Sejarah Sungai Seine: Tercemar hingga Jadi 'Kolam Renang' Olimpiade Paris 2024

ADVERTISEMENT

Sejarah Sungai Seine: Tercemar hingga Jadi 'Kolam Renang' Olimpiade Paris 2024

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 05 Agu 2024 10:00 WIB
Athletes dive into the water for the start of the womens individual triathlon competition at the 2024 Summer Olympics, Wednesday, July 31, 2024, in Paris, France. (AP Photo/Vadim Ghirda)
Triathlon Olimpiade 2024 di Sungai Seine. (Foto: AP/Vadim Ghirda)
Jakarta -

Sungai Seine sedang menjadi 'kolam renang' bagi para atlet di Olimpiade Paris 2024. Sungai yang membentang di Negeri Menara Eiffel itu ternyata memiliki sejarah panjang.

Sungai Seine dikenal sebagai salah satu sungai terpanjang di Prancis. Menurut Ensiklopedia Britannica, sungai ini membentang sejauh 780 km dari barat laut Dijon dan mengalir ke arah barat laut melalui Paris sebelum bermuara di Selat Inggris di Le Havre.

Sungai tersebut juga tak lepas dari kehidupan warga Paris. Sejak abad ke-17, para warga ramai-ramai berenang di sungai tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Sungai Seine ditutup selama berabad-abad akibat tingginya pencemaran air. Bakal menjadi 'kolam renang' bagi para atlet Olimpiade Paris 2024, pemerintah setempat menggelontorkan miliaran Euro untuk membersihkan sungai ikonik itu.

Bagaimana sejarah Sungai Seine dari masa ke masa? Simak berikut ini.

ADVERTISEMENT

Tempat Mandi dan Renang Warga Paris

Menurut laman resmi Paris, mandi dan berenang di Sungai Seine merupakan hal yang ditunggu-tunggu warga setempat. Tepatnya pada pertengahan abad ke-17.

Para perenang akan berpakaian tanpa busana. Laki-laki dan perempuan akan dipisahkan oleh penutup kanvas besar. Pada akhir abad tersebut, mandi telanjang dilarang dan para perenang diharuskan berpakaian.

Para perenang juga akan duduk di perahu yang diisi dengan air panas atau dingin, seperti kolam renang terapung. Laki-laki dan perempuan masih dipisahkan. Akhirnya, bangunan terapung ini kemudian digantikan oleh rumah pemandian.

Namun, berenang bukan hanya untuk manusia, anjing juga diizinkan untuk bermain air. Hingga awal abad ke-20, tidak jarang menemukan tukang cuci dan pencukur anjing profesional di tepi dermaga, memandikan dan merawat anjing mereka.

Kolam Terapung Sungai Seine

Kegiatan mandi dan berenang ini cukup terstruktur. Para warga mulai membangun kolam-kolam terapung untuk menampung kegiatan mereka.

Pada tahun 1801, kolam renang Deligny yang terkenal dibangun di atas selusin tongkang dan diisi dengan air Sungai Seine. Pada akhir abad ke-19, terdapat sekitar 20 kolam terapung yang mirip dengan Bassin Deligny.

Seiring berjalannya waktu, kolam-kolam di daratan secara bertahap mengambil alih, dan jumlah kolam-kolam di sungai pun berkurang. Meskipun kolam-kolam ini sudah dibuat, orang-orang masih mandi langsung di Sungai Seine.

Mandi dan Berenang di Sungai Dilarang

Sungai Seine sempat menjadi tuan rumah acara renang selama Olimpiade 1900. Tetapi kegiatan seperti mandi kemudian dilarang pada tahun 1923 karena bahaya dari lalu lintas perahu dan polusi air.

Jalur air tersebut kemudian menjadi cara kota untuk mengangkut barang dan orang dengan perahu.

Seiring berjalannya waktu, airnya menjadi sangat beracun sehingga bahkan ikan pun kesulitan untuk bertahan hidup. Selain menjadi tempat pembuangan sepeda rusak dan sampah, sungai utama Paris ini juga tercemar oleh air limbah yang tidak diolah.

Sungai Seine Dibongkar Menjadi Jalanan

Dengan dimulainya era mobil pada tahun 1930-an, tepi Sungai Seine diubah menjadi jalan. Pada tahun 1942, jalan di Quai Saint-Michel (distrik ke-5) diperlebar. Terowongan Quai Malaquais (distrik ke-6) dibuka untuk lalu lintas pada tahun 1946, dan jalan tol tepi kanan selesai dibangun pada tahun 1967.

Meskipun demikian, penolakan terhadap "jalan bebas hambatan perkotaan" sudah muncul. Proyek tahun 1970-an untuk membuat jalan tol tepi kiri di kaki Notre-Dame menimbulkan banyak kontroversi, dan akhirnya dibatalkan pada tahun 1974.

Pembersihan Sungai Seine

Setelah satu abad tercemar, pemerintah setempat seperti dilansir dari Euro News, mengatakan jika mereka berkomitmen untuk membersihkan Sungai Seine sebagai 'kolam renang' bagi Olimpiade Paris 2024. Rencana itu sudah diluncurkan mulai 2015 lalu.

Kota Paris telah bekerja sama dengan banyak otoritas publik: prefektur regional, dewan departemen di hulu dan hilir Paris, badan air Seine Normandy, aliansi pelabuhan Le Havre-Rouen-Paris, yang dikenal sebagai "Haropa". Sebanyak 1,4 miliar Euro (Rp 24, 7 triliun) telah dianggarkan untuk membersihkan Sungai Seine.

Tujuannya, selain untuk mandi, adalah untuk merevitalisasi dan melindungi seluruh ekosistem sungai. Fitur utama proyek ini melibatkan pembangunan tangki penyimpanan air hujan bawah tanah yang besar di dekat stasiun kereta Austerlitz untuk menampung kelebihan air limbah guna memastikan air tersebut tidak mengalir ke Sungai Seine.

Pada awal Juni 2023, analisis air Sungai Seine yang dilakukan berdasarkan peraturan Eropa saat ini menghasilkan "hasil yang sangat baik". Dari 20 Juli hingga 11 Agustus 2023, 91% pengukuran harian memenuhi ambang batas kualitas air yang dipersyaratkan oleh hukum Eropa.

Sungai Seine siap untuk menyambut para atlet di Olimpiade Paris 2024. Sungai ini menjadi tempat untuk perlombaan renang triathlon Olimpiade pada tanggal 30-31 Juli dan 5 Agustus, diikuti oleh renang di perairan terbuka pada tanggal 8 dan 9 Agustus.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads