Turis Temukan Spesies Baru Bunglon Seukuran Ujung Jari di Madagaskar

ADVERTISEMENT

Turis Temukan Spesies Baru Bunglon Seukuran Ujung Jari di Madagaskar

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 22 Sep 2024 18:00 WIB
Bunglon seukuran ujung jari di Madagaskar
Foto: (Andolalao Rakotoarison via Screen Shoot NewScientist)
Jakarta -

Seorang turis mengunggah foto bunglon usai menamatkan liburannya di Madagaskar. Beruntungnya, bunglon tersebut merupakan spesies yang selama ini menjadi incaran ilmuwan.

Spesies bunglon daun baru dalam dunia sains, berukuran kurang dari setengah panjang jari telunjuk manusia, telah ditemukan di sepetak kecil hutan hujan pesisir Madagaskar yang sangat terancam punah. Miguel Vences di Universitas Teknik Braunschweig di Jerman dan rekan-rekannya diberitahu tentang keberadaannya oleh wisatawan yang mengunggah foto reptil kecil itu di internet. Kolaborator Vences dari Malagasi, Andolalao Rakotoarison dan Alida Frankline Hasiniaina, pergi mencarinya dan mengumpulkan sampel pertama, seperti dilaporkan oleh New Scientist.

Bunglon daun, dari genus Brookesia, adalah bunglon mini berwarna seperti daun yang gugur yang telah memecahkan rekor untuk ukuran tubuhnya yang kecil dalam beberapa tahun terakhir. Brookesia nana, yang ditemukan di Madagaskar utara pada tahun 2021, panjangnya hanya 22 milimeter dan dianggap sebagai reptil terkecil di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tinggal di Habitat Paling Terancam di Dunia

Spesies baru ini kemudian diberi nama Brookesia nofy berdasarkan nama lokasi wisata Ankanin'ny Nofy tempat ia ditemukan di pesisir timur Madagaskar. Hanya berukuran sekitar 33 milimeter, spesies ini adalah bunglon daun pertama yang ditemukan hidup di hutan hujan pesisir atau pesisir, yang bisa dibilang habitat paling terancam di pulau ini.

Ada kemungkinan B.nofy bertahan hidup karena petak hutan tempat ia ditemukan merupakan bagian dari cagar alam pribadi yang dikelola oleh sebuah hotel. Spesies ini juga difoto oleh seorang jurnalis lokal lima tahun lalu di petak hutan yang lebih besar di dekatnya, tetapi ketikaVences dan rekan-rekannya berkunjung dua tahun lalu, mereka menyaksikan sebagian besar hutan itu hancur oleh kebakaran hutan.

ADVERTISEMENT

Tentang Bunglon

Bunglon (famili Chamaeleonidae) merupakan salah satu hewan dari sekelompok kadal yang utamanya hidup di pohon (arboreal) yang terkenal karena kemampuannya mengubah warna tubuh. Karakteristik bunglon lainnya meliputi kaki zygodactylous (jari-jari kaki menyatu), gigi acrodont (gigi yang menempel pada tepi rahang), mata yang bergerak secara independen, kelenjar racun, dan lidah proyektil yang panjang dan ramping.

Empat genus bunglon sejati telah dikelompokkan, yakni Bradypodion, Brookesia, Chamaeleo, dan Rhampholeon. Dua genus tambahan (Calumma dan Furcifer) telah dikenali oleh beberapa peneliti. Lebih dari 150 spesies saat ini telah diketahui, dan beberapa spesies tambahan masih harus diberi nama.

Sekitar setengah dari spesies ini hanya ditemukan diMadagaskar, sedangkan yang lainnya sebagian besar ditemukan di Afrika sub-Sahara. Dua spesies ditemukan di Asia; satu spesies asli India selatan dan SriLanka (Chamaeleozeylanicus), dan yang lainnya (bunglon Eropa, C.chamaeleon) ditemukan dari Timur Tengah hingga Spanyol selatan.

Setiap spesies mampu mengalami rentang perubahan warna tertentu. Mereka mengubah warna dengan melibatkan penyebaran atau konsentrasi butiran pigmen (sel melanophore) dalam sel yang mengandungnya. Menurut Ensiklopedia Britannica, sel-sel ini berada di bawah kendali sistem saraf otonom.

Perubahan warna ditentukan oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu serta oleh emosi, seperti ketakutan dan emosi yang terkait dengan kemenangan atau kekalahan dalam pertempuran dengan bunglon lain. Banyak bunglon dapat berubah warna menjadi hijau, kuning, krem, atau cokelat tua. Sering kali, hal ini terjadi dengan bintik-bintik yang lebih terang atau lebih gelap pada warna latar belakang tubuh.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads