Ada Asteroid Jatuh ke Tetangga Indonesia, Timbulkan Gempa?

ADVERTISEMENT

Ada Asteroid Jatuh ke Tetangga Indonesia, Timbulkan Gempa?

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 06 Sep 2024 13:00 WIB
Setiap 30 Juni, PBB memperingati Hari Asteroid Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dunia tentang asteroid dan dampaknya.
Ilustrasi Asteroid. (Foto: detikcom/NASA)
Jakarta -

Sebuah asteroid telah jatuh ke negara tetangga Indonesia pada Rabu (4/9/2024). Apakah fenomena ini memicu gempa?

Melansir dari AlJazeera, asteroid tersebut jatuh di atas Filipina pada pukul 16.46GMT. Asteroid seukuran 1 meter itu ditemukan oleh para astronom dalam rupa kilatan cahaya.

Sebelum mencapai Bumi, asteroid itu telah pecah di atas bagian barat dekat Pulau Luzon di Filipina. Batu angkasa yang kemudian diberi nama 2024 RW1, adalah batu kesembilan yang pernah ditemukan manusia sebelum terjadi benturan. Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), asteroid seukuran ini meluncur ke arah Bumi sekitar setiap dua minggu tanpa menimbulkan bahaya apa pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lain halnya dengan laman Asteroid Watch milik NASA, mereka memperkirakan bahwa benturan itu dapat menghasilkan "bola api" yang terlihat dari pantai timur Filipina. Warga pun terdorong untuk mengunggah gambar fenomena ini ke media sosial.

Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA melaporkan bahwa beberapa sensor mendeteksi benturan asteroid yang aman. Majalah New Scientist melaporkan bahwa asteroid tersebut diperkirakan akan menghantam atmosfer dengan kecepatan 17,6 km (10,9 mil) per detik, atau 63.360 km (39.370 mil) per jam.

ADVERTISEMENT

Profesor Alan Fitzsimmons, seorang ahli di bidang sains asteroid dan komet di Universitas Queen Belfast di Irlandia Utara, mengatakan kecepatan tersebut merupakan kecepatan rata-rata untuk objek semacam itu.

"Jangan tertipu oleh film-film Hollywood yang memperlihatkan Anda melihat benda itu melesat di langit dan Anda punya waktu untuk keluar rumah, menjemput kucing, melompat ke dalam mobil, dan pergi ke suatu tempat. Anda tidak punya waktu untuk melakukan itu," katanya kepada awak majalah tersebut.

Menurut ESA, asteroid kecil seperti 2024 RW1 tersebut jarang terdeteksi sebelum menghantam planet ini. Di luar angkasa, beberapa asteroid berukuran sangat besar dapat menyebabkan kerusakan besar jika bertabrakan dengan Bumi.

Namun, jumlah perkiraan asteroid raksasa di Tata Surya kita relatif kecil. Lebih dari 90 persen di antaranya juga diyakini telah teridentifikasi. ESA mengatakan tidak satu pun dari asteroid ini menimbulkan dampak besar.




(nir/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads