Pernahkah detikers membayangkan sebuah skenario yang terjadi di dalam pikiran dengan sangat detail? Misalnya, membayangkan bermain sepak bola di rerumputan berwarna hijau bersama teman, sambil mendengar sorak-sorai penonton.
Jika pernah, berarti detikers memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan gambar dalam otak. Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal ini dengan mudah.
Baru-baru ini, para ilmuwan meneliti mengapa sebagian orang bisa memvisualisasikan gambar dalam pikiran dengan detail, sementara yang lain kesulitan melakukannya. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam otak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak penjelasannya berikut ini.
Imajinasi Mental dan Cara Kerjanya
Para ilmuwan menyebut kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di otak sebagai "imajinasi mental." Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk membayangkan sesuatu tanpa bantuan fisik atau visual dari luar.
Korteks visual utama yang terletak di bagian belakang otak berperan besar dalam terjadinya visualisasi skenario di pikiran. Bagian otak ini memiliki kemampuan dalam memproses informasi visual dari mata dan menyimpannya dalam ingatan manusia.
Bagian otak lainnya bernama korteks prefrontal yang terletak di depan otak juga berperan dalam terjadinya imajinasi mental. Bagian ini bertanggung jawab atas fungsi eksekutif, yakni kemampuan untuk berkonsentrasi, merencanakan, mengatur, dan memecahkan masalah.
Meskipun setiap orang memiliki bagian otak yang sama, kemampuan untuk memvisualisasikan gambar tetap sangat bervariasi. Menurut ilmuwan, hal ini tergantung pada seberapa baik seseorang menyimpan dan memproses informasi dalam pikirannya.
"Jika seseorang pandai menyimpan dan memanipulasi sejumlah besar informasi dalam pikiran, orang ini dapat bermain dengan hal-hal seperti angka atau gambar dalam pikirannya saat bepergian," tulis para ilmuwan dalam studi yang dipublikasikan oleh Memory & Cognition pada tahun 2011.
Manfaat Imajinasi Mental dan Cara Melatihnya
Kemampuan imajinasi mental dapat sangat berguna dalam beberapa kesempatan, seperti ketika atlet memvisualisasikan diri mereka sedang bertanding dalam sebuah olimpiade. Hal ini dapat memberikan kepercayaan diri serta membantu mereka dalam berlatih dan mengingat setiap gerakan tanpa perlu mempraktikannya.
Namun, bagi mereka yang kesulitan memvisualisasikan gambar, ilmuwan menyarankan untuk menonton video atau menggunakan bantuan visual lainnya. Dengan cara ini, otak bisa mengaktifkan bagian yang sama seperti saat seseorang menggunakan imajinasi mental.
Tidak ada salahnya jika Anda mengalami kesulitan dalam memvisualisasikan. Mungkin saja kemampuan untuk memvisualisasikan dalam pikiran Anda merupakan efek gabungan dari cara kerja otak Anda dan pengalaman hidup Anda, sebagaimana dikutip dari Live Science.
(nwy/nwy)