Menggigit kuku atau yang dikenal sebagai onychophagia adalah kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa orang saat dalam kondisi tertentu. Meskipun terlihat sepele, tapi kebiasaan menggigit kuku termasuk berbahaya. Kenapa?
Sistem perawatan kesehatan publik yang berafiliasi dengan Universitas California, Los Angeles (UCLA), UCLA Health, menjelaskan bahwa menggigit kuku secara berulang dapat menyebabkan kerusakan kuku dan kulit di sekitarnya. Selain itu, memasukkan jari ke mulut secara teratur dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Lantas jika ada risiko yang berbahaya bagi kesehatan, kenapa ada orang yang masih melakukannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Orang Menggigit Kuku
Mengutip situs UCLA Health, ternyata kebiasaan menggigit kuku pada seseorang bisa dimulai sejak mereka kecil, pada usia 3 atau 4 tahun. Kebanyakan dari mereka dapat berhenti dengan sendirinya, tetapi beberapa yang memiliki kebiasaan menghisap jempol beralih ke menggigit kuku.
Kebiasaan ini juga dapat muncul pada remaja atau bahkan orang dewasa. Terkadang muncul karena efek penggunaan obat tertentu. Di sisi lain, kebiasaan menggigit kuku juga bisa muncul sebagai cara untuk mengatasi perasaan gugup, bosan, atau kesepian.
Dari banyaknya penyebab, kemungkinan orang yang menggigit kuku memiliki masalah emosional atau psikologis, seperti:
- Kecemasan
- Gangguan kurang perhatian/hiperaktivitas atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Enuresis (mengompol)
- Gangguan penentang oposisi atau Oppositional Defiant Disorder (ODD): mudah tersinggung dan marah
- Gangguan tic (tic disorder): gangguan dengan ciri muncul gerakan atau ucapan tiba-tiba di luar kendali, seperti kedutan.
Secara hukum medis, menggigit kuku menjadi salah satu jenis perilaku repetitif yang berfokus pada tubuh. Orang yang memiliki gangguan ini sering kali melakukan perilaku lain seperti mengupil atau mencabut rambut, dan gangguan ini berkaitan dengan kondisi obsesif-kompulsif.
Mengapa Menggigit Kuku Berbahaya?
Menurut direktur utama serta editor utama dari Harvard Women's Health Watch, Toni Golen & Hope Ricciotti, kebiasaan menggigit kuku dapat membahayakan kesehatan.
"Coba pikirkan: berapa banyak benda yang Anda sentuh setiap hari, entah itu gagang pintu, uang, atau bahkan ponsel?" ujarnya dalam situs Harvard Health.
Sementara itu, alasan menggigit kuku secara berulang berbahaya, karena dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti berikut:
- Gigi menjadi tidak sejajar
- Infeksi jamur di dasar kuku
- Penyakit akibat bakteri yang masuk ke mulut
- Nyeri rahang dan cedera pada jaringan lunak di mulut
- Infeksi kulit
- Kerusakan pada jaringan kuku, jari, dan kutikula
- Infeksi lambung atau usus
Bagi seseorang yang memiliki kebiasaan ini, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami kuku tumbuh ke dalam, perubahan warna kuku, ada kuku yang terpisah dari kulit di sekitarnya, hingga infeksi kulit atau kuku.
Selain itu, jika kebiasaan menggigit kuku tidak dapat berhenti meskipun telah mencoba berkali-kali dan jika tidak menggigit kuku memicu tekanan emosional, maka harus segera pergi ke dokter.
Tips untuk Berhenti Menggigit Kuku
1. Identifikasi pemicu kebiasaan menggigit kuku muncul. Amati situasi di mana cenderung untuk menggigit kuku, seperti saat merasa cemas, bosan, atau terlibat dalam tugas yang berat.
2. Cari kebiasaan pengganti atau alternatif selain menggigit kuku, seperti bermain fidget atau mengunyah permen karet.
3. Jagalah agar kuku tetap terpangkas untuk menghindari kuku yang bisa digigit
4. Coba menggunakan cat kuku agar saat menggigit ada rasa pahit dan jadi enggan melakukannya lagi.
(faz/faz)