Menteri Dikti Saintek Sebut Akan Hati-hati soal Kasus Bunuh Diri Mahasiswa

ADVERTISEMENT

Menteri Dikti Saintek Sebut Akan Hati-hati soal Kasus Bunuh Diri Mahasiswa

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 21 Okt 2024 18:00 WIB
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim sertijab dengan tiga menteri Kabinet Merah Putih. Hal itu karena Prabowo memecah Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.
Begini kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof Dr Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro soal kasus bunuh diri dan kesehatan mental mahasiswa. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) 2024-2029 Prof Dr Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut pihaknya perlu berhati-hati dalam menangani kasus bunuh diri pada sejumlah mahasiswa di Indonesia.

"Itu kan kasus. Jadi dilihatnya harus hati-hati," kata Satryo usai serah terima jabatan Mendikbudristek ke Menteri Dikdasmen, Menteri Dikti Saintek, dan Menteri Kebudayaan di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Senin (21/10/2024).

"Misalnya kan ada di kampus itu sesuatu yang memang terjadi, kita nggak tahu," imbuh mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi periode 1999-2007 itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eks Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) itu mengatakan, di balik kasus bunuh diri pada mahasiswa, pihaknya perlu mempelajari kondisinya secara saksama

"Kita pelajari. Mungkin anaknya, mungkin sistemnya, mungkin kondisinya dan sebagainya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, pihaknya juga akan memerhatikan isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa. "Ada yang mungkin tadi masalah mental. Kita lihat, kita perbaiki, kita sembuhkanlah mereka," ujar doktor bidang teknik mesin dari University of California (UC) Berkeley, Amerika Serikat itu.

Pada pekan pertama Oktober 2024, setidaknya tiga mahasiswa di Indonesia mengakhiri hidup. Seorang mahasiswa diduga bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/10/2024). Kasus ini disusul mahasiswa di kos Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024) dan mahasiswa di pelataran gedung kampus Jakarta , Jumat (4/10/2024).

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka bunuh diri 2024 mencapai 720.000 kasus. Bunuh diri juga menjadi penyebab kematian nomor tiga terbanyak pada warga dunia usia 18-29 tahun.

WHO menegaskan, prioritas fokus pada pencegahan bunuh diri perlu dilakukan agar angkanya tak terus menerus naik.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads