Lubang ozon di atas Antartika tengah mengalami pemulihan dan semakin mengecil di akhir 2024. Hal ini menjadi kabar baik bahkan diperkirakan ozon bisa pulih sepenuhnya seperti sebelum tahun 1980 pada 2066.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), AntΓ³nio Guterres mengibaratkan lapisan ozon seperti pasien yang sedang sakit. Kini pasien tersebut telah memasuki masa pemulihan.
"Lapisan ozon yang dulunya merupakan pasien yang sakit sedang dalam perjalanan menuju pemulihan," katanya dikutip dari IFL Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ozon Dunia Sembuh Tahun 2040
Lapisan ozon adalah wilayah stratosfer yang berada di ketinggian 15-30 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini memiliki konsentrasi gas ozon yang tinggi dibandingkan bagian atmosfer lainnya.
Ozon bak perisai bagi kehidupan makhluk di bumi karena ia mampu menyerap sebagian besar sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Pada 1970-1980, ozon mulai menampilkan lubang yang terbentuk oleh chlorofluorocarbons (CFC).
CFC merupakan bahan kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam semprotan aerosol, pelarut, dan pendingin ruangan seperti AC atau kulkas. Bahan kimia ini tertiup angin hingga ke lapisan stratosfer.
Bagian ini kompleks dan kesehatannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Besaran lubang di lapisan ozon bisa berubah-ubah setiap tahunnya tergantung dengan musim.
Pada Agustus, lubang diperkirakan akan muncul karena musim panas dan mencapai ukuran maksimumnya di bulan Oktober. Namun, pada bulan November lubang akan menutup kembali.
EU's Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) atau Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa menyebabkan lubang ozon di atas Antartika terbentuk lebih lambat pada 2024. Salah satu penyebabnya karena ada pemanasan stratosfer mendadak pada bulan Juli 2024.
Dengan demikian, lubang tersebut relatif kecil untuk saat ini. Meskipun kecil, beberapa wilayah di Antartika merasakan suhu yang panas dibanding waktu-waktu lainnya.
Direktur CAMS, Laurence Rouil, menyebutkan tren mengecilnya lubang ozon sangat memberikan kabar baik. Lubang memang bisa tercipta karena berbagai faktor bukan hanya CFC, seperti letusan gunung berapi hingga perubahan iklim.
Kendati demikian, data menunjukkan bahwa lubang itu terus pulih walaupun waktu yang dibutuhkan panjang. Tidak hanya di Antartika, ozon bisa pulih di Arktik tahun 2045 dan seluruh dunia pada 2040.
Protokol Montreal
Kabar baik ini pada dasarnya dirilis oleh Organisasi Meteorologi Dunia pada Hari Ozon Sedunia, 16 September lalu. Hari Ozon Sedunia menandai peringatan Protokol Montreal tahun 1987.
Protokol Montreal adalah sebuah perjanjian internasional yang secara aktif melarang CFC di seluruh dunia. Perjanjian ini dinilai yang paling sukses dan menjadi satu-satunya perjanjian PBB yang telah disahkan oleh 197 pihak termasuk Indonesia.
Guterres menggambarkan Protokol Montreal sebagai simbol harapan. Karena seluruh negara bersatu-padu untuk melawan perubahan iklim dan berperan menyehatkan lapisan ozon.
"Protokol Montreal menonjol sebagai simbol harapan. Ketika negara-negara menunjukkan tekad politik untuk kebaikan bersama, perubahan menjadi mungkin," tambahnya.
Kesan baik juga disampaikan Rouil. Menurutnya Protokol Montreal dan amandemennya telah menciptakan ruang bagi lapisan ozon untuk mulai pulih. Ia berharap tanda-tanda pemulihan terus terlihat dalam waktu 40 tahun ke depan.
"Hal ini menunjukkan bagaimana umat manusia mampu melalui kerja sama internasional dan pengambilan keputusan berdasarkan sains. Untuk mengubah dampak kita terhadap atmosfer planet ini," pungkas Rouil.
(det/faz)