Studi Terbaru Ungkap Predator Paling Mematikan

ADVERTISEMENT

Studi Terbaru Ungkap Predator Paling Mematikan

Muhammad Alfathir - detikEdu
Minggu, 29 Sep 2024 19:00 WIB
Kabar dua ekor harimau di Ragunan terpapar virus Corona curi atensi publik. Diketahui, ini bukan kali pertama kasus infeksi virus Corona ditemukan pada hewan.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Predator adalah hewan yang memangsa hewan lain untuk bertahan hidup. Predator dibedakan berdasarkan pola hidupnya, yaitu predator soliter yang berburu sendiri dan predator sosial yang berburu secara berkelompok.

Predator soliter seperti beruang, harimau, dan lynx Eurasia memiliki tingkat pembunuhan lebih tinggi dibandingkan predator sosial seperti serigala dan singa. Sementara itu, predator yang lebih kecil seperti cheetah dan puma cenderung membunuh lebih banyak mangsa karena hasil buruannya sering dicuri oleh predator yang lebih besar. Lantas, jenis predator mana yang paling mematikan?


Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur Sosial Predator

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Biological Reviews pada tahun 2024, mengukur tingkat pembunuhan predator berdasarkan jumlah mangsa yang dibunuh dalam periode tertentu. Studi ini dilakukan untuk menentukan predator mana yang paling mematikan.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat pembunuhan predator sangat bervariasi tergantung pada struktur sosial dan strategi berburu mereka. Sebagai contoh, predator sosial seperti serigala membunuh lebih sedikit hewan dengan rata-rata satu setiap 27 hari per individu, dibandingkan predator soliter seperti lynx Eurasia yang membunuh rata-rata satu setiap empat hari.

ADVERTISEMENT

Predator sosial yang berburu berkelompok lebih mampu mempertahankan hasil buruan mereka. Sementara predator soliter lebih rentan mengalami pencurian hasil buruannya oleh predator lain.

Strategi Berburu Predator

Strategi berburu juga memengaruhi tingkat keberhasilan predator. Misalnya, predator dari keluarga anjing seperti serigala dan anjing liar Afrika sering mengandalkan pengejaran dalam jarak jauh. Sedangkan predator dari keluarga kucing lebih mengutamakan penyergapan.

Predator soliter berukuran besar seperti harimau, macan tutul, dan lynx Eurasia biasanya memburu mangsa yang ukurannya hampir sama dengan mereka, untuk menyeimbangkan energi yang digunakan saat berburu.

Sebaliknya, predator soliter berukuran kecil seperti cheetah, puma, dan anjing liar Afrika lebih sering membunuh mangsa dalam jumlah banyak. Namun, mereka hanya mengonsumsi sebagian kecil dari hasil buruannya sehingga memungkinkan spesies lain untuk memakan sisa bangkai tersebut.

Predator Paling Mematikan

Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa predator soliter berukuran besar adalah predator paling mematikan berdasarkan tingkat pembunuhan mangsa. Predator ini dinilai dapat membentuk ekosistem dengan cara menakut-nakuti para mangsa dan predator lain. Mereka juga menyediakan makanan berupa bangkai sisa bagi spesies lain untuk dimakan.

Namun, apabila anda ingin tahu spesies mana yang merupakan pembunuh terbesar, maka jawabannya adalah manusia. Karena manusia adalah predator dominan di seluruh bumi, sebagaimana dikutip dari Science Alert.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads