Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9) dalam kunjungan apostolik. Kedatangannya pun dinanti-nanti oleh umat Katolik di Tanah Air.
Paus Fransiskus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia serta negara Vatikan. Ia terpilih sebagai Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik pada Konklaf Kepausan tahun 2013.
Sebelum menempuh jalan imamat, ia pernah menekuni studi sebagai Teknisi Kimia. Begini profilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil Paus Fransiskus
Melansir dari Ensiklopedia Britannica, Paus Fransiskus lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio. Ia lahir pada tanggal 17 Desember 1936 dan sebelumnya merupakan Uskup Agung Buenos Aires.
Ayah Paus Fransiskus, Mario, merupakan seorang imigran Italia yang bekerja di perkeretaapian sebagai seorang akuntan. Kemudian ibunya yang bernama Regina Sivori adalah seorang ibu yang berdedikasi tinggi dalam membesarkan kelima anaknya termasuk Paus Fransiskus.
Pendidikan Paus Fransiskus
Dikutip dari National Catholic Reporter, Paus Fransiskus pernah mempelajari ilmu kimia sebelum mendalami teologi. Artikel yang dituliskan imam Yesuit, Thomas Reese itu menyebut sebenarnya Paus Fransiskus tak pernah masuk universitas sebelum masuk seminari.
Mario Bergoglio mempelajari kimia di sekolah menengah teknik milik negara bernama Escuela Nacional de EducaciΓ³n TΓ©cnica No. 27. Di sekolah ini, ia mendapat gelar sarjana.
Dalam sistem Argentina, gelar sarjana diperoleh pada usia sekitar 19 tahun setelah program sekolah menengah yang diperpanjang, tulis Reese mengutip keterangan Fr. Arthur Liebscher, associate professor sejarah gereja Amerika Latin di Santa Clara University, Amerika Serikat.
Lulus dari sekolah tersebut, Paus Fransiskus sempat bekerja di sebuah laboratorium di bagian makanan.
Ia memulai jalan imamatnya di Seminari Tinggi Keuskupan Villa Devoto. Pada tanggal 11 Maret 1958, Paus Fransiskus masuk novisiat Serikat Yesus.
Paus menyelesaikan studinya di bidang humaniora di Chili. Pada 1963, Paus kembali ke Argentina untuk kelulusan gelar sarjana filsafat dari Colegio de San Jose di San Miguel.
Pada 1967 hingga 1970, Paus Fransiskus kembali belajar teologi dari Colegio de San Jose. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada 1970 hingga 1971 di Universitas Alcala de Henares Spanyol. Pada 22 April 1973, ia mengikrarkan kaul kekalnya bersama para Yesuit.
Sebelum melanjutkan perjalanannya hingga sampai terpilih sebagai Paus Gereja Katolik Tertinggi Dunia, pada Maret 1986, Paus Fransiskus pergi ke Jerman untuk menyelesaikan tesis doktoralnya.
Jadwal Paus Fransiskus di Indonesia
Dalam kunjungan kali ini, Paus akan berkeliling Jakarta dan Papua Nugini. Berikut jadwal lengkap kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia:
4 September 2024
Pada pukul 10.00 WIB, Paus akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya, ia akan bertemu dengan para pejabat pemerintahan, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Aula Istana Negara.
Kemudian pada pukul 11.30 WIB, Paus akan melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesus (Society of Jesus) di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Pada pukul 16.30 WIB, Paus Fransiskus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, serta katekis di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.
Kemudian Paus akan bertemu para pemuda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB.
5 September 2024
Pada Kamis, 5 September, Paus akan menghadiri pertemuan antar tokoh agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya ia akan melakukan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekira pukul 10.15 WIB.
Pukul 17.00 WIB, Paus akan mengadakan Misa Suci atau Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta yang dihadiri hingga 80 ribu umat Katolik.
6 September 2024
Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan dari Jakarta menuju Papua Nugini. Ia akan berangkat dari Ibu Kota menuju Port Moresby sekitar pukul 09.45 WIB.
(nir/pal)