Apa Itu Red Flag dalam Sebuah Relasi? Begini Ciri-ciri dan Cara Hadapi

ADVERTISEMENT

Apa Itu Red Flag dalam Sebuah Relasi? Begini Ciri-ciri dan Cara Hadapi

Callan Triyunanto - detikEdu
Selasa, 27 Agu 2024 06:30 WIB
Ilustrasi KDRT
Ilustrasi Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Jakarta -

Dalam konteks relasi antarmanusia, "red flag" adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan tanda-tanda peringatan yang menunjukkan adanya masalah atau potensi bahaya. Istilah ini merujuk pada bentuk peringatan tentang bahaya dalam suatu hubungan. Simak penjelasannya!

Dikutip dari laman Business Insider, "red flag" dalam hubungan adalah sinyal peringatan tentang pola atau perilaku yang tidak sehat. Dalam hubungan baru, perasaan nafsu dan cinta sering kali membuat tanda-tanda ini sulit dikenali. Tanda bahaya yang umum meliputi perilaku kasar dan agresi.

Istilah "red flag" sering digunakan dalam percakapan mengenai hubungan yang tidak sehat atau penuh kekerasan. Relasi jenis tersebut dapat muncul dalam hubungan dekat apa pun, baik itu dengan teman, kolega, anggota keluarga, atau bahkan pasangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kenali Tanda-Tanda Hubungan Red Flag

Berikut ini adalah tanda-tanda red flag dalam hubungan yang perlu diwaspadai, dilansir dari laman Psychology Today.

1. Kurangnya Komunikasi

Individu ini sering kesulitan mengungkapkan perasaan atau masalah dan lebih memilih menarik diri secara emosional. Mereka mungkin menunjukkan ketidakpuasan melalui suasana hati yang buruk atau sikap diam, bukan dengan berbicara terbuka.

ADVERTISEMENT


2. Ketidakdewasaan dan Ketidakbertanggungjawaban

Beberapa orang sulit mengelola keterampilan hidup dasar seperti merawat diri, mengatur keuangan, atau merencanakan masa depan. Ketidakmampuan ini sering membuat mereka tidak dapat diandalkan dan tidak memberikan perhatian yang cukup dalam hubungan.


3. Kurangnya Kejujuran

Jika seseorang tidak jujur pada dirinya sendiri, mereka cenderung sulit jujur pada Anda. Meskipun ini mungkin bukan niat buruk, kebohongan merupakan tanda bahaya. Kurangnya tanggung jawab atas tindakan menunjukkan integritas dan rasa hormat yang rendah terhadap Anda.


4. Penilaian Keluarga dan Teman

Jika keluarga atau teman dekat Anda merasa ada yang "aneh"' tentang pasangan Anda, penting untuk mendengarkan mereka. Walaupun mungkin enggan menerima kritik, pandangan orang lain sering kali lebih objektif dan patut dipertimbangkan.


5. Perilaku Mengendalikan

Pasangan yang mengendalikan mungkin berusaha menjauhkan Anda dari orang-orang penting dalam hidup Anda. Mereka bisa cemburu atau mengatur siapa yang Anda temui dan ke mana Anda pergi, bahkan memaksa Anda memilih antara mereka dan orang-orang yang Anda cintai sebagai bentuk "cinta."


6. Rasa Tidak Aman

Jika Anda merasa cemas dan tidak yakin tentang posisi Anda dalam hubungan, ini bisa menjadi tanda masalah. Rasa nyaman mungkin hanya sementara, dan Anda mungkin merasa harus berjuang keras untuk menjaga hubungan, sementara pasangan tidak banyak berkontribusi.


7. Masa Lalu yang Gelap

Keterlibatan dalam aktivitas ilegal atau kecanduan yang belum terselesaikan adalah tanda bahaya dalam hubungan. Jangan abaikan perilaku yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun, jika pasangan berusaha memperbaiki masalahnya demi kebaikan hubungan, itu bisa menjadi situasi yang berbeda.


8. Masalah Masa Lalu yang Tak Kunjung Membaik

Jika seseorang terus menyalahkan orang lain atau tidak bisa memahami kegagalan hubungan sebelumnya, mereka mungkin akan mengulangi pola yang sama dalam hubungan Anda.


9. Hubungan Berbasis Kebutuhan Pribadi

Ketika seseorang memasuki hubungan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti mencari rasa aman atau kebutuhan untuk merasa dibutuhkan, sering kali tidak ada ruang untuk pertumbuhan berarti dalam hubungan.


10. Perilaku Kasar

Kekerasan dalam bentuk apapun termasuk verbal, emosional, psikologis, atau fisik, adalah tanda yang jelas untuk segera meninggalkan hubungan tersebut dan tidak kembali.


Strategi untuk Menangani dan Memperbaiki Hubungan Red Flag


Berikut ini adalah strategi untuk menangani dan memperbaiki hubungan red flag, dilansir dari laman Psych Central.

1. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat:

Temukan suasana tenang dan privat untuk berbicara tanpa gangguan.


2. Bersikap Jelas dan Spesifik

Gunakan pernyataan "saya" untuk mengungkapkan perasaan Anda. Contoh: "Saya merasa tidak nyaman ketika..." atau "Saya menyadari bahwa..."


3. Sesuai Fakta

Fokus pada perilaku, bukan pada menyalahkan. Misalnya, "Ketika Anda mengkritik pendapat saya..."


4. Dengarkan Secara Aktif

Ajak pasangan Anda untuk berbicara dan dengarkan sudut pandangnya dengan saksama.


5. Tetapkan Batasan

Komunikasikan perilaku yang tidak dapat diterima dan alasan di baliknya. Tegaskan batasan dan kebutuhan Anda untuk hubungan yang sehat.


6. Bahas Solusi

Jika ada kesepakatan tentang masalah, diskusikan solusi atau kompromi yang mungkin membantu.


7. Pantau Kemajuan

Periksa apakah kekhawatiran Anda direspons dengan serius dan jika pasangan Anda membuat upaya nyata untuk berubah.


8. Cari Dukungan

Diskusikan kekhawatiran Anda dengan teman, keluarga, atau konselor terpercaya untuk perspektif dan dukungan.


9. Pertimbangkan Konseling Pasangan

Jika kedua pihak ingin menyelesaikan masalah, pertimbangkan konseling pasangan.


10. Utamakan Keselamatan

Jika merasa tidak aman, prioritaskan keselamatan Anda dan cari bantuan dari layanan dukungan atau pihak berwenang jika diperlukan.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads