Lubang Ozon di Antartika Bisa Pulih Sepenuhnya pada 2066, Ini Kata PBB

ADVERTISEMENT

Lubang Ozon di Antartika Bisa Pulih Sepenuhnya pada 2066, Ini Kata PBB

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 18 Okt 2024 09:30 WIB
UNSPECIFIED, ANTARCTICA - NOVEMBER 04:  Mountain peaks are seen from NASAs Operation IceBridge research aircraft in the Antarctic Peninsula region, on November 4, 2017, above Antarctica. NASAs Operation IceBridge has been studying how polar ice has evolved over the past nine years and is currently flying a set of nine-hour research flights over West Antarctica to monitor ice loss aboard a retrofitted 1966 Lockheed P-3 aircraft. According to NASA, the current mission targets sea ice in the Bellingshausen and Weddell seas and glaciers in the Antarctic Peninsula and along the English and Bryan Coasts. Researchers have used the IceBridge data to observe that the West Antarctic Ice Sheet may be in a state of irreversible decline directly contributing to rising sea levels. The National Climate Assessment, a study produced every 4 years by scientists from 13 federal agencies of the U.S. government, released a stark report November 2 stating that global temperature rise over the past 115 years has been primarily caused by human activities, especially emissions of greenhouse gases.  (Photo by Mario Tama/Getty Images)
(Ilustrasi Antartika) Lapisan ozon dunia mulai membaik. Di Antartika bisa pulih sepenuhnya tahun 2066. Foto: Mario Tama/Getty Images
Jakarta -

Lubang ozon di atas Antartika tengah mengalami pemulihan dan semakin mengecil di akhir 2024. Hal ini menjadi kabar baik bahkan diperkirakan ozon bisa pulih sepenuhnya seperti sebelum tahun 1980 pada 2066.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), AntΓ³nio Guterres mengibaratkan lapisan ozon seperti pasien yang sedang sakit. Kini pasien tersebut telah memasuki masa pemulihan.

"Lapisan ozon yang dulunya merupakan pasien yang sakit sedang dalam perjalanan menuju pemulihan," katanya dikutip dari IFL Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ozon Dunia Sembuh Tahun 2040

Lapisan ozon adalah wilayah stratosfer yang berada di ketinggian 15-30 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini memiliki konsentrasi gas ozon yang tinggi dibandingkan bagian atmosfer lainnya.

Ozon bak perisai bagi kehidupan makhluk di bumi karena ia mampu menyerap sebagian besar sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Pada 1970-1980, ozon mulai menampilkan lubang yang terbentuk oleh chlorofluorocarbons (CFC).

ADVERTISEMENT

CFC merupakan bahan kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam semprotan aerosol, pelarut, dan pendingin ruangan seperti AC atau kulkas. Bahan kimia ini tertiup angin hingga ke lapisan stratosfer.

Bagian ini kompleks dan kesehatannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Besaran lubang di lapisan ozon bisa berubah-ubah setiap tahunnya tergantung dengan musim.

Pada Agustus, lubang diperkirakan akan muncul karena musim panas dan mencapai ukuran maksimumnya di bulan Oktober. Namun, pada bulan November lubang akan menutup kembali.

EU's Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) atau Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa menyebabkan lubang ozon di atas Antartika terbentuk lebih lambat pada 2024. Salah satu penyebabnya karena ada pemanasan stratosfer mendadak pada bulan Juli 2024.

Dengan demikian, lubang tersebut relatif kecil untuk saat ini. Meskipun kecil, beberapa wilayah di Antartika merasakan suhu yang panas dibanding waktu-waktu lainnya.

Direktur CAMS, Laurence Rouil, menyebutkan tren mengecilnya lubang ozon sangat memberikan kabar baik. Lubang memang bisa tercipta karena berbagai faktor bukan hanya CFC, seperti letusan gunung berapi hingga perubahan iklim.

Kendati demikian, data menunjukkan bahwa lubang itu terus pulih walaupun waktu yang dibutuhkan panjang. Tidak hanya di Antartika, ozon bisa pulih di Arktik tahun 2045 dan seluruh dunia pada 2040.

Protokol Montreal

Kabar baik ini pada dasarnya dirilis oleh Organisasi Meteorologi Dunia pada Hari Ozon Sedunia, 16 September lalu. Hari Ozon Sedunia menandai peringatan Protokol Montreal tahun 1987.

Protokol Montreal adalah sebuah perjanjian internasional yang secara aktif melarang CFC di seluruh dunia. Perjanjian ini dinilai yang paling sukses dan menjadi satu-satunya perjanjian PBB yang telah disahkan oleh 197 pihak termasuk Indonesia.

Guterres menggambarkan Protokol Montreal sebagai simbol harapan. Karena seluruh negara bersatu-padu untuk melawan perubahan iklim dan berperan menyehatkan lapisan ozon.

"Protokol Montreal menonjol sebagai simbol harapan. Ketika negara-negara menunjukkan tekad politik untuk kebaikan bersama, perubahan menjadi mungkin," tambahnya.

Kesan baik juga disampaikan Rouil. Menurutnya Protokol Montreal dan amandemennya telah menciptakan ruang bagi lapisan ozon untuk mulai pulih. Ia berharap tanda-tanda pemulihan terus terlihat dalam waktu 40 tahun ke depan.

"Hal ini menunjukkan bagaimana umat manusia mampu melalui kerja sama internasional dan pengambilan keputusan berdasarkan sains. Untuk mengubah dampak kita terhadap atmosfer planet ini," pungkas Rouil.




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads