Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Pusat/Nasional memang menjadi posisi prestisius yang diincar seluruh siswa SMA/SMK Indonesia setiap tahunnya. Tahun 2024, diketahui 153 ribu peserta mendaftar Paskibraka.
Namun hanya terpilih 76 putra-putri terbaik yang berhasil lolos dari seleksi Paskibraka yang ketat. Dua di antaranya adalah Raidzaky Rafifaldrie asal Sumatera Barat dan Canavaro Nataniel Wayega asal Papua Selatan.
Terpukau dengan Paskibraka dan Seleksi Bersama Tentara
Meski berbeda, keduanya menjalani perjuangan yang luar biasa hingga sampai akhirnya menyandang status Paskibraka Nasional 2024. Aldrie panggilan akrab Raidzaky merupakan siswa dari SMA Negeri 1 Padang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia terpukau melihat penampilan ekstrakurikuler Paskibra di sekolahnya dan memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota. Kebanggannya menjadi Paskibraka tidak berhenti di situ, pada tahun 2023 senior dari sekolahnya yakni Alfin Alfarisi berhasil menjadi Paskibraka Nasional.
Tak hanya itu, Alfin berhasil terpilih menjadi pengerek bendera di prosesi upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta tahun 2023. Sejak saat itu motivasinya timbul dan berniat mengikuti jejak Alfin.
"Saat 17 Agustus kemarin (2023), saya lihat ada seniorku namanya Kak Alfin yang jadi pengerek bendera. Saya terinspirasi dari dia," ucap Aldrie kepada detikEdu di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta Timur pada Rabu (7/8/2024) ditulis Kamis (8/8/2024).
"Akhirnya saya ikut seleksi capaska (calon paskibraka) di tingkat sekolah, kabupaten, terpilih ke provinsi, sampai akhirnya di sini," tambah Aldrie dengan bangga.
Berbeda dengan Aldrie, Canavaro atau yang akrab dipanggil Varo tidak memiliki ekstrakurikuler Paskibra di sekolahnya. Namun, ia sudah mengenal paskibra sejak kecil lantaran kerap menonton upacara bendera setiap 17 Agustus.
Bila dahulu ia hanya melihat di layar kaca, Varo tidak menyangka akan segera menjajaki kaki ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kebanggaan Papua Selatan ada di punggungnya.
"Perasaannya campur aduk tapi tentu sangat bahagia. Karena kita orang pembuka sejarah di Nusantara," kata Varo yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Obaa, Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
Karena di sekolahnya tidak ada ekstrakurikuler Paskibraka, proses seleksi awal dilalui Varo bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Papua Selatan.
"Waktu itu kami diseleksi di sekolah dengan abang-abang TNI. Hari pertama seleksi di sekolah, hari kedua kita latihan di pos TNI dan hari ketiganya kita udah berangkat seleksi ke kabupaten," ujar Varo.
Dari awal mengikuti seleksi bersama 70 orang siswa, Varo akhirnya berhasil mewakili Papua Selatan ke tingkat nasional bersama rekannya yakni Monika Bebi Gewo.
"Saya sangat bahagia dan bangga karena saya orang pertama dari kabupaten saya (Kabupaten Mappi) dan dari keluarga saya. Jadi saya sangat bahagia," katanya.
Siap Kibarkan Sang Saka Merah Putih di IKN
Sebagai informasi, Paskibraka Nasional telah melalui rangkaian pelatihan di TRW Cibubur sejak 13 Juli 2024 lalu. Kini, seluruh 76 anggota Paskibraka siap berangkat ke IKN pada 9 Agustus mendatang.
Setibanya di IKN, mereka akan dikukuhkan secara resmi menjadi Paskibraka pada 13 Agustus 2024 oleh Presiden Joko Widodo. Meski dalam waktu yang singkat, Aldrie dan Varo melalui latihan yang sangat berat.
Beberapa waktu lalu, keduanya telah melalui latihan gabungan bersama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Kepolisian, dan kesatuan musik.
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Pengarah Program Paskibraka Tingkat Pusat, Dr Rima Agristina SH SE MM menyatakan latihan ini cukup ketat. Karena dalam satu hari seluruh calon Paskibraka bisa mengulang latihan hingga 8 kali.
"Adik-adik juga kemarin terakhir sudah melaksanakan latihan gabungan dan cukup ketat juga latihannya. Karena satu hari itu sampai 8 kali latihan, jadi adik-adik cukup tangguh untuk menghadapi berbagai kondisi yang nanti ada di Nusantara," katanya.
Momen latihan gabungan ini juga terekam di benak Aldrie. Kala latihan gabungan, cuaca di TRW Cibubur turun hujan. Meski begitu, latihan tetap dilanjutkan.
"Kita banyak latihan di berbagai kondisi. Misalnya kemarin waktu latihan gabungan, kita latihan sambil hujan. Kondisinya ada yang hampir terpeleset, karena kehujanan mungkin ada yang demam setelahnya," katanya.
Meskipun beberapa di antara teman-temannya demam, ia mengaku tetap semangat dan putus asa karena Aldrie dan Varo akan mencatat sejarah baru. Yakni, menjadi Paskibraka pertama yang mengibarkan dan menurunkan Sang Saka Merah Putih di IKN.
Selaras dengan Aldrie, Varo menyatakan latihan di berbagai kondisi bisa menambah semangatnya. Terlebih keduanya yakin akan ada hasil baik di hari upacara nanti dan disaksikan seluruh Indonesia termasuk orang tua.
"Walaupun hujan-hujan itu menambah semangat," tambah Varo.
Terakhir, Varo dan Aldrie dengan yakin keduanya siap untuk kibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di IKN dan membagakan kedua orang tuanya.
"Kami siap untuk membanggkan daerah, sekolah dan orang tua," tegas Varo.
"Saya juga siap untuk membanggakan sekolah saya, senior saya, keluarga, kabupaten dan provinsi saya yakni Sumatera Barat. Saya siap," tutup Aldrie.
(det/nwy)