Ir Bambang Wuryanto MBA atau Bambang Pacul baru saja resmi ditetapkan sebagai Wakil MPR RI periode 2024-2029. Ia merupakan utusan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Memang nama Bambang Pacul bukanlah orang asing di pemerintahan Indonesia. Diketahui ia telah berkiprah selama 20 tahun sebagai anggota DPR RI.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menugaskan Bambang Pacul menjadi pimpinan MPR. Menurutnya, Bambang telah memiliki banyak pengalaman dan mempunyai jaringan pertemanan yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau adalah salah satu tokoh di PDIP yang sudah berkiprah lama sekali, sudah mumpuni di DPR. Juga mempunyai jaringan atau pertemanan dengan semua yang ada di sini dengan baik. karenanya kami berharap beliau dapat menjalankan tugasnya dengan baik," kata Puan dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (3/10/2024).
Meskipun lama berkecimpung di dunia politik, nyatanya Bambang mengawali karier sebagai seorang dosen loh. Ia juga merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dari jurusan yang jauh dari politik.
Riwayat Pendidikan Bambang Pacul
Mengutip buku Profil dan program anggota DPR-RI, 2004-2009 yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) disebutkan pria kelahiran 17 Juli 1958 ini menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Ia mengawali pendidikan dari SDN Makam Haji tahun 1968 dan menyelesaikan pendidikan tinggi strata satu (S1) di program studi Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1988. Sangat jauh dari bidang politik bukan?
Sisi politikus yang dimiliki Bambang nampaknya diasah melalui berbagai organisasi yang diikutinya semasa kuliah. Ia terkenal sebagai sosok yang aktif di organisasi kemahasiswaan UGM.
Contohnya saat Teknik Kimia UGM mengadakan "Pameran Industri" pada tahun 1980, Bambang dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana acara tersebut. Ia juga pernah menjadi salah satu ketua komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di kampus tersebut.
Namun, ia semakin mengenal dunia politik pada tahun 2000 usai bergabung dengan PDIP. Pasca lulus dari UGM, Bambang hijrah ke Jakarta untuk meneruskan pendidikan ke S2 Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya dan lulus tahun 1993.
Bila diurutkan, berikut riwayat pendidikan Bambang Pacul:
- SDN Makam Haji I, Solo (1968)
- SMPN I Solo (1971)
- SMAN I Solo (1974)
- S1 Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada (UGM) (1988)
- S2 Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya (1993)
Sedangkan berbagai organisasi yang sempat diikuti Bambang Pacul, yakni:
- Pameran Industri Teknik Kimia UGM: 1980
- Ketua Komisariat GMNI Fakultas Teknik UGM: 1981-1983
- Indonesia Marketing Association, Yogyakarta: 1996-1998
- Pendiri IMA-Hermawan Kartajaya: 1996
- Biro Evaluasi/Monitoring Kader: 2002
- Pappusat PDI-P: hingga saat ini.
Mantan Dosen Jadi Wakil Ketua MPR RI
Sepak terjang karir Bambang Pacul ternyata tak lepas dari dunia pendidikan. Karirnya dimulai sebagai Direktur LPPM Primagama Yogyakarta tahun 1987-1994.
Setelah itu, Bambang Pacul menjadi staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) di Kota Gudeg mulai 1993 hingga 1998. Pada masa itu pula, ia turut mendirikan Indonesia Marketing Association (IMA) bersama pakar manajemen Hermawan Kertajaya pada 1996.
Mengutip arsip detikEdu, Pacul memutuskan masuk dunia politik pada 2000 dengan bergabung dengan PDIP. Tak jauh dari bidang pendidikan, ia masuk di Badan Pendidikan dan Latihan Pusat (Badiklatpus) PDIP sebagai anggota Biro Evaluasi dan Monitoring Kader sekaligus sebagai staf ahli Wakil Ketua MPR dari Fraksi PDIP.
Akhirnya pada 2004, Bambang Pacul maju sebagai caleg dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR dari PDIP hingga periode akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2024. Kini, ia berhasil menjadi Wakil MPR RI periode 2024-2029 mewakili utusan fraksi PDI-P.
Asal-Usul Nama 'Pacul'
Lalu mengapa pemilih nama asli Bambang Wuryanto ini dipanggil dengan Bambang Pacul? Ia sempat menceritakan hal tersebut dalam acara Adu Perspektif bertema 'Gonjang-Ganjing Peringatan Gegara Pencapresan' yang disiarkan di detikcom atas kerja sama dengan Total Politik pada tahun 2022 lalu.
Diceritakannya, ketika duduk di bangku SMA begitu banyak nama Bambang di sekolahnya. Sehingga ada nama panggilan untuk masing-masing Bambang.
"Jadi dulu ketika saya SMA, SMA Negeri 1 Solo, itu banyak nama Bambang, belasan jumlahnya. Karena memang Bambang ini orang-orang yang dilahirkan dari 1945 sampai '65," katanya dikutip dari detiknews.
Beberapa panggilan dibuat unik dari Bambang Fosil karena wajahnya seperti Pithecanthropus, Bambang Kotik karena kerap meminta ayam, hingga Bambang Gober karena bibir temannya mirip dengan Paman Gober.
Sedangkan ia dipanggil dengan Bambang Pacul karena tak lepas dari keadaan keluarganya yang seorang petani. Dari panggilan Bambang Pacul tersebut juga untuk mengingatkan bahwa dirinya berasal dari desa.
"Kalau saya disebut Bambang Pacul karena ada di desa. Jadi kakek saya ini orang desa, itu biasanya kerja bertani, kemudian banyak yang bekerja ramai-ramai. Kemudian paculnya itu dibawa kalau pulang selesai kerja, itu ada namanya sumur bor, sumur pompa, dibersihkan di situ, kemudian dijendel-jendelkeun," ungkapnya.
"Kemudian ada teman ikut hadir, pas main ke rumah itu, pas lah nama saya Bambang Pacul. Untuk mengingatkan dikau anak dari desa. Kelasmu dari bawah, itu kalau di SMA 1," kisahnya saat itu.
(det/nwk)