Ini Manfaat Kucing bagi Manusia Termasuk Anak-anak, Menjaga Kesehatan Mental

ADVERTISEMENT

Ini Manfaat Kucing bagi Manusia Termasuk Anak-anak, Menjaga Kesehatan Mental

fahri zulfikar - detikEdu
Selasa, 20 Agu 2024 09:00 WIB
Ilustrasi kucing dimandikan
Foto: Unsplash/Dan Wayman/Ilustrasi memelihara kucing
Jakarta -

Banyak yang memelihara kucing karena lucu, sebagai teman, dan mengurangi kesepian. Namun, benarkah memelihara kucing benar-benar bermanfaat bagi manusia?

Para ilmuwan telah mempelajari keterkaitan kucing dengan manusia. Bagi mereka, kucing tak hanya hewan peliharaan saja, melainkan memiliki koneksi yang bisa membuat fisik dan mental manusia terjaga.

Bahkan, efek ini tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tapi juga bayi hingga anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Manfaat Kucing bagi Manusia

Membantu Menumbuhkan Hubungan Bayi dengan Alam

Dikutip dari BBC, sebuah penelitian menemukan bahwa bayi yang tinggal di rumah dengan hewan peliharaan lebih baik dalam mengenali wajah hewan pada usia 10 bulan dibandingkan bayi yang tidak memiliki hewan peliharaan.

ADVERTISEMENT

Penelitian Karinna Hurley dan Lisa Oakes dari University of California, Davis, AS, menunjukkan bahwa hubungan seorang anak dengan hewan peliharaannya dapat memberikan hubungan yang sangat dibutuhkan dengan alam.

"Memiliki hewan yang hidup, bernapas, dan sedikit berantakan berlarian di sekitar rumah adalah cara yang baik untuk menjalin hubungan tersebut," kata Bradshaw.

Membantu Perkembangan Kognitif Anak

Profesor di School of Population and Global Health di University of Western Australia di Perth, Hayley Christian, mengungkapkan bahwa hewan peliharaan ternyata dapat memengaruhi keterampilan sosial, kesehatan fisik, dan bahkan perkembangan kognitif anak-anak.

Studinya juga menerangkan bahwa memelihara hewan dikaitkan dengan tingkat empati yang lebih tinggi.

Dalam studinya, ia meneliti kaitan hewan peliharaan dan anak menggunakan data dari studi longitudinal terhadap 4.000 anak-anak berusia lima dan tujuh tahun.

Christian dan rekannya menemukan bahwa kepemilikan hewan peliharaan dikaitkan dengan lebih sedikit masalah teman sebaya dan lebih banyak perilaku prososial yakni suatu hal yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam penelitian terpisah, peneliti juga menemukan bahwa anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun yang memiliki hewan peliharaan cenderung lebih aktif, menghabiskan lebih sedikit waktu di depan layar, dan rata-rata tidur lebih banyak, dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki hewan peliharaan.

"Kami sebenarnya dapat mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki hewan peliharaan dan berinteraksi dengan mereka dari waktu ke waktu di masa kanak-kanak tampaknya memberikan manfaat tambahan dalam hal perkembangan sosial-emosional mereka," ucap Christian dalam BBC, dikutip Minggu (18/8/2024).

Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis

Menurut sebuah penelitian di Australia, seseorang yang memiliki kucing dikatakan lebih memiliki kesehatan psikologis yang baik dibandingkan orang tanpa hewan peliharaan.

Berdasarkan kuesioner, orang yang memelihara mengaku merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, bisa tidur nyenyak, fokus, dan menghadapi masalah dalam hidup dengan lebih baik.

Dalam sebuah penelitian lain, juga dikatakan bahwa orang yang memiliki kucing cenderung mengalami lebih sedikit emosi negatif dan perasaan terasing dibandingkan orang yang tidak memiliki kucing, seperti dilansir dari situs resmi University of California, Berkeley.

Mengurangi Stres

Tidak hanya membuat mental lebih baik, kucing juga bisa meredakan stres pada manusia. Dalam sebuah studi, para peneliti mengunjungi 120 pasangan menikah di rumah mereka untuk mengamati bagaimana mereka merespons stres dan apakah kucing dapat membantu.

Peneliti menggunakan monitor detak jantung dan tekanan darah, kemudian orang-orang dihadapkan pada tantangan tugas yang berat. Dalam hal ini, orang-orang bisa duduk sendirian di sebuah ruangan, dengan hewan peliharaannya berkeliaran, bersama pasangannya atau keduanya.

Sebelum tugas yang membuat stres dimulai, pemilik kucing memiliki detak jantung dan tekanan darah istirahat yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Dan selama mengerjakan tugas, pemilik kucing cenderung merasa tertantang daripada terancam. Detak jantung dan tekanan darah mereka lebih rendah, dan bahkan membuat lebih sedikit kesalahan matematika.

Dari berbagai skenario, pemilik kucing terlihat paling tenang dan paling sedikit melakukan kesalahan saat kucingnya ada. Secara umum, pemilik kucing juga lebih cepat pulih secara fisiologis.

Studi ini menunjukkan bahwa kucing bisa memberi kenyamanan emosional yang memengaruhi pikiran manusia. Kucing menawarkan kehadiran yang konstan, tidak terbebani oleh kepedulian dunia, sehingga dapat membuat semua kekhawatiran dan kecemasan kecil tampak tidak berguna.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads