Seorang omnivert adalah individu yang mencerminkan sifat-sifat dari kedua ujung spektrum ekstrovert dan introvert, sebagaimana didefinisikan oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) seperti dilansir dari laman Simply Psychology.
Berbeda dengan seseorang yang secara konsisten mengidentifikasi dirinya sebagai ekstrovert, introvert, atau berada di antara keduanya, seorang omnivert dapat menunjukkan karakteristik dari kedua kepribadian ini pada waktu yang berbeda.
Seorang omnivert mungkin sulit dikenali pada awalnya karena mereka cenderung bereaksi secara berbeda dari cara mereka menampilkan diri dalam situasi sebelumnya. Selain itu, seorang omnivert dapat memiliki karakteristik dari baik ekstrovert maupun introvert.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Omnivert adalah istilah untuk menggambarkan individu yang menunjukkan karakteristik introversi dan ekstroversi, yang bervariasi tergantung pada situasi dan konteks, demikian dilansir dari laman The Behavioral Scientist.
Omnivert menunjukkan sifat yang fleksibel dan adaptif dalam preferensi sosial serta tingkat energi mereka, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan perilaku dan temperamen sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Secara singkat, istilah omnivert menggambarkan individu yang menunjukkan sifat introversi dan ekstroversi tergantung pada situasi dan konteks. Konsep ini menyoroti kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas perilaku manusia, serta pentingnya mengenali perbedaan individu dalam preferensi sosial dan manajemen energi.
Tipe Kepribadian Omnivert
Tipe kepribadian omnivert, dilansir dari laman Simply Psychology adalah:
1. Beralih Antara Ekstrem
Omnivert mudah dikenali dari kemampuannya untuk beralih antara sifat ekstrovert dan introvert dengan cepat. Mereka bisa sangat sosial atau sebaliknya, pendiam dan menghindari interaksi sosial tergantung situasi.
2. Menunjukkan Ciri Berbeda kepada Berbagai Orang
Omnivert dapat menunjukkan kepribadian ekstrovert atau introvert tergantung pada orang yang mereka hadapi. Mereka mungkin berperilaku sangat sosial dalam kelompok introvert dan lebih pendiam di sekitar orang-orang ekstrovert.
3. Perubahan Suasana Hati
Perubahan cepat dalam suasana hati sering terjadi pada omnivert. Mereka bisa berubah dari mood yang muram menjadi gembira dengan cepat, tergantung pada perubahan kepribadian yang mereka alami.
4. Menikmati Waktu Sendiri
Meskipun mereka menikmati interaksi sosial, waktu sendiri penting bagi omnivert untuk mengisi ulang energi dan mengelola perubahan suasana hati mereka.
Baca juga: Awas! Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Pikun |
Perbedaan Omnivert dan Ambivert
Berikut adalah perbedaan antara kepribadian omnivert dan ambivert, dilansir dari laman Simply Psychology.
Kepribadian Omnivert
Seorang omnivert tidak terletak di antara spektrum introvert dan ekstrovert seperti ambivert. Sebaliknya, mereka menunjukkan pergeseran drastis antara sifat introvert dan ekstrovert tergantung pada situasi dan konteks.
Ciri-Ciri Kepribadian Omnivert
- Perubahan Suasana Hati: Suasana hati atau sifat kepribadian Anda dapat berubah dengan cepat.
- Variasi Sikap Sosial: Anda mungkin bersikap lebih pendiam atau supel tergantung pada orang-orang di sekitar Anda.
- Kebutuhan Waktu Sendiri: Meskipun Anda dapat bersosialisasi, Anda tetap membutuhkan dan menghargai waktu sendiri.
- Dorongan Membatalkan Rencana: Kadang-kadang, Anda merasakan dorongan untuk membatalkan rencana yang sebelumnya sangat Anda nantikan.
- Membaca Situasi Sosial: Anda merasa perlu untuk membaca situasi sosial sebelum berinteraksi dengan orang lain.
Kepribadian Ambivert
Kepribadian ambivert dicirikan oleh sifat-sifat yang tidak ekstrem dalam spektrum kepribadian introvert-ekstrovert. Sebaliknya, ambivert menempati posisi di tengah, menunjukkan kombinasi seimbang antara sifat-sifat introvert dan ekstrovert.
Ciri-ciri Kepribadian Ambivert:
- Berkontribusi dalam Diskusi: Anda memiliki keterampilan baik dalam berkontribusi dalam diskusi dan mendengarkan dengan saksama.
- Nyaman di Berbagai Situasi Sosial: Anda merasa nyaman baik dalam pertemuan sosial besar maupun saat sendirian di kamar.
- Fleksibilitas Energi Sosial: Anda mampu menyesuaikan tindakan Anda dengan energi teman atau situasi tertentu dengan mudah.
- Menjaga Dinamika Kelompok: Anda mungkin terlibat dalam perilaku seperti memulai percakapan setelah jeda untuk menjaga dinamika kelompok tetap lancar.
- Percakapan yang Bermakna: Anda lebih suka percakapan yang bermakna namun tetap dapat terlibat dalam obrolan ringan.
(pal/pal)