Bela diri telah dikenal sebagai seni atau keterampilan fisik yang ada sejak ribuan tahun lalu. Belum lama ini, peninggalan alat bela diri berusia 2.700 tahun ditemukan oleh arkeolog di Turki. Seperti apa wujudnya?
Para arkeolog berhasil menemukan artefak perang di sebuah kompleks kuil, yang menjadi bagian dari kerajaan kuno di Turki. Diduga, bahwa kompleks kuil tersebut merupakan persembahan kerajaan kepada dewa utama mereka.
Penemuan ini diumumkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy, melalui akun Instagram dan X resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kompleks kuil ini didedikasikan untuk Haldi, dewa utama (kerajaan) Urartu," katanya dalam Live Science, yang dikutip Rabu (2/10/2024).
Penemuan Perisai dan Helm
Para arkeolog berhasil menemukan beberapa artefak bela diri yakni tiga perisai perunggu dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun yang lalu.
Pada masa itu, diketahui berdiri sebuah kerajaan besar yang terkenal dengan kerajinan logamnya berkembang pesat. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Urartu (juga dikenal sebagai Kerajaan Van), yang berkembang antara abad kesembilan dan keenam SM.
Baju besi yang ditemukan, berada di dalam kompleks kuil di Kastil Ayanis, sebuah benteng dekat Danau Van di Turki timur milik kerajaan Urartu. Dulunya, kerajaan ini dikenal dengan kekuatan militernya serta seninya, terutama kerajinan logam.
Bukan Penemuan Pertama di Situs Ayanis
Seorang profesor sejarah di Universitas Stony Brook, Paul Zimansky, menyebutkan bahwa penemuan di situs Ayanis ini bukanlah yang pertama. Karena sebelumnya, di pernah berpartisipasi dalam penggalian di Ayanis pada tahun 1997 dan 2009.
"Kastil ini adalah salah satu situs Urartu terkaya di Turki karena berbagai alasan, salah satunya adalah banyaknya artefak perunggu yang ditemukan di kuilnya," ujar Zimansky.
Dia mengatakan bahwa perisai dan helm serupa telah ditemukan di Ayanis sebelumnya. Bahkan, penemuan pada tahun 1997 dianggap lebih kompleks karena artefak tersebut dihiasi dengan kepala singa.
Pendapat ini juga didukung oleh seorang profesor arkeologi dari Universitas Ege di Turki, Atila Batmaz, yang menyatakan bahwa temuan artefak perang ini tidaklah mengejutkan di Kastil Ayanis.
"Puluhan perisai dan helm serupa telah ditemukan di situs ini pada masa lalu," ujarnya.
Penemuan di situs Ayanis mengindikasikan, bahwa berbagai jejak masa lalu telah banyak dikumpulkan dan menjadi sorotan banyak arkeolog.
(faz/faz)