Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) lalu. Indonesia merupakan negara pertama yang disinggahi dalam perjalanan apostolik ke kawasan Asia dan Oseania.
Sehari kemudian, Paus yang juga Kepala Negara Vatikan itu bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Keduanya sempat berbincang di beranda belakang Istana Merdeka.
Paus asal Argentina dengan nama lahir Jorge Mario Bergoglioitu tampak memakai jubah putih atau cassock. Di kepalanya ada topi kecil bundar berwarna putih yang menjadi ciri khas Paus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Catholic Encyclopedia Volume 15 terbitan 1914 topi tersebut bernama zucchetto. Kata ini berasal dari bahasa Italia zucca yang berarti labu kuning.
Sumber tersebut juga menyebutkan zucchetto memiliki nama resmi pileolus. Sebutan lain untuk topi kecil ini adalah berettino, calotte, subbiretum (karena dikenakan di bawah biretta), submitrale (karena dikenakan di bawah mitra), dan soli-deo.
Dikutip dari laman Catholic Diocese of Wilmington, mulanya zucchetto digunakan melindungi bagian kepala yang tak tertutup rambut karena praktik tonsur.
Tonsur adalah gaya yang mencukur rambut di bagian tengah kepala sebagai tanda kerendahan hati dan penyerahan diri.
Zucchetto tak hanya dipakai oleh Paus. Topi dengan bentuk sejenis juga dipakai pemimpin agama Gereja Katolik lain. Hanya saja dengan warna berbeda. Zucchetto kardinal berwarna merah. Kardinal adalah pemimpin Gereja Katolik yang berada di bawah Paus.
Adapun uskup mengenakan zucchetto dengan warna ungu. Uskup adalah pimpinan gereja di wilayah tertentu yang diangkat oleh Paus dengan gelar Monsignor.
Tidak dapat dipastikan kapan zucchetto mulai dipakai secara umum para pemuka agama Katolik. Dikutip dari The Catholic Encyclopedia Volume 15 diperkirakan topi ini dikenakan secara umum setelah abad ke-13.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya zucchetto pada lukisan para kardinal, "St. Francis before Honorius III", yang dilukis sekitar tahun 1290 di gereja atas St. Francis di Assisi, Italia.
Topi ini juga terlihat di bawah tiara pada patung di makam Clement VI (meninggal tahun 1352) di La Chaise-Dieu, Prancis.
Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus tiba di Indonesia dengan pesawat komersil ITA Air Ways.
Ia dijadwalkan akan berada di Indonesia selama 4 hari. Selama di Jakarta, Paus tinggal di Embassy of Vatican atau Nunsiatura Apostolik untuk Indonesia di Jl Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat.
Sepanjang Rabu (4/9/2024) kemarin, Paus telah melakukan sejumlah kegiatan penting seperti pertemuan pribadi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Selain itu, pertemuan dengan para uskup, imam, diakon serta berjumpa dengan anak-anak muda yang terlibat dalam proyek Scholas Occurentes, sebuah Gerakan Pendidikan Internasional yang diluncurkan secara global pada tahun 2013.
Hari ini, Paus Fransiskus akan berjumpa dengan tokoh-tokoh antar-agama di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sore hari, Paus Fransiskus akan menyelenggarakan Misa Kudus atau Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Kegiatan itu disebut akan dihadiri oleh 80 ribu umat Katolik.
(pal/nwy)