Vietnam tengah dilanda badai besar yang disebut Topan Yagi dalam beberapa hari terakhir. Topan yang masuk kategori super ini telah menewaskan sedikitnya 179 orang, menurut laporan pihak berwenang Vietnam.
Topan Yagi awalnya dikategorikan sebagai topan super atau setara dengan badai kategori 5. Namun, kini diturunkan menjadi 'depresi tropis'. Meski begitu, laporan menyebutkan bahwa topan ini merupakan topan terkuat di Asia tahun ini.
Dalam 30 tahun terakhir, Topan Yagi disebut telah menjadi badai paling kuat di Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Topan Yagi
Sebutan badai Yagi berasal dari kata dari bahasa Jepang yang berarti kambing dan konstelasi Capricornus. Ini adalah makhluk setengah kambing dan setengah ikan.
Istilah ini dibuat untuk mengacu nama lima siklon tropis di Samudra Pasifik barat laut.
Dijelaskan dalam Reuters, yang dikutip Kamis (12/9/2024), Topan Yagi memiliki kecepatan angin maksimum 234 km per jam di dekat pusatnya. Hal ini yang kemudian bisa menimbulkan dampak kerusakan yang mengerikan di Vietnam.
Diketahui bahwa Topan Yagi bukan hanya melanda Vietnam. Sebelumnya, topan tersebut menyebabkan 24 orang tewas di Tiongkok selatan dan Filipina.
Banjir, Jembatan Runtuh, dan Siswa Dirumahkan
Sejak melanda Vietnam bagian utara pada Sabtu (7/9), Topan Yagi memaksa ribuan orang dievakuasi dari daerah dataran rendah di ibu kota Vietnam, Hanoi. Hal ini karena Sungai Merah meluap ke level tertinggi dalam dua dekade terakhir dan membanjiri jalan-jalan hingga permukiman.
Bahkan seluruh desa Lang Nu di provinsi utara Lao Cai, tersapu banjir bandang pada hari Selasa (10/9), menurut laporan yang dikutip dari BBC.
Selama empat hari, Topan Yagi juga telah membuat jembatan runtuh, sepuluh mobil dan dua skuter terjun ke Sungai Merah. Selain itu, banyak atap bangunan roboh, pohon-pohon tumbang, dan infrastruktur di wilayah utara Vietnam rusak.
Atas kondisi parah ini, beberapa sekolah di Hanoi telah memerintahkan siswanya untuk tinggal di rumah selama sisa minggu ini. Pihak sekolah khawatir akan banjir dan juga kondisi ribuan penduduk yang telah dievakuasi.
BMKG Ungkap Dampak Badai Yagi ke RI
Kini, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa ketika dunia memanas, topan dapat membawa kecepatan angin yang lebih tinggi dan curah hujan yang lebih tinggi. Hal ini mungkin akan memberi dampak ke beberapa negara yang masih satu kawasan.
Meski begitu, terkait dampak Topan Yagi, deputi meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengatakan siklon tropis Yagi memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia tetapi "tidak signifikan".
"Tidak memberikan dampak yang signifikan. Hanya gelombang laut di Natuna Utara sekitar 1,25 meter," jelasnya kepada detikNews, dikutip Kamis (12/09/2024).
Menurut BMKG, berdasarkan analisis per 5 September lalu, siklon tropis Yagi berada di posisi satu titik di Laut China Selatan di barat laut Filipina atau sekitar 1.760 kilometer sebelah utara Tarakan, Kalimantan Utara. Siklon ini diprediksi bergerak lambat ke barat dan wilayah Indonesia.
(faz/nwy)