Wilayah Timor Leste Ada yang Berlokasi di Indonesia, Ternyata karena Faktor Sejarah

ADVERTISEMENT

Wilayah Timor Leste Ada yang Berlokasi di Indonesia, Ternyata karena Faktor Sejarah

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 30 Agu 2024 19:30 WIB
Bendera Timor Leste
Bendera Timor Leste. Foto: ist.
Jakarta -

Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) atau Timor Leste terletak di bagian timur Pulau Timor, Asia Tenggara. Pulau Timor sendiri berada di sebelah utara benua Australia dan dimiliki Indonesia serta RDTL.

Timor Leste dahulu adalah bagian dari Republik Indonesia, yang memiliki nama Provinsi Timor Timur. Timor Leste merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2022 dan menetapkan Dili sebagai ibu kota.

Timor Leste merupakan negara pantai yang mempunyai dua pulau kecil dan satu wilayah daratan di Distrik Oekusi-Ambenu yang masuk wilayah Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Distrik yang juga kadang ditulis dengan Oecusse-Ambeno atau Oecussi dengan ibu kota Pante Macassar ini tepatnya berada di tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara geografis, wilayah eksklave ini dikelilingi Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Dikutip dari karya keilmuan Monteiro, Seguito, Prof Dr Sigit Riyanto, SH, LLM; Dr Harry Purwanto, SH, MHum berjudul "Upaya Penegakan Hukum di Wilayah Perbatasan yang Delimitasi Maritimnya Belum Ditetapkan (Studi Kasus Timor Leste-Indonesia)", wilayah perbatasan Timor Leste dan Indonesia tidak lepas dari sejarah terbentuknya perbatasan antara Belanda dan Portugis yang ditetapkan melalui suatu klausul traktat pada 1904.

ADVERTISEMENT

Sejarah Perbatasan Indonesia dan Timor Leste

Oecusse Ambeno merupakan lokasi bangsa Portugis pertama kali mendarat di Pulau Timor, tepatnya di Lifau pada 1515. Oecusse Ambeno merupakan lokasi bangsa Portugis pertama kali mendarat di Pulau Timor, tepatnya di Lifau pada 1515. Desa tersebut terletak lima kilometer di sebelah barat Pante Macassar modern.

Kedatangan ini lalu disusul para pedagang dan kemudian penginjil yang kemudian membaptis para keluarga raja di wilayah tersebut.

Orang-orang Topas (etnis campuran Portugis, Melayu, Flores, India) atau yang disebut juga Portugis Hitam kemudian bermigrasi ke Lifau dan menjadikan tempat itu sebagai benteng utama di Pulau Timor. Tak hanya itu, Lifau dijadikan ibu kota resmi koloni Portugis.

Namun di sisi barat Pulau Timor, orang-orang Belanda semakin kuat. Orang-orang Topas di bawah pimpinan Gaspar da Costa, mereka menyerang pos kolonial Belanda di Kupang pada 1749 tetapi dikalahkan secara telak dalam Pertempuran Penfui.

Orang Topas lantas memindahkan kediaman mereka ke Pante Macassar pada tahun 1759 karena tekanan militer Belanda. Adapun ibu kota gubernur dipindahkan dari Lifau ke Dili pada tahun 1769 karena konflik dengan orang Topas. Sementara sebagian besar Timor Barat diserahkan kepada pasukan Belanda.

Menurut Hans HΓ€gerdal, dosen sejarah di University of VΓ€xjΓΆ, Swedia dalam "Colonial rivalry and the partition of Timor", pada 1780-an terjadi rekonsiliasi antara orang Topas dengan gubernur di Dili. Sejak itu orang Topas mendukung pemerintahan Portugis.

Pada tahun 1859, melalui Perjanjian Lisbon, Portugal dan Belanda membagi pulau tersebut di antara mereka. Timor Barat menjadi wilayah Belanda, dengan pusat kolonialnya di Kupang, dan Timor Timur menjadi wilayah Portugis, dengan pusat kolonialnya di Dili. Hal ini menjadikan Oecusse menjadi daerah kantong yang dikelilingi oleh wilayah Belanda. Perbatasan antara Belanda dan Portugis ini kemudian ditetapkan melalui suatu klausul traktat pada 1904.

Saat Timor Timur menjadi provinsi ke-27 dari Republik Indonesia (1976-1999), Oekusi-Ambenu ini turut menjadi bagian dari provinsi tersebut. Namun, setelah referendum dengan keputusan Timor Timur mendapatkan kemerdekaan, Oecusse-Ambeno turut menjadi bagian dari negara baru tersebut.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads