Bukan Bersudut Runcing, Ternyata Seperti Ini Bentuk Asli Bintang

ADVERTISEMENT

Bukan Bersudut Runcing, Ternyata Seperti Ini Bentuk Asli Bintang

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 29 Agu 2024 19:30 WIB
Ilustrasi Bintang (WikiImages/Pixabay)
Foto: WikiImages/Pixabay/Ilustrasi bintang
Jakarta -

Sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan gambar bintang dengan bentuk lima sudut runcing. Ternyata, bentuk ini bukanlah wujud asli bintang. Lantas bagaimana bentuk asli bintang?

Bentuk bintang tidak dapat dilihat dari dekat. Hal ini karena jaraknya yang sangat jauh di ruang angkasa. Bahkan, bintang yang kita lihat pada malam hari, datang dari masa lalu, dan cahayanya baru sampai ke Bumi.

"Semua bintang yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang terletak dalam jarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari kita. Jadi, paling banyak, Anda melihat bintang seperti yang muncul 4.000 tahun yang lalu," ucap Dr Alastair Gunn, astronom radio di Pusat Astrofisika Jodrell Bank di Universitas Manchester, dikutip dari BBC Science Focus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini bisa terjadi karena kecepatan cahaya yang terbatas. Misalnya, kita melihat sebuah bintang terang bernama 'Sirius' yang berjarak 8,6 tahun cahaya dari Bumi, maka pada malam hari mata kita telah menempuh perjalanan setidaknya 8,6 tahun.


Bintang Berbentuk Bola, Bukan Bersudut Runcing

Mengutip ABC Science, bintang adalah bola plasma raksasa berbentuk bola. Karena jaraknya yang sangat jauh, maka semua bintang bisa terlihat tampak seperti titik-titik kecil yang sempurna.

ADVERTISEMENT

Selama ini, visual bintang digambarkan memiliki lima runcing karena mata manusia benar-benar hanya bisa melihatnya sebagai titik. Pada gilirannya, titik-titik cahaya itu terkadang membuat efek pandangan di mata, sehingga cahaya itu seperti memiliki runcing.

Dalam mata manusia, terdapat sistem yang bisa membengkokkan gelombang cahaya. Pembengkokan ini disebut 'difraksi'. Setiap kali cahaya melewati suatu benda, atau melalui celah di dalam suatu benda, cahaya itu membelok dan mengubah arahnya.

Ini yang kemudian bisa membuat kita menangkap objek cahaya seperti bintang di langit, dalam bentuk yang ada runcingnya.

Bintang Tidak Berkelap-kelip

Dengan menggunakan Bima Sakti sebagai model, pakar telah menghitung jumlah bintang dengan mengalikan jumlah bintang di sebuah galaksi (100 miliar) dengan jumlah galaksi di alam semesta (2 triliun). Pakar menemukan bahwa ada sekitar 200 miliar triliun bintang di alam semesta.

Jumlah tersebut sebenarnya hampir tak terhitung oleh manusia. Selain tak bisa menghitungnya, manusia juga selama ini keliru menyangka bintang bisa berkelip.

Sejak kecil, bahkan kita dikenalkan lagu "Twinkle, twinkle, little star" yang secara bebas diartikan sebagai "kelap-kelip bintang kecil".

Namun, kenyataannya, bintang tidak berkelap-kelip. Mereka hanya tampak berkelap-kelip dari Bumi karena efek atmosfer.

Ketika cahaya bintang memasuki atmosfer Bumi, maka angin di atmosfer akan memengaruhinya. Selain itu, area dengan suhu dan kepadatan yang berbeda juga memengaruhi cahaya bintang tersebut.

Dalam dunia astronomis, para ilmuwan menyebut fenomena kelap-kelip bintang sebagai kilauan astronomis.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads