.webp)
Timor Leste atau Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) termasuk negara di kawasan Asia Tenggara. Letaknya berada di bagian timur Pulau Timor, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelum merdeka, Timor Leste dulunya adalah bagian dari wilayah Indonesia. Tepatnya, merupakan sebuah provinsi dengan nama Timor Timur. Lantas, kapan Timor Leste lepas dari Indonesia? Apa yang melatarbelakangi perpisahan tersebut?
Latar Belakang Lepasnya Timor Leste dari Indonesia
Dilansir buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Tugiyono, berpisahnya Timor Leste dari NKRI tidak dapat dilepaskan dari situasi politik dan ekonomi yang terjadi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip jurnal milik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, wilayah Timor Timur sarat dengan konflik separatisme selama menjadi bagian NKRI. Konflik yang terjadi karena meminta status dengan daerah otonomi luas bagi wilayahnya sendiri dan lainnya ingin mempertahankan integrasi.
Salah satu partai komunis di Timor Timur yaitu Fretilin, tidak setuju dengan integrasi dan menginginkan kemerdekaan wilayahnya dari Indonesia. Partai itu melancarkan diplomasi dan melebarkan jaringannya ke dunia internasional, sehingga tiap kali terjadi pergolakan di sana maka Indonesia menjadi sorotan. Gerakan separatis ini pun dapat dibungkam pada era Presiden Soeharto.
Tindakan represif pada masa Soeharto memperkuat simpati rakyat Timor Timur untuk memisahkan diri dari NKRI. Pendekatan militer yang ditetapkan Presiden Soeharto justru menimbulkan pelanggaran HAM. Fretilin menjadikan pelanggaran HAM itu sebagai alat propaganda dunia untuk mendukung kemerdekaan Timor Timur dan memojokkan Indonesia.
Pada akhirnya, presiden RI waktu itu yakni B.J. Habibie menawarkan dua opsi kepada rakyat Timor Timur: merdeka atau otonomi khusus. Jajak pendapat pun dilakukan pada 30 Agustus 1999 di bawah pengawasan PBB. Hasilnya, rakyat Timor Timur ingin memerdekakan diri dari NKRI untuk dapat berdiri sebagai negara baru.
Berdirinya Timor Leste Menjadi Negara
Mengutip buku Sejarah 3, Timor Timur lepas dari NKRI pada jajak pendapat 30 Agustus 1999 yang terjadi di masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Secara resmi, wilayah tersebut menjadi negara merdeka Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Saat itu, Kota Dili ditetapkan sebagai ibukota Timor Leste. Pemimpin negaranya berasal dari pejuang Fretilin, yakni Xanana Gusmao sebagai perdana menteri dan Ramos Horta sebagai presiden. Keduanya merupakan golongan kulit putih keturunan Portugis yang pernah menduduki wilayah tersebut.
Dilansir laman Kemenkeu, kini Timor Leste memiliki wilayah seluas 14.874 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1,4 juta orang (estimasi 2021). Mayoritas rakyatnya merupakan etnik Austronesian (Malayo-Polynesian) dengan Katolik Roma sebagai agama terbesar yang dianut.
Sistem pemerintahan Timor Leste yaitu republik semi presidensial. Kepala negaranya dipimpin oleh presiden yang dipilih rakyat tiap lima tahun sekali. Presiden Timor Leste tidak memiliki kekuasaan penuh di pemerintah, tetapi punya hak veto terhadap undang-undang dan sebagai pemimpin tertinggi militer.
Di pemerintahannya, Timor Leste dikepalai oleh perdana menteri yang dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat dari partai dominan dari sebuah koalisi mayoritas.
Bahasa resmi Timor Leste yaitu bahasa Tetun dan Portugis. Mata uang yang digunakan yakni dolar AS dan koin Centavo Timor Leste dengan pecahan 1, 5, 10, 25, 50. Untuk nilainya, 100 Centavo Timor Leste setara dengan 1 dolar AS.
Nah, itu tadi sejarah singkat lepasnya Timor Leste dari Indonesia.
(azn/row)
