Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Jakarta mengeluarkan peringatan potensi tanah longsor per November 2024. Potensi tanah longsor bisa terjadi di beberapa wilayah Jakarta.
Gerakan tanah atau longsor ini bisa terjadi di zona menengah jika curah hujan di atas normal. Khususnya di daerah yang berbatasan dengan lereng, tebing atau lembah sungai.
Sementara itu, di zona tinggi gerakan tanah lama bisa saja menjadi aktif kembali. Di mana saja potensi tanah longsor ini dapat terjadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang Berpotensi Longsor pada November 2024
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), berikut beberapa wilayah Jakarta yang berada di zona menengah-tinggi:
1. Jakarta Selatan, meliputi:
- Kecamatan Cilandak
- Kecamatan Jagakarsa
- Kecamatan Kebayoran Baru
- Kecamatan Kebayoran Lama
- Kecamatan Mampang Prapatan
- Kecamatan Pancoran
- Kecamatan Pasar Minggu
- Kecamatan Pesanggrahan
2. Jakarta Timur, meliputi:
- Kecamatan Cipayung
- Kecamatan Ciracas
- Kecamatan Kramat Jati
- Kecamatan Makasar
- Kecamatan Pasar Rebo
Langkah Mitigasi Hadapi Bencana Tanah Longsor
Upaya mitigasi dalam mengurangi potensi akibat bencana telah diatur dalam dalam UU Nomor 24 Tahun 2007. Mitigasi sendiri adalah upaya dalam mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Mitigasi bisa dilakukan sebelum prediksi bencana terjadi. Misalnya mulai dari peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan lainnya.
Mengutip laman BPBD Bogor, berikut beberapa langkah mitigasi bencana tanah longsor yang bisa dilakukan warga:
1. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman.
2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
3. Terasering dengan sistem drainase yang tepat.
4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam.
5. Mendirikan bangunan berpondasi kuat.
6. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk.
7. Relokasi (dalam beberapa kasus)
(cyu/nwk)