Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tersedot ke Dalam Pusaran Air Berbahaya

ADVERTISEMENT

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tersedot ke Dalam Pusaran Air Berbahaya

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Minggu, 22 Sep 2024 10:00 WIB
Pusaran Air di Labuan Bajo
Foto: Nugroho Tri L/detikcom/Ilustrasi pusaran air
Jakarta -

Pusaran air yang muncul di laut, sungai, ataupun danau bisa berbahaya bagi siapa yang yang tersedot termasuk manusia. Lantas apa yang akan terjadi pada tubuh jika tersedot pusaran air?

Pusaran air terbentuk ketika aliran air yang cepat bertemu dengan arus atau rintangan lainnya. Saat aliran air berputar ke bawah, terbentuklah pusaran yang bisa menarik benda, hewan, atau manusia di sekitarnya.

Pusaran ini juga dapat terjadi ketika lubang pembuangan tersumbat dan menyebabkan banjir air, menciptakan pusaran yang mirip dengan efek saat mencabut sumbat di bak mandi. Kemunculannya dapat tiba-tiba, terutama di daerah dengan arus yang kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusaran air ini dapat bervariasi dalam ukuran dan durasi, mulai dari yang kecil dan singkat hingga yang besar dan bertahan lama. Di antara berbagai jenis pusaran air, yang paling berbahaya adalah pusaran air besar.

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tersedot ke Dalam Pusaran Air

Dikutip dari IFLScience, arus yang berlawanan arah dalam pusaran air dapat menarik benda besar seperti perahu. Maka dari itu, bagi manusia yang tersedot pusaran air akan sangat berbahaya.

ADVERTISEMENT

Setelah tenggelam, pusaran ini menjadi sangat berbahaya, dapat menyebabkan seseorang kehilangan arah dan berpotensi terjebak tanpa udara.

"Ketika saya menyadari bahwa saya terjebak dalam pusaran air, insting pertama saya adalah mencoba berenang keluar, namun usaha itu terbukti sia-sia," kata Stuart Foulstone, seseorang yang pernah tersedot pusaran air, mengatakan kepada The Guardian, yang dikutip Jumat (20/9/2024).

Dia mengatakan, bahwa setelah menonton rekaman GoPro dari helmnya, baru menyadari bahwa dia berada di bawah air selama hampir tiga setengah menit.

"Pusaran air menyeret saya mendekati dasar sungai, namun setelah itu, tarikannya mulai berkurang. Akhirnya, saya ditemukan dalam posisi tertelungkup dan diselamatkan oleh seorang pendayung kayak," imbuhnya menjelaskan.

Menurutnya, kedalaman pusaran air dapat menarik tubuh manusia ke bawah bergantung pada ukuran dan kekuatannya. Dia mengatakan, tidak semua orang yang masuk ke dalamnya dapat hidup untuk keluar lagi.

"Mayat biasanya tenggelam jika seseorang tenggelam tanpa pelampung karena udara di paru-parulah yang membuat kita tetap mengapung, namun kemudian akan naik ke permukaan karena pembusukan yang menyebabkan lebih banyak gas ke jaringan," jelas Foulstone.

Dia menyarankan, jika masuk ke air, gunakanlah pelampung untuk mengantisipasi terjebak dalam pusaran air.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads