis Man-Yi di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau Siklon Tropis Man-Yi dan bibit Siklon Tropis 965 di dekat Indonesia per Senin, 18 November 2024 pukul 19.00 WIB. Keberadaannya secara tidak langsung berdampak pada hujan sedang dan lebat serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah hingga 24 jam ke depan.
Siklon Tropis Man-Yi terpantau di Laut Filipina sebelah barat Pulau Luzon. Kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot (110 km/jam), sedangkan tekanan udara minimum sebesar 965 hPa bergerak ke arah barat-barat laut.
BMKG merinci, Siklon Tropis Man-Yi secara tidak langsung memicu gelombang laut tinggi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, serta Selat Karimata bagian utara, dikutip dari akun Instagram @infoBMKG.
Sementara itu, BMKG memantau keberadaan bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatra Barat. Kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1007.0 hPa.
Hingga pukul 19.00 WIB mendatang, BMKG memperkirakan bibit siklon ini memicu hujan sedang hingga lebat di Aceh, Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Riau, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Bibit Siklon Tropis 965 juga secara tidak langsung memicu gelombang laut tinggi di Samudra Hindia bagian barat, Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia bagian selatan, dan Pulau Jawa.
Sementara itu, Prakirawan BMKG, Efa Septiani mengingatkan agar warga tetap pada akan potensi banjir rob di sejumlah wilayah.
"Waspada juga akan potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, pesisir Lampung, pesisir Banten, pesisir utara Jakarta, pesisir Surabaya Pelabuhan, pesisir Balikpapan Barat, dan pesisir Balikpapan Timur," jelasnya dalam kanal YouTube Info BMKG.
(twu/faz)