Pernahkah kamu menyanyikan lagu yang sama berulang-ulang karena lagu tersebut terngiang-ngiang di kepala? Ternyata ini disebabkan oleh memori di otak yang bisa menyimpan nada. Kondisi ini disebut oleh para ilmuwan sebagai earworms.
Psikolog dari University of California (UC), Santa Cruz, Amerika Serikat, telah melakukan penelitian terkait earworms. Peneliti mendefinisikan earworms sebagai jenis lagu yang melekat di kepala dan diputar secara otomatis berulang-ulang.
Hasilnya, mereka mengungkapkan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki ingatan nada di otak. Ini artinya semua orang memiliki dasar untuk bermusik terlepas dia berbakat dan suka atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manusia Punya Kemampuan Mengidentifikasi Nada
Mengutip phys.org, psikolog dari UC Santa Cruz meminta orang-orang yang menjadi partisipan untuk menyanyikan lagu yang mereka dengar dan merekamnya di ponsel saat mereka diminta sewaktu-waktu.
Kemudian para peneliti menganalisis rekaman yang semuanya tidak memiliki kemampuan khusus dalam keterampilan musik. Hasilnya, mereka menemukan bahwa sebagian besar rekaman benar-benar sesuai dengan nada lagu asli yang menjadi dasar rekaman tersebut.
Dari rekaman tersebut, sebesar 44,7% rekaman memiliki kesalahan nada 0 semiton, sementara 68,9% akurat dalam 1 semiton dari lagu aslinya.
Ketepatan nada partisipan dalam penelitian ini tidak diprediksi oleh ukuran objektif kemampuan bernyanyi dan tidak ada peserta yang merupakan musisi atau memiliki nada yang sempurna.
"Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang memiliki kemampuan nada sempurna yang tersembunyi dan otomatis," ujar Matt Evans, Ph.D Psikologi Kognitif yang memimpin penelitian bersama Profesor Psikologi Nicolas Davidenko dan asisten peneliti sarjana Pablo Gaeta.
Uniknya, partisipan penelitian akan cukup yakin menjawab bahwa mereka menguasai melodi dengan benar, tetapi kurang yakin bahwa mereka bernyanyi dengan kunci yang benar.
Evans mengatakan, "Banyak orang tidak dapat menikmati musik dan bernyanyi karena mereka pikir mereka tidak bisa atau mereka diberi tahu bahwa mereka tidak bisa."
Orang dengan Ingatan Nada Sempurna Adalah Sangat Langka
Fakta baru juga ditemukan bahwa banyak orang memiliki ingatan nada yang sangat kuat, kemungkinan tidak dapat menilai keakuratan mereka sendiri.
Ini mungkin karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengenali dan menyebutkan nada dengan tepat seperti yang dimiliki oleh orang yang benar-benar memiliki nada sempurna.
"Nada sempurna yang sesungguhnya adalah kemampuan untuk menghasilkan atau mengidentifikasi nada tertentu secara akurat pada percobaan pertama dan tanpa nada acuan," jelas Evans.
Namun, tak lebih pada 1 dari 10.000 orang yang memiliki kemampuan tersebut. Daftar orang-orang yang termasuk dalam angka 1 adalah Ludwig van Beethoven, Mariah Carey, dan Ella Fitzgerald.
Apakah saat Mengingat Musik Kita Benar-benar Menyadarinya?
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peserta di laboratorium yang diminta untuk mengingat lagu terkenal dan menyanyikannya dari ingatan akhirnya dapat menyanyikannya dengan kunci yang tepat setidaknya 15% dari waktu.
Namun, masih banyak yang belum diketahui tentang bagaimana proses ingatan ini bekerja. Salah satu pertanyaannya adalah apakah seseorang perlu usaha sadar untuk mengingat lagu dalam nada yang tepat, atau apakah itu terjadi secara otomatis.
Kata peneliti, pada bagian ini earworms menjalankan perannya. Earworms digunakan untuk menguji apakah memori nada masih relatif akurat ketika musik tidak diingat dengan sengaja.
Hasil penelitian pun mengungkapkan bahwa sebenarnya earworms sangat kuat untuk mengunci lagu aslinya. Ini menunjukkan bahwa mungkin ada sesuatu yang unik tentang memori musikal dan cara memori tersebut dikodekan dan dipertahankan di dalam otak kita.
"Orang-orang yang mempelajari memori jangka panjang cenderung menangkap esensi dari suatu informasi, di mana otak menggunakan cara cepat untuk mewakili informasi tersebut. Salah satu cara otak kita menyimpan inti dari musik adalah dengan melupakan nada aslinya," ujar Profesor Davidenko.
Memori musikal sebenarnya adalah gambaran yang sangat akurat yang menentang pembentukan intisari yang biasa terjadi di beberapa domain lain dari ingatan jangka panjang.
Ketika para peneliti terus berusaha mengungkap mekanisme di balik memori musikal, Evans mengatakan ia berharap temuan kini dapat membantu lebih banyak orang untuk percaya diri dalam berpartisipasi dalam musik.
(faz/faz)