- Kenali Tanda-Tanda Hubungan Red Flag 1. Kurangnya Komunikasi 2. Ketidakdewasaan dan Ketidakbertanggungjawaban 3. Kurangnya Kejujuran 4. Penilaian Keluarga dan Teman 5. Perilaku Mengendalikan 6. Rasa Tidak Aman 7. Masa Lalu yang Gelap 8. Masalah Masa Lalu yang Tak Kunjung Membaik 9. Hubungan Berbasis Kebutuhan Pribadi 10. Perilaku Kasar
- Strategi untuk Menangani dan Memperbaiki Hubungan Red Flag
Dalam konteks relasi antarmanusia, "red flag" adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan tanda-tanda peringatan yang menunjukkan adanya masalah atau potensi bahaya. Istilah ini merujuk pada bentuk peringatan tentang bahaya dalam suatu hubungan. Simak penjelasannya!
Dikutip dari laman Business Insider, "red flag" dalam hubungan adalah sinyal peringatan tentang pola atau perilaku yang tidak sehat. Dalam hubungan baru, perasaan nafsu dan cinta sering kali membuat tanda-tanda ini sulit dikenali. Tanda bahaya yang umum meliputi perilaku kasar dan agresi.
Istilah "red flag" sering digunakan dalam percakapan mengenai hubungan yang tidak sehat atau penuh kekerasan. Relasi jenis tersebut dapat muncul dalam hubungan dekat apa pun, baik itu dengan teman, kolega, anggota keluarga, atau bahkan pasangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenali Tanda-Tanda Hubungan Red Flag
Berikut ini adalah tanda-tanda red flag dalam hubungan yang perlu diwaspadai, dilansir dari laman Psychology Today.
1. Kurangnya Komunikasi
Individu ini sering kesulitan mengungkapkan perasaan atau masalah dan lebih memilih menarik diri secara emosional. Mereka mungkin menunjukkan ketidakpuasan melalui suasana hati yang buruk atau sikap diam, bukan dengan berbicara terbuka.
2. Ketidakdewasaan dan Ketidakbertanggungjawaban
Beberapa orang sulit mengelola keterampilan hidup dasar seperti merawat diri, mengatur keuangan, atau merencanakan masa depan. Ketidakmampuan ini sering membuat mereka tidak dapat diandalkan dan tidak memberikan perhatian yang cukup dalam hubungan.
3. Kurangnya Kejujuran
Jika seseorang tidak jujur pada dirinya sendiri, mereka cenderung sulit jujur pada Anda. Meskipun ini mungkin bukan niat buruk, kebohongan merupakan tanda bahaya. Kurangnya tanggung jawab atas tindakan menunjukkan integritas dan rasa hormat yang rendah terhadap Anda.
4. Penilaian Keluarga dan Teman
Jika keluarga atau teman dekat Anda merasa ada yang "aneh"' tentang pasangan Anda, penting untuk mendengarkan mereka. Walaupun mungkin enggan menerima kritik, pandangan orang lain sering kali lebih objektif dan patut dipertimbangkan.
5. Perilaku Mengendalikan
Pasangan yang mengendalikan mungkin berusaha menjauhkan Anda dari orang-orang penting dalam hidup Anda. Mereka bisa cemburu atau mengatur siapa yang Anda temui dan ke mana Anda pergi, bahkan memaksa Anda memilih antara mereka dan orang-orang yang Anda cintai sebagai bentuk "cinta."
6. Rasa Tidak Aman
Jika Anda merasa cemas dan tidak yakin tentang posisi Anda dalam hubungan, ini bisa menjadi tanda masalah. Rasa nyaman mungkin hanya sementara, dan Anda mungkin merasa harus berjuang keras untuk menjaga hubungan, sementara pasangan tidak banyak berkontribusi.
7. Masa Lalu yang Gelap
Keterlibatan dalam aktivitas ilegal atau kecanduan yang belum terselesaikan adalah tanda bahaya dalam hubungan. Jangan abaikan perilaku yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun, jika pasangan berusaha memperbaiki masalahnya demi kebaikan hubungan, itu bisa menjadi situasi yang berbeda.
8. Masalah Masa Lalu yang Tak Kunjung Membaik
Jika seseorang terus menyalahkan orang lain atau tidak bisa memahami kegagalan hubungan sebelumnya, mereka mungkin akan mengulangi pola yang sama dalam hubungan Anda.
9. Hubungan Berbasis Kebutuhan Pribadi
Ketika seseorang memasuki hubungan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti mencari rasa aman atau kebutuhan untuk merasa dibutuhkan, sering kali tidak ada ruang untuk pertumbuhan berarti dalam hubungan.
10. Perilaku Kasar
Kekerasan dalam bentuk apapun termasuk verbal, emosional, psikologis, atau fisik, adalah tanda yang jelas untuk segera meninggalkan hubungan tersebut dan tidak kembali.
Strategi untuk Menangani dan Memperbaiki Hubungan Red Flag
Berikut ini adalah strategi untuk menangani dan memperbaiki hubungan red flag, dilansir dari laman Psych Central.
1. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat:
Temukan suasana tenang dan privat untuk berbicara tanpa gangguan.
2. Bersikap Jelas dan Spesifik
Gunakan pernyataan "saya" untuk mengungkapkan perasaan Anda. Contoh: "Saya merasa tidak nyaman ketika..." atau "Saya menyadari bahwa..."
3. Sesuai Fakta
Fokus pada perilaku, bukan pada menyalahkan. Misalnya, "Ketika Anda mengkritik pendapat saya..."
4. Dengarkan Secara Aktif
Ajak pasangan Anda untuk berbicara dan dengarkan sudut pandangnya dengan saksama.
5. Tetapkan Batasan
Komunikasikan perilaku yang tidak dapat diterima dan alasan di baliknya. Tegaskan batasan dan kebutuhan Anda untuk hubungan yang sehat.
6. Bahas Solusi
Jika ada kesepakatan tentang masalah, diskusikan solusi atau kompromi yang mungkin membantu.
7. Pantau Kemajuan
Periksa apakah kekhawatiran Anda direspons dengan serius dan jika pasangan Anda membuat upaya nyata untuk berubah.
8. Cari Dukungan
Diskusikan kekhawatiran Anda dengan teman, keluarga, atau konselor terpercaya untuk perspektif dan dukungan.
9. Pertimbangkan Konseling Pasangan
Jika kedua pihak ingin menyelesaikan masalah, pertimbangkan konseling pasangan.
10. Utamakan Keselamatan
Jika merasa tidak aman, prioritaskan keselamatan Anda dan cari bantuan dari layanan dukungan atau pihak berwenang jika diperlukan.
(pal/pal)