Gandeng Oxford-Pekamus Inggris, KBBI Ditargetkan Genap 200 Ribu Kata pada Desember

ADVERTISEMENT

Gandeng Oxford-Pekamus Inggris, KBBI Ditargetkan Genap 200 Ribu Kata pada Desember

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 29 Okt 2024 08:30 WIB
KBBI Kemdikbud
Foto: Situs KBBI Kemdikbud.
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menyelesaikan entri 200 ribu kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pada Desember 2024.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikdasmen, Imam Budi Utomo mengatakan pihaknya menggandeng Oxford dan para leksikograf dari Inggris untuk memberi data terkait entri. Namun, itu masih perlu disunting lagi.

"Mereka memberikan data jumlahnya ratusan ribu, sangat kaya. Namun, saat ini masih 180 ribuan entri, kurang 20 ribu akan kami selesaikan di Bulan Desember 2024 nanti," ujar Imam dalam taklimat media tentang Bulan Bahasa dan Sastra 2024 di Jakarta, Sabtu (26/10/2024), dikutip dari Antara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam menerangkan kebijakan pengembangan bahasa melalui pengayaan entri KBBI adalah tindak lanjut pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO pada 20 November 2023.

Imam mengatakan KBBI hingga saat ini baru mencapai 120.600 sekian entri.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita bandingkan dengan kamus bahasa Inggris, memang bahasa Indonesia tergolong masih miskin entri dan kosakata," ujarnya.

Ia menyampaikan, pengayaan entri itu dilakukan dengan menyerap bahasa asing yang sudah diterjemahkan dan dimodifikasi dalam bahasa Indonesia, tak terkecuali dengan penyerapan bahasa daerah.

Imam menerangkan, pada awal pihaknya mengajukan program, mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim langsung setuju dengan anggaran Rp 14 miliar.

Sebelumnya penambahan entri KBBI setiap tahun rata-rata hanya 2.500 kosakata. Maka, jika terbatas pada jumlah itu, butuh sekitar 30 tahun untuk mencapai 200 ribu. Oleh sebab itu, Kementerian melakukan penambahan entri kosakata secara masif dan radikal pada 2024 ini.

KBBI Harus Merangkum Penggunaan Kata Populer

Imam menegaskan KBBI harus merangkum penggunaan kata-kata populer di masyarakat. Sebab, fungsi utama KBBI yaitu menjadi rujukan untuk bahasa Indonesia yang baku, bukan kamus baku bahasa Indonesia.

"Kalau kita lihat KBBI kita, kata-kata gabut -gaji buta-, misalnya, adakah di sana? Ada, tetapi di dalamnya ada tambahan kata 'cak', yang menjelaskan bahwa kata gabut itu adalah kata cakapan, yang itu kemungkinan besar belum bisa digunakan sebagai kata baku, tetapi ini bisa digunakan dalam percakapan," jelasnya.

Imam menyebut tambahan kata cak itu bertujuan supaya orang asing tak kebingungan saat menggunakan kata-kata yang biasa dipakai dalam masyarakat, tetapi tak ada dalam KBBI.

Tercatat dalam data Badan Bahasa, jumlah entri dalam KBBI versi pertama tahun 1988 adalah 62.000. Hingga 2023 atau KBBI versi keenam, entri yang tercatat sebanyak 120.000.

KBBI telah mengalami dua periode pemutakhiran. Pertama, periode pemutakhiran manual atau berbasis kertas yang berlangsung selama KBBI I hingga IV. Kedua, pemutakhiran periode digital yang dimulai dari KBBI V hingga VI.

Selama periode manual ada 28.000 entri yang ditambahkan. Penambahannya rata-rata 1.400 entri baru per tahun dalam rentang 20 tahun. Sementara dari 2016 hingga 2023 KBBI mengalami periode ekspansi digital dengan tambahan 8.000 entri.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads